Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Narasi Kebencian Semakin Tajam Usai Debat Capres Kedua

Narasi Kebencian Semakin Tajam Usai Debat Capres Kedua Debat kedua Pilpres 2019. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menggelar diskusi Merawat Keindonesiaan ke XXIII, Sabtu (23/2). Acara diskusi bertajuk "Pemilu 2019 Bebas Konflik: Pendekatan Keamanan dan Intelijen" ini digelar di Resto Ammarin Sudirman, Jakarta Selatan.

Direktur LPI Boni Hargens khawatir adanya konflik antar pendukung dari kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden setelah berlangsungnya debat pilpres kemarin. Menurutnya, ketegangan konflik pendukung merupakan sesuatu yang biasa terjadi. Tetapi dia justru melihat ada yang berbeda dari pemilu 2019. Salah satunya karena banyak narasi kebencian yang diciptakan.

"Kita melihat di mana setelah debat capres ada kisruh antara pendukung dari pendukung paslon 01 dan 02," ujarnya di Resto Ammarin, Jakarta, Sabtu (23/2).

"Ketegangan antara pendukung ini biasa diantara pendukung, tapi kami melihat ada perbedaan dari militansinya yang semakin tinggi dalam membangun narasi kebencian," imbuhnya.

Boni berharap semua pihak ikut mengantisipasi agar kemungkinan buruk kekacauan dan konflik antar kedua belah kubu tidak terjadi.

"Diskusi ini sebetulnya mengundang kita untuk mencermati, mengantisipasi, mewaspadai, kemungkinan-kemungkinan adanya kekacauan atau kekisruhan," ucapnya.

Di tempat sama, Peneliti Pertahanan CSIS, Iis Gindarsah juga berpendapat bahwa pemilu 2019 semakin tegang dan berpotensi kisruh karena menjamurnya berita bohong alias hoaks. Menurutnya, pendekatan politik yang dilakukan pendukung berubah menjadi pendekatan keamanan dan hukum.

"Di mana wacana politik yang sejatinya harus dilakukan oleh setiap kontestan mereka kita harapkan untuk berkompetisi pada narasi politik. Tetapi secara faktual, mereka dan pendukungnya menggunakan cara di luar itu," ujarnya.

Potensi kisruh juga bisa lahir dari mobilisasi massa. Sesungguhnya mobilisasi massa hal wajar dalam praktik demokrasi. Namun dia melihat ada sejumlah kelompok yang justru melakukan agitasi politik.

"Sebenarnya normal saja dalam negara demokrasi ada mobilisasi massa. Tetapi saat ini disinyalir ada sejumlah kelompok dan oknum yang melakukan mobilisasi dan agitasi," ucapnya.

Reporter: Suranti Yunidar

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Analisis Drone Emprit Usai Debat Pilpres, Sentimen Negatif Tiga Capres Naik
Analisis Drone Emprit Usai Debat Pilpres, Sentimen Negatif Tiga Capres Naik

Sentimen negatif tersebut diungkapkan oleh lembaga analis media sosial Drone Emprit di Twitter atau X yang diterbitkan hari ini (14/12).

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Netizen Menangis Usai Nonton Debat Capres Ketiga
Ramai-Ramai Netizen Menangis Usai Nonton Debat Capres Ketiga

Mereka sedih melihat penampilan Prabowo yang diserang dua lawannya yakni Anies dan Ganjar

Baca Selengkapnya
JK Soal Jokowi Sebut Debat Capres 2024 Serang Personal: Pandangan Boleh Beda-beda
JK Soal Jokowi Sebut Debat Capres 2024 Serang Personal: Pandangan Boleh Beda-beda

JK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Prabowo Panas Sambil Meledek Lawan Anies | Wajah Memerah Gibran Kesal sampai Berdiri
TOP NEWS: Prabowo Panas Sambil Meledek Lawan Anies | Wajah Memerah Gibran Kesal sampai Berdiri

Momen lumayan panas, terjadi ketika Anies dan Prabowo keras beradu argumen terkait pembahasan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres

Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis Debat Capres Netizen Soroti Emosi Prabowo Melawan Anies hingga Serangan Muncul
VIDEO: Analisis Debat Capres Netizen Soroti Emosi Prabowo Melawan Anies hingga Serangan Muncul

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang memaparkan analisis debat capres perdana digelar KPU pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya
Anies-Ganjar Unjuk Kemesraan, TKN: Prasangka Kami Baik, Mereka Bertemu Bukan untuk Memanaskan Situasi
Anies-Ganjar Unjuk Kemesraan, TKN: Prasangka Kami Baik, Mereka Bertemu Bukan untuk Memanaskan Situasi

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo unjuk kemesraan dalam beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Perludem Kritik Debat Kedua Pilpres 2024: Pendukung Bikin Riuh, Panelis Tak Dalami Gagasan Cawapres
Perludem Kritik Debat Kedua Pilpres 2024: Pendukung Bikin Riuh, Panelis Tak Dalami Gagasan Cawapres

Menurut Khoirunnisa, keberadaan pendukung dengan jumlah yang banyak justru membuat suasana di lokasi debat menjadi riuh.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Debat Kedua Pilkada Jakarta, Diwarnai Ricuh Pendukung RK-Suswono dan Pramono-Rano
FOTO: Momen Debat Kedua Pilkada Jakarta, Diwarnai Ricuh Pendukung RK-Suswono dan Pramono-Rano

Kericuhan terjadi pada segmen keenam yang merupakan sesi closing statement dari masing-masing pasangan cagub-cawagub.

Baca Selengkapnya
Ini Daerah Rawan Konflik Pilkada 2024, Apa Saja Pemicunya?
Ini Daerah Rawan Konflik Pilkada 2024, Apa Saja Pemicunya?

Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Anies Respons Jokowi: Agak Terkejut, Presiden kok Komentari Soal Debat ya
Anies Respons Jokowi: Agak Terkejut, Presiden kok Komentari Soal Debat ya

Anies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.

Baca Selengkapnya
Ini Perbedaan Debat Capres Pemilu 2019 dengan 2024
Ini Perbedaan Debat Capres Pemilu 2019 dengan 2024

Debat capres dan cawapres digelar KPU bakal berlangsung lima kali.

Baca Selengkapnya