Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MUI Sayangkan Penggunaan Kata Cebong Kampret di Medsos

MUI Sayangkan Penggunaan Kata Cebong Kampret di Medsos Rapat Pleno Dewan Pertimbangan MUI. ©2018 Merdeka.com/Ahda Bayhaqi

Merdeka.com - Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan rapat pleno di penghujung tahun 2018. Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengaku salah satunya membahas isu Pemilu 2019.

Dewan Pertimbangan MUI menyoroti penggunaan kata 'cebong' dan 'kampret' sebagai ujaran menghina antar pendukung dua kubu Pilpres di media sosial. Sebutan 'cebong' identik dengan kubu petahana Joko Widodo, sedangkan 'kampret' untuk kubu pendukung Prabowo Subianto.

"Baik Pileg maupun Pilpres yang kemudian menampilkan dua kubu pendukung yang kemudian berinteraksi secara berlebihan dengan saling menjelekkan dan saling menghina. Termasuk panggilan dengan nama binatang yang hanya menurunkan harkat sebagai manusia," katanya usai rapat pleno di kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (26/12).

Ribut-ribut di media sosial seperti demikian, menurut Din, hanya bakal merugikan umat islam.

"Dan pola interaksi di medsos ini akan merugikan bangsa merugikan umat Islam, karena akan mengganggu ukhuwah Islamiah," ujarnya.

Maka dari itu, Dewan Pertimbangan MUI meminta masyarakat, khususnya umat Islam untuk menahan diri. Din mengatakan, masyarakat bebas memilih sesuai aspirasi tanpa harus saling berkonflik.

"Janganlah agenda 5 tahunan merusak kekeluargaan di antara kita," pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP