NasDem anggap hasil survei LSI hanya lucu-lucuan
Merdeka.com - Partai NasDem menanggapi santai hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menempatkannya sebagai partai politik tidak lolos parliamentary threshold (PT). NasDem justru bertanya soal kredibilitas lembaga tersebut.
"Kita santai saja karena kenyataan di lapangan tidak seperti yang dirilis. Itu survei lucu-lucuan saja," ujar Sekjen DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella melalui rilis kepada merdeka.com, Senin (3/2).
Menurut Rio, sebelumnya NasDem telah melakukan survei kepercayaan masyarakat terhadap 12 lembaga survei yang ada. Hasilnya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap LSI pimpinan Denny JA berada pada urutan ke-11 dari 12 lembaga survei yang ditelaah.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Siapa yang mempertanyakan Tapera di DPR? Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya:
-
Kenapa opini sulit diverifikasi? Opini sulit atau bahkan tidak mungkin untuk diuji atau dibuktikan kebenarannya secara objektif. Pendapat pribadi mungkin berbeda-beda dan tidak bisa disepakati oleh semua orang.
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Siapa yang tidak ikut Pilkada 2024? Seluruh provinsi yang ada di Indonesia akan melaksanakan Pilkada serentak 2024 kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Kenapa opini sulit dibuktikan? Opini merupakan hasil dari pemikiran seseorang yang belum tentu kebenarannya.
"Pasca-rilis LSI Dennt JA beberapa bulan lalu, kami mengambil insiatif untuk mensurvei sejumlah lembaga survei. Hasilnya, LSI Denny menempati urutan ke-11 dari 12 lembaga survei yang dipercaya oleh masyarakat," ungkap Rio.
Menurutnya, survei NasDem tersebut menggunakan metode yang sama dengan yang dilakukan LSI Denny JA, dengan 'margin of error' sebesar 2,9 persen. "Jadi masyarakat itu sudah tidak percaya karena terkesan tidak independen dan tendensius. Terkesan sekali memaksakan untuk menggiring opini kepada parpol tertentu," kata Rio.
"Saya kasihan juga melihat survei itu, karena bolak-balik survei tapi tujuannya untuk mempengaruhi opini. Yang faktanya jauh panggang dari api. Kasihan juga lama-lama survei itu jadi bahan tertawaan masyarakat," tandasnya.
Seperti diketahui, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kembali melakukan survei. Survei dilakukan pada 6 sampai 16 Januari 2014. Jumlah responden 1.200 dengan margin of eror sebesar +/- 2,9 persen dengan teknik wawancara tatap muka di 33 provinsi Indonesia.
Hasilnya, Partai Golkar berada di urutan pertama dengan 18,3 persen, kedua PDIP 18,2 persen. Lalu disusul Gerindra 8,7 persen, Partai Demokrat 4,7 persen, Hanura 4,0 persen, PKB 3,7 persen, PPP 3,6 persen, PAN 3,3 persen, PKS 2,2 persen, NasDem 2,0 persen, PBB 0,7 persen dan PKPI 0,5 persen. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan paling banyak adalah karena masyarakat mengaku tidak punya waktu menonton.
Baca SelengkapnyaKepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.
Baca SelengkapnyaHanggoro menilai, masyrakat tak dapat menilai secara objektif debat yang berlangsung.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga calon presiden; Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan saling salip. Terpotret dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaPenurunan tingkat kepercayaan ini menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintahan Prabowo Gibran mendatang
Baca SelengkapnyaCak Imin optimis mesin politik PKB, PKS dan NasDem bergerak cepat efektif membalikkan hasil survei tersebut.
Baca SelengkapnyaKredibilitas lembaga survei dipertanyakan jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHal ini menanggapi perbedaan hasil survei Poltracking Pilgub Jakarta hingga memutuskan keluar dari Persepi. Poltracking juga diberi sanksi oleh Persepi.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia mengumumkan keluar dari Persepi karena keberatan dengan hasil dewan etik Persepi soal perbedaan hasil survei dengan LSI di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Paloh, angka yang digambarkan pelbagai lembaga survei terhadap Anies itu tidak tepat.
Baca SelengkapnyaSurvei yang diunggah Andre Rosiade sudah dibantah langsung oleh SMRC
Baca Selengkapnya