NasDem beri sinyal koalisi dengan PDIP di Pilwalkot Surabaya
Merdeka.com - Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), untuk membahas masalah Pilwali Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Desember 2015 mendatang.
"Khusus untuk Pilkada Surabaya, yang akan digelar Desember nanti, kita sudah berkomunikasi dengan PDIP. Tapi (pembicaraan) hanya sebatas DPP, belum ada instruksi ke DPW maupun DPC," kata Ketua DPW NasDem Jawa timur, Effendi Choirie usai menemui Gubernur Soekarwo di Surabaya, Rabu (1/7).
Gus Choi, sapaan Effendi Choirie mengaku pihaknya belum membahas masalah calon yang diusung di Pilkada Surabaya nanti. Walaupun NasDem sudah melakukan penjaringan.
-
Kenapa Risma dipuji? Senyum Risma semakin merekah ketika berfoto bersama temannya saat bertemu di acara resepsi. 5 Gayanya pun masih sangat modis, bukan? Kecantikannya selalu membuat Risma mendapatkan pujian
-
Apa yang membuat Pilkada Jatim melawan kotak kosong? Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tambahan waktu untuk perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) selama 3 hari.'Ada lima daerah di Jatim yang hanya ada satu paslon yang mendaftar, atau calon tunggal. Sehingga akan diberi tambahan waktu perpanjangan pendaftaran paslon sebanyak 3 hari,' kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Jumat (30/8).
-
Siapa pesaing utama Rizki Juniansyah? Shi Zhiyong dari China, yang tidak berhasil mendapatkan medali, adalah pesaing utama Rizki Juniansyah.
-
Bagaimana cara Risma mundur? 'Sampai dengan saat ini, Ibu Risma belum menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Sosial,' ujar Ari.Sebelumnya, Bakal calon gubernur Jatim Tri Rismaharini atau Risma segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial (Mensos), usai mendaftar Pilkada Jatim ke KPU.
-
Siapa saja yang melawan kotak kosong di Pilkada Jatim? Adapun paslon di lima daerah yang melawan kotak kosong antara lain, yakni Kabupaten Trenggalek, Ngawi, Gresik, Kota Surabaya dan Pasuruan.
-
Kenapa Raden Ayu Kartika kalah dalam pemilihan? Dalam proses pemilihan, banyak fitnah menyerang Raden Ayu Kartika. Celakanya, orang-orang yang mengelilinginya menghilang satu demi satu. Ia pada akhirnya kalah dalam pemilihan kepala desa, dan ironisnya ia kalah disebabkan karena fitnah.
"Semua yang mendaftar ke NasDem, popularitasnya rendah, jadi kita sulit untuk mengusungnya. Kita tunggu instruksi dari DPP," akunya.
Diakuinya, saat ini, data survei internal NasDem, menyatakan calon petahana Tri Rismaharini yang kembali disandingkan dengan Whisnu Sakti Buana masih menjadi yang terkuat.
"Kemungkinan akan bekerja sama, tapi belum ada instruksi akan mendukung siapa. Yang jelas, Risma masih belum bisa dilawan oleh figur lain. Tidak ada yang lebih populer dari Risma di mata rakyat Surabaya, sehingga kira-kira kecenderungan NasDem juga ke Risma," ucapnya.
Sehingga, kata Gus Choi, jika nantinya tak ada lawan tanding bagi Risma-Whisnu, atau hanya ada calon tunggal, bisa dipastikan Pilwali akan dimenangkan oleh pelaksana tugas (Plt) selama dua tahun.
Karena, berdasarkan undang-undang, jika Pilkada hanya dihuni calon tunggal, pesta demokrasi lima tahunan di Kota Pahlawan ini, bisa jadi akan ditunda hingga 2017 mendatang. "Jika demikian, saya tidak tahu siapa yang bertanggung jawab, jika ini terjadi," katanya.
Lanjut dia, munculnya Koalisi Majapahit yang dimotori, PKB, Gerindra, PKS, Golkar, PAN dan Demokrat, masih belum memunculkan nama pasangan calon yang bisa bersaing dengan Risma-Whisnu.
"Kita tidak tahu siapa pasangan yang diusung poros Majapahit. Kan NasDem tidak diajak, sehingga kami tidak tahu figurnya siapa," dalihnya.
Terkait pertemuannya dengan Soekarwo, yang notabenenya juga Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Gus Choi mengaku hanya sebatas komunikasi antara NasDem dengan Demokrat.
"Apakah kita akan koalisi atau tidak, kita akan bicarakan lagi. Pakde (Soekarwo) janji minggu depan kita akan ngobrol bareng lagi, ngopi bareng di malam hari," tandasnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem mengklaim Anies Baswedan juga sudah memahami keputusan NasDem meninggalkan dirinya untuk mendukung Ridwan Kamil tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak membantah partainya akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca SelengkapnyaRapat konsolidasi perdana NasDem-PKB tidak dihadiri PKS
Baca SelengkapnyaPaloh mengatakan, saat ini Anies Baswedan masih dominan di berbagai survei elektabilitas calon Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaPendapat Ketum NasDem soal peluang Anies Baswedan maju di Pilkada DKI Jakarta yang menurutnya sulit.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, mengatakan partainya terbuka bila dalam bekerja sama dengan partai lainnya
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi berharap partainya tetap kuat untuk mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP saat ini terus berkomunikasi dengan partai politik lainnya untuk membangun kerja sama politik.
Baca SelengkapnyaIbas berharap koalisi pada Pilkada 2024 menghasilkan calon kepala daerah yang mumpuni.
Baca SelengkapnyaNasDem belum memutuskan nama bakal cagub yang akan didukung untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, PDI Perjuangan sadar bahwa Jawa Timur adalah basis Nahdliyin atau kaum santri tradisional, dan kaum nasionalis.
Baca Selengkapnya