NasDem Ingatkan Check and Balance jika Oposisi Masuk Pemerintahan
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali menanggapi potensi bergabungnya partai di luar koalisi pemerintah saat ini, jika Presiden Joko Widodo jadi melakukan reshuffle kabinet.
Menurutnya, keputusan reshuffle merupakan hak dari Presiden Joko Widodo. Walaupun sampai saat ini partai koalisi pemerintah belum pernah ada pembahasan resmi terkait reshuffle.
"Karena kita belum pernah pak Jokowi merapatkan hal ini dengan partai koalisi. Tetapi apapun keputusan dari Presiden bagi NasDem akan tetap mendukungnya," ujar Ahmad Ali saat dihubungi merdeka.com, Senin (13/7).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
Namun, dia mengatakan selain dukungan terhadap pemerintahan Jokowi. NasDem pun tentu akan tetap memberikan masukan supaya check and balance tetap terjaga dalam menjaga demokrasi
"Hari ini partai koalisi sudah sekitar 73% kekuatan di DPR artinya itu sudah sangat mayoritas pertanyaannya apa yang urgent? Untuk hari ini kita menambah. Kalau kali semua partai diajak untuk bergabung bagaimana nantinya, walaupun dari NasDem sendiri tidak akan terganggu," tuturnya.
Oleh sebab itu, NasDem tetap akan memberikan masukan agar check and balance tetap terjaga. Karena sangat penting adanya keseimbangan dalam suatu negara. Terlebih, dia menilai tak ada kebutuhan yang mendesak untuk saat ini membuka reshuffle.
"Tetapi sekali lagi, hal itu ada di tangan Presiden Jokowi bukan ada di NasDem. Di tangan Pak Jokowi sebagai kepala pemerintah yang kemudian mengetahui kebutuhan untuk kabinetnya," jelas dia.
Walaupun, dia menuturkan bahwa soal reshuffle adalah domain presiden. Namun jika NasDem ditanya sikapnya, maka check and balance harus tetap dijaga.
"Tetapi, sampai saat ini belum ada diskusi soal itu, begitupun dengan rencana partai non koalisi gabung bersama pemerintahan. Kami pun belum mendengar terdapat tanda masuknya partai yang ada di luar," jelasnya.
"Tetapi intinya, pemerintah harus tetap perlu dikoreksi dan tidak selalu benar. Jadi kota masih membutuhkan orang-orang yang mengkritisi dari luar pemerintahan," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai oposisi dibutuhkan untuk check and balances
Baca SelengkapnyaPDIP siap menjadi oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance. Mereka akan bersikap kritis kepada pemerintah.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengingatkan perlu ada ruang check and balances dalam pemerintahan
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengingatkan kepada Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto bahwa pihak yang berada di dalam pemerintahan bisa saja mengganggu.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengaku memiliki sejumlah kesamaan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Baca SelengkapnyaDia pun mengusulkan, agar ada perjanjian dengan partai politik pengusung Ganjar-Mahfud terutama PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan posisi NasDem untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto ke depan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kebijakan juga harus sesuai data dan fakta.
Baca SelengkapnyaNasDem bakal konsisten di jalan perubahan dan membuka peluang berseberangan dengan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDia juga tetap menjaga daya kritis meski mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, jika tidak ada demokrasi, Anies tak akan menjadi gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaPKS menegaskan penting adanya pihak yang mengontrol pemerintahan.
Baca Selengkapnya