MUI Malang: Siapapun yang Terpilih Presiden Adalah Pemimpin Kita Bersama
Merdeka.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang KH Misno Fadhol Hija' mengapresiasi proses tahapan pemilu yang dilalui berjalan dengan lancar dan aman. Dia menyerukan semangat persatuan siapapun pemimpin yang terpilih.
"Itu kalau ada perbedaan antara satu dengan yang lain sebelum Pemilu, setelah pelaksanaan ini mari kita bersatu. Siapapun yang terpilih nanti sebagai pimpinan adalah pimpinan kita bersama," kata Fadhol, Minggu (5/5).
Fadhol meminta masyarakat bersabar menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hasil penghitungan tersebut yang menjadi ketetapan resmi calon Presiden dan Wakil Presiden. "Kita menunggu hasil perhitungan suara yang dari KPU," tegasnya.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
-
Siapa yang berperan dalam Pemilu? Penyelenggaraan Pemilu harus dilakukan secara mandiri oleh lembaga penyelenggara, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Dia mengingatkan jasa dan pengorbanan KPU selaku pelaksana pemilihan umum dan Panwaslu selaku pengawas. Selain itu juga kepada Polri, TNI dan Linmas yang menjaga keamanan selama jalannya pemungutan suara.
Bahkan, kata dia, banyak petugas dari KPU dan Polri harus mengorbankan nyawa akibat kelelahan selama menjalankan tugas. Pengorbanan tersebut, menurutnya, wujud dari sebuah harapan agar Indonesia menjadi lebih baik.
"Ini (Pemilu) semuanya demi kepentingan bersama, tetap utuhnya NKRI berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Semoga negara kita menjadi baldatun toyyibatun wa rabbun ghofur," terangnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang, KH Ahmad Taufik Kusuma mengajak masyarakat mensyukuri pelaksanaan Pemilu 2019 yang berjalan kondusif.
"Kami imbau segenap masyarakat kota Malang untuk kembali memperkokoh ukhuwah, baik ukhuwah Islamiyah di intern umat Islam, ukhuwah insaniyah persaudaraan seluruh umat di Kota Malang ini, maupun ukhuwah wathoniyah yaitu persaudaraan sebaik-baiknya antara umat beragama dengan pemerintah," katanya.
Sebelumnya, sejumlah tokoh masyarakat di Kota Malang juga menggelar Deklarasi Damai Pasca-Pemilu 2019. Tiga poin deklarasi berisi penyampaian terima kasih pada warga masyarakat, pelaksana pemilu dan aparat keamanan atas terlaksananya Pemilu 2019 secara aman, damai dan kondusif.
Masyarakat Kota Malang menolak cara-cara inkonstitusional, kekerasan dan anarkis serta politisasi agama pada pentahapan Pemilu 2019. Masyarakat juga mendeklarasikan untuk bersatu kembali dan menjaga kerukunan untuk bangsa dan negara.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengatakan seluruh pihak harus mau bekerja sama dalam membangun bangsa
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan, jangan sampai terjadi perpecahan usai Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDia menambahkan siapa pun yang terpilih nanti, bisa diterima apabila Pemilu berjalan baik.
Baca SelengkapnyaMengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan bahwa kalah dan menang merupakan hal wajar dalam setiap pemilihan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya