MUI: Malu Kalau Gara-Gara Pilpres Berkelahi, Menampar Muka Umat Islam
Merdeka.com - Pemilihan legislatif (Pileg) sekaligus pemilihan presiden (Pilpres) akan dilaksanakan secara serentak pada 17 April 2019 mendatang. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau seluruh masyarakat menggunakan hak pilihnya pada perhelatan demokrasi tersebut.
Ini disampaikan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI, Muhyiddin Junaidi usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (25/3).
"Kalau MUI minta agar masyarakat Indonesia pertama, mereka harus menggunakan hak pilihnya," kata Muhyiddin.
-
Apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk menjaga kerukunan di pemilu? Terakhir, akan dijelaskan cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat. Selain pemerintah, masyarakat juga harus aktif dalam menegakkan toleransi selama pelaksanaan pemilu. Berikut cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat, bisa dipraktikkan: 1. Menjaga Komunikasi yang Positif: Masyarakat dapat memastikan bahwa komunikasi dengan sesama warga negara tetap positif dan hormat meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
-
Bagaimana cara mengatasi Tindak Pidana Pemilu? Dalam menghadapi tindak pidana pemilu, penting bagi pemerintah, lembaga pemilihan, dan masyarakat sipil untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan langkah-langkah preventif dan penegakan hukum yang efektif.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Mengapa perselisihan hasil pemilu harus diselesaikan? Penyelesaian perselisihan pemilu menjadi penting untuk memastikan keabsahan dan kelegitan hasil pemilihan, serta untuk mendukung kepercayaan publik terhadap sistem demokratis.
-
Siapa saja yang harus terlibat dalam menjaga kerukunan di pemilu? Cara ini perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Masing-masing harus saling mendukung untuk menciptakan demokrasi yang sesuai dengan asas luber jurdil.
Selanjutnya, MUI meminta masyarakat menjadikan Pilpres sebagai sarana mendewasakan diri. Segala persoalan yang dihadapi harus diselesaikan menggunakan akal sehat.
Muhyiddin mengatakan, MUI juga mengimbau masyarakat tidak menjadikan Pileg dan Pilpres sebagai ajang memecah belah umat. Meskipun berbeda pilihan politik tapi jangan memutuskan hubungan persaudaraan dan persatuan.
"Berbeda pilihan adalah Sunatullah tapi jangan sampai terpecah belah. Siap kalah dan siap menang. Harus dewasa," ujarnya.
Muhyiddin menambahkan, Indonesia merupakan negara ke empat terbesar di dunia yang menerapkan sistem demokrasi. Posisi ini harus dijaga seluruh masyarakat Indonesia dalam kontestasi Pileg dan Pilpres 2019.
"Jadi kalau gara-gara Pilpres berkelahi-kan malu. Menampar muka bangsa Indonesia khususnya umat Islam," ucap dia.
Indonesia, sambung dia, juga merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Umat Islam harus menunjukkan pada dunia bahwa berbeda pilihan politik di Pemilu 2019 pun tak mampu menggoyahkan ukhuwah Islamiyah.
"Sampaikan ke masyarakat luas bahwa MUI insyaallah mendoakan Pilpres berjalan lancar tidak ada ribut. Siap kalah dan siap menang," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaMasyarakat tidak lagi memperdebatkan Pemilu 2024 saat Lebaran
Baca SelengkapnyaPenting untuk menjaga toleransi dan kerukunan selama pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Tim 02, Prabowo sudah dari jauh-jauh hari mengatakan tak perlu membalas hujatan dari siapapun.
Baca SelengkapnyaSejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.
Baca Selengkapnyafanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaDia menambahkan siapa pun yang terpilih nanti, bisa diterima apabila Pemilu berjalan baik.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Abdul menekankan di bulan Ramadan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok asal dengan kepala dingin.
Baca Selengkapnya