Moeldoko: Sangat Mungkin PAN Gabung Koalisi Jokowi
Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko berbicara soal kemungkinan Partai Amanat Nasional (PAN) masuk kembali dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf. Moeldoko menilai, hal itu sangat mungkin terjadi sebab politik berjalan dinamis.
Namun, Moeldoko mengatakan, pertemuan Jokowi dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan di Istana Negara beberapa waktu lalu barulah tahap silaturahmi. Dia pun mengajak semua pihak untuk mengamati kelanjutan dari dinamika politik usai Pemilu.
"Itu kan baru tahapan silaturahmi. Kemungkinan ya bisa, sangat mungkin (masuk koalisi)," ujar Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Jumat (26/4).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Bagaimana Nurdin Halid menanggapi wacana Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar,' ucapnya.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Siapa yang diuntungkan jika Jokowi gabung Golkar? 'Paling tidak mempengaruhi kekuasaan pasca pilpres atau pileg dan massa transisi kekuasaan ke depan,' sambungnya.
Mantan Panglima TNI itu mengakui, setiap pemerintah ingin memiliki pemerintahan yang kuat dan stabil. Moeldoko mengatakan, pemerintahan yang kuat didukung lembaga lain, salah satunya DPR.
Kendati begitu, dia pun menyadari dalam sebuah negara demokrasi dibutuhkan oposisi sebagai kelompok penyeimbang. Moeldoko menuturkan, apabila tak ada oposisi, pemerintahan tak akan ideal.
"Tapi sekali lagi, sebuah negara yang demokratis perlu ada oposisinya. Sehingga nanti ada check and balances. Karena kalau enggak, kurang bagus," kata Moeldoko.
Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) mulai mempertimbangkan mengubah arah dukungan politik usai Pemilu Serentak 2019.
Sinyal perubahan dukungan politik mulai diperlihatkan, ketika Ketua Umum PAN Zulkifli Hassan yang juga Ketua MPR menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara.
Jokowi tampak berbincang dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku di Istana Negara Jakarta. Dalam perbincangan itu ada pula Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Usai berbincang dengan Jokowi dan beberapa elit politik, Ketum PAN ini mengaku membahas beberapa hal, salah satunya adalah pemilihan umum (Pemilu) 2019. Dia mengeluhkan durasi Pemilu yang lama sampai berbulan-bulan.
"Ya kalau silaturahmi bisa pasti banyak yang kami minta. Soal pemilu juga lama sampai menghabiskan bulan, habis energi," ujar Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu.
Namun, Sekjen PAN Eddy Soeparno menegaskan, partainya masih setia dengan koalisi Prabowo-Sandiaga. Dia meminta semua pihak tak termakan dengan rumor yang tak jelas.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PAN Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio mengatakan partainya membuka pintu seluasnya 1.000 persen bagi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga
Baca SelengkapnyaJokowi tak menjelaskan apakah dirinya sudah menjadi kader PAN.
Baca SelengkapnyaMasa depan politik Jokowi menjadi sorotan setelah PDIP memutuskan melepasnya. Golkar dan Gerindra siap menerima Jokowi dengan tangan terbuka.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaSekjen PAN Eko Patrio sangat terbuka jika Presiden ke-7 RI Jokowi bergabung ke partainya.
Baca SelengkapnyaPPP mengungkit posisinya di Koalisi Indonesia Maju bersama Golkar dan PAN sebelum pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tertawa mendengar pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang mengatakan akan masuk PAN.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Bacapres Ganjar Pranowo menggelar rapat perdana di Gedung High End, MNC Center, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (13/9/2023).
Baca SelengkapnyaKetum PAN Zulkifli Hasan bicara terbuka jika Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka ingin bergabung dengan partainya.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaPujian itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara Kongres VI PAN di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (23/8) malam.
Baca Selengkapnya