Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Moeldoko Sebut Tabloid Indonesia Barokah Rusak Demokrasi

Moeldoko Sebut Tabloid Indonesia Barokah Rusak Demokrasi Moeldoko. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika

Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyesalkan beredarnya Tabloid Indonesia Barokah yang disebut-sebut menyudutkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia menyebut, tabloid tersebut merusak demokrasi di Tanah Air.

"Kita enggak senang lah kehidupan demokrasi yang diwarnai upaya-upaya yang seperti itu, karena justru itu merusak demokrasi," katanya di Gedung Sekretariat Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/1).

Mantan Panglima TNI ini menegaskan, demokrasi harus dibangun dengan akal sehat dan cara-cara bermartabat. Bukan justru menggunakan propaganda menyesatkan.

Orang lain juga bertanya?

"Cara-cara yang seperti itu tidak bagus untuk perkembangan demokrasi ke depan," ujarnya.

Moeldoko juga sependapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyarankan agar Tabloid Indonesia Barokah dibakar. Dia ingin hal-hal yang menimbulkan pertikaian segera dimusnahkan.

"Saya pikir memang hal-hal yang bisa menimbulkan percikan-percikan, gesekan-gesekan, emosi itu supaya dihindari. Harus dihilangkan karena kurang bagus dalam iklim demokrasi," tutur Wakil Ketua TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini.

Tabloid Indonesia Barokah menyasar sejumlah masjid di Tanah Air. Selain beredar dalam bentuk cetak, PDF Tabloid Indonesia Barokah juga beredar di media sosial Whatsapp (WA) Group. Tabloid tersebut terbit tiap dua bulan sekali.

Juru bicara Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mengatakan pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait siapa dalang di balik Tabloid Indonesia Barokah. Dia pun menangkap jejak digital dari Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma'ruf, Irfan Wahid atau lebih dikenal dengan nama Ipang Wahid.

"Ipang Wahid patut diduga terlibat dalam tabloid Indonesia Barokah," kata Andre saat dihubungi merdeka.com, Minggu (27/1).

Andre menjelaskan, indikasi keterlibatan Ipang Wahid yakni berdasarkan website Indonesia Barokah. Dia mengatakan, website itu saat ditelusuri berkaitan dengan Ipang Wahid.

"Website Indonesia Barokah dan Tabloid Indonesia Barokah memang dua hal yang berbeda, tapi website itu berisi video yang merupakan produksi dari Ipang Wahid, itu kalau website, kalau tabloid kita enggak tahu," jelas Andre.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud MD: Cara Kita Berhukum Saat Ini Agak Rusak, Buat UU Sesuai Selera Elite
Mahfud MD: Cara Kita Berhukum Saat Ini Agak Rusak, Buat UU Sesuai Selera Elite

Mahfud akan menata hukum akan negara Indonesia kembali dalam keadaan baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Demokrasi Indonesia Dianggap Cuma Prosedural, Hasilkan Budaya Hukum yang Lemah
Demokrasi Indonesia Dianggap Cuma Prosedural, Hasilkan Budaya Hukum yang Lemah

Padahal, kata Titi, demokrasi sejatinya sistem nilai yang harus ditegakkan dengan prinsip kebebasan dan kesetaraan untuk semua.

Baca Selengkapnya
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024

Kondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Kedaulatan Politik Terkadang Didikte oleh Ambisi Pribadi
Mahfud MD: Kedaulatan Politik Terkadang Didikte oleh Ambisi Pribadi

Mahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.

Baca Selengkapnya
Ketika Megawati Tak Lagi Singgung Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP
Ketika Megawati Tak Lagi Singgung Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP

Ketika Megawati Tak Lagi Singgung Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Jaga Stabilitas dan Cegah Pelanggaran Demokrasi
Mahfud Ajak Jaga Stabilitas dan Cegah Pelanggaran Demokrasi

Mahfud membantah pihak-pihak yang masih mendiskreditkan sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi

Busyro menilai jika di Pemilu 2024 etika politik telah dikubur dan diganti dengan syahwat politik.

Baca Selengkapnya
Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Lenteng Agung, Megawati Singgung Penguasa Belenggu Kedaulatan Rakyat
Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Lenteng Agung, Megawati Singgung Penguasa Belenggu Kedaulatan Rakyat

Megawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya
Moeldoko ke Pensiunan Jenderal: Jangan Sampai Gara-gara Politik kita Terpecah
Moeldoko ke Pensiunan Jenderal: Jangan Sampai Gara-gara Politik kita Terpecah

Moeldoko bertemu dengan purnawirawan TNI Akabri angkatan 81.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto PDIP Keras Bicara Demokrasi: Jangan Dipimpin Pemimpin Karbitan!
VIDEO: Hasto PDIP Keras Bicara Demokrasi: Jangan Dipimpin Pemimpin Karbitan!

Di hadapan mahasiswa, Hasto menyinggung soal demokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik

Ketum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.

Baca Selengkapnya
NasDem Kritik Pedas Rocky Gerung Dipolisikan: Demokrasi Tak Sehat Menjurus Otoriter
NasDem Kritik Pedas Rocky Gerung Dipolisikan: Demokrasi Tak Sehat Menjurus Otoriter

Taufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.

Baca Selengkapnya