NasDem bantah Surya Paloh gunakan medianya untuk kampanye
Merdeka.com - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) membantah perihal penilaian sebagian kalangan yang menganggap Surya Paloh selalu berlindung di media miliknya. Selama ini Ketua Umum NasDem itu dinilai memanfaatkan medianya untuk berkampanye.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) bidang hubungan luar negeri NasDem, Enggartiasto Lukita mengatakan, jarangnya pemberitaan mengenai Ketum Nasdem lebih disebabkan kurangnya media yang mensosialisasikan.
"Sebenarnya bukan hanya MI dan Metro yang mau beritain. Tetapi media lain yang memang jarang memberitakan," kata Lukita di Restoran Pinang Bistro, Jl Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/1).
-
Siapa yang tak tergantikan di media? Ada plus dan minusnya, pisau bermata dua. (Jurnalis) tak akan pernah tergantikan karena unsur mendefinisikan kepentingan publik meraba perasaan publik itu kan membutuhkan manusia. Tidak bisa dikerjakan si mesin, menganalisis, lagi-lagi media itu membutuhkan independensi
-
Siapa yang lebih lelah berita? Wanita dan orang-orang yang lebih muda lebih cenderung merasa lelah dengan banyaknya berita yang ada, menurut laporan tersebut.
-
Apa yang membuat orang menghindari berita? Banyak yang menganggap berita saat ini terasa menyedihkan, tiada henti dan membosankan. Menurut laporan itu, hasil survei mengungkap 4 dari 10 (39%) orang di seluruh dunia mengatakan mereka kadang-kadang atau sering secara aktif menghindari berita.
-
Di mana fakta ditemukan dalam berita? Kehadiran fakta dalam berita tidak hanya untuk membuktikan kebenaran suatu peristiwa, tetapi juga untuk membangun kepercayaan antara media dan audiensnya.
-
Mengapa Isya Adinda Kalia jarang mendapat perhatian publik? Isya Adinda Kalia adalah anak perempuan Elma Theana yang jarang diperhatikan oleh masyarakat.
-
Siapa yang mewakili The New York Times? Pernyataan ini diajukan oleh Jennifer Maisel, seorang pengacara yang mewakili organisasi berita tersebut, untuk secara resmi memberi tahu pengadilan tentang apa yang terjadi.
Lukita mengatakan, dalam pemberitaan seorang tokoh masih jadi daya tarik dalam sebuah berita. Lantas dia menceritakan pernah dalam suatu acara di mana saat Ketum NasDem bersama dengan Ketum PDIP bertemu banyak pemberitaan mengenai hal ini.
"Dulu saat Pak Surya Paloh dengan Bu Mega banyak meliput. Bukan hanya MI dan Metro," ujarnya.
Di tempat tersebut NasDem bertemu dengan para petinggi media. Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) NasDem DKI Jakarta, Ade Hariadi Anwar mengklaim bahwa acara ini merupakan bentuk sosialisasi antara awak media dan pelaku politik yang selama ini terjadi celah yang mesti diperbaiki.
"Kehangatan seperti ini perlu dijalin agar tidak terjadi kesenjangan antara partai politik dan awak media," kata Ade.
Ade menuturkan, menjelang hajatan pemilu nanti terkadang ada pemberitaan mengenai parpol yang terkadang kurang bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, melalui pertemuan ini juga diharapkan informasi selama ini yang salah dapat diperjelas kembali.
"Melalui pertemuan ini juga kami meminta masukan mengenai apa yang semestinya di lakukan oleh parpol menjelang pemilu. Tentunya hal ini untuk kebaikan rakyat nantinya," pungkasnya.
Sebelumnya menjelang Pemilu yang jatuh pada April nanti, beberapa kalangan mengeluhkan tayangan yang berseliweran baik di televisi maupun koran yang lebih banyak menampilkan si empunya media.
Selain Surya Paloh yang dianggap sering tampil dalam medianya sendiri. Bos MNC Grup, Hari Tanoesoedibjo juga sering tampil di pemberitaan miliknya sendiri.
Tidak hanya itu, Aburizal Bakrie juga dinilai sering melakukan politik media terkait status anaknya sebagai salah satu pemilik stasiun televisi.
Bahkan Menteri BUMN Dahlan Iskan sering pula dikaitkan perihal masalah ini, mengingat statusnya sebagai salah satu bos media. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"NasDem masih mempertimbangkan menempuh jalur hukum," kata Sekjen NasDem Hermawi
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto memberikan jatah menteri untuk Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaWilly mengklaim, pada Pemilu 2014 sejumlah kader PDIP pernah bertemu Surya Paloh meminta mendampingi Jokowi.
Baca SelengkapnyaDemokrat membongkar duet Capres Cawapres Anies-Cak Imin
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGarnita memang tidak selalu dilaporkan ke Paloh karena kegiatan tersebut tidak terlalu intens.
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah unggahan di media sosial Facebook pada 1 Oktober 2023 yang mengklaim Anies Baswedan gagal menjadi calon presiden (capres).
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak membantah partainya akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya sumbang ide, pemikiran, dan pandangan juga bisa menjadi kontribusi bagi pemerintahan.
Baca SelengkapnyaBagi Partai NasDem, pada Pemilu 2024 tidak ada masalah untuk berlabuh ke mana saja.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai pentingnya menjaga komunikasi dengan partai politik lain setelah pemilu.
Baca SelengkapnyaSudirman menuturkan viralnya rekaman suara hoaks itu akan ditindaklanjuti oleh Tim Hukum Nasional (THN) AMIN.
Baca Selengkapnya