Moeldoko: Reuni 212 Enggak Ngaruh ke Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf
Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko menyebut reuni 212 tidak berpengaruh signifikan terhadap elektablitas pasangan petahana. Bahkan, menurut Moeldoko, tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf meningkat setelah Reuni 212.
"Masih cukup baik dan ada kecenderungan naik," ujar Moeldoko di Hotel Mandarin Oriental Jakarta Pusat, Kamis (20/12).
Dia menilai survei LSI Denny JA kredibel dan sesuai prosedur. Menurut Moeldoko, tidak ada efek besar setelah Reuni Alumni 212 terhadap elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
"Oh enggak, surveinya jelas. Enggak ngaruh (reuni Alumni 212), enggak nendang," kata dia.
Diberitakan, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei perihal kegiatan reuni 212 di Jakarta pada 2 Desember lalu yang hasilnya 54,5 persen dari 58,5 persen masyarakat menyukai kegiatan tersebut.
Kendati demikian, tidak ada perubahan signifikan terhadap elektoral dua pasangan capres-cawapres, Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, pasca kegiatan reuni 212, elektoral Jokowi-Ma'ruf, berdasarkan hasil survei pada November, masih unggul di atas 50 persen dari Prabowo-Sandi. Survei pada bulan November menunjukkan elektoral Jokowi sebesar 53,2 persen sedangkan Prabowo 31,2 persen.
"Pasca reuni 212, elektabilitas kedua capres tidak banyak berubah dan cenderung stagnan. Survei LSI Denny JA pada Desember 2018 menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Maruf sebesar 54,2 persen sementara elektabilitas Prabowo-Sandi pada Desember ini sebesar 30,6 persen," ujar Adjie di Graha Rajawali, Jakarta Timur, Rabu (19/12/2018).
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pengaruh Joko Widodo (Jokowi) tidak sebesar ketika masih menjadi Presiden.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaBelum tentu adanya korelasi kepuasan Jokowi dengan elektabilitas Gibran.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres naik signifikan mengalahkan Mahfud MD dan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKelompok pemilih yang tahu endorsement Jokowi, elektabilitas RK-Suswono hanya 37 persen.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaDebat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut siapa pun yang menang dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 bukan karena endorse
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca Selengkapnya