Mubarok sebut tampang Jokowi & Pramono Edhie pilihan rakyat
Merdeka.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menyatakan bahwa politik di Indonesia belum cerdas. Buktinya, rakyat justru lebih senang melihat capres dari penampilan ketimbang gagasan dan kemampuan.
Mubarok mencontohkan fenomena yang terjadi saat ini kepada Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, Jokowi salah satu yang diidamkan rakyat karena tak punya tampang pemimpin.
"Yang menarik dipilih yang tampangnya enggak tampang pemimpin seperti Jokowi," ujar Mubarok di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/3).
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang akan menentukan pemenang Pilpres 2024? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
Selain Jokowi, kata dia, sosok yang diidamkan rakyat seperti mantan Kasad Pramono Edhie Wibowo. Dia menilai, trend Pramono Edhie sedang naik dibanding peserta konvensi lainnya.
"Kalau di konvensi Pak Pramono, trend-trendnya yang seperti itu (tidak punya wajah pemimpin)," tegas dia.
Kendati demikian, dia menyebut politik sulit untuk diprediksi. Sehingga meski Jokowi diunggulkan dia yakin belum tentu mantan wali kota Solo itu menang.
"Politik lihat realitas, belum tentu Jokowi menang. Namanya politik enggak bisa dipastikan," tutur dia.
Mubarok juga berani bertaruh jika soal gagasan, peserta konvensi lebih unggul ketimbang Jokowi.
"Kalau gagasan jelas bisa (diadu dengan Jokowi), cuma publik enggak lihat gagasan, publik lihat blusukannya, politik kita belum cerdas," pungkasnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat merespons pernyataan Menteri Bahlil, dan menegaskan penentu kemenangan Pilpres adalah rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara terkait sindiran PDIP bahwa Bobby Nasution banyak didukung partai di Pilkada Sumut karena menantu presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan bicara perannya dalam dunia perpolitikan usai rampungnya Pemilu dan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.
Baca SelengkapnyaHerzaky mencontohkan bagaimana Prabowo Subianto mulanya elektabilitas selalu rendah.
Baca SelengkapnyaSecara partai, Jokowi harusnya mendukung Ganjar. Namun, Jokowi juga terlihat mesra dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaDua variabel tersebut menjadi sistematis yang terkuat berdasarkan data dari para peneliti dan surveyor lembaga survei.
Baca SelengkapnyaSurvei terbaru Indikator Politik Indonesia menyatakan elektabilitas Ridwan Kamil dan Pramono Anung selisih tipis 3 persen saja.
Baca Selengkapnya