NasDem ingatkan Menko Rizal, kalau tak bisa kerjasama mending mundur
Merdeka.com - Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella mengimbau Menko Kemaritiman Rizal Ramli tak sembarangan mengeluarkan kritik di hadapan publik. Terlebih, kritikan tersebut ditujukan ke Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Marilah bekerja sama dengan baik, persoalan baik bisa diselesaikan dengan baik, jangan menteri membuat masalah, menko, menteri, bekerja seperti tim bukan sendiri, ibarat main bola dan itu tim jadikan gol," kata Rio di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/8).
Patrice menilai, kritik yang dilontarkan oleh Rizal tersebut justru membuat pemerintahan semakin kisruh. Sehingga, apabila memang Rizal Ramli tak ingin bekerjasama dengan pemerintah, ada baiknya dia mundur atau malah dipertahankan oleh Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
-
Apa cita-cita Rizal Ramli? Meskipun buku tersebut dilarang beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan-kawannya bahkan telah beredar di kampus-kampus lain bahkan sempat dimuat di koran dan majalah yang pada akhirnya koran dan majalah tersebut diberedel oleh pemerintahan Soeharto.
-
Kenapa Rizal Ramli suka mengkritik pemerintah? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru 'Rajawali Ngepret'.
-
Bagaimana seseorang menyelesaikan masalah? Dalam menyelesaikan masalah, Kamu lebih memilih pendekatan yang logis, kalkulatif, dan objektif.
-
Bagaimana Rizky Irmansyah membantu Rizal? Rizky Irmansyah dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia membantu seorang korban bullying bernama Rizal dari Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dengan memberikan bantuan biaya sekolah hingga Rizal lulus SMA.
-
Siapa yang menginspirasi Rizal Ramli? Keluar dari penjara, Rizal tidak menyelesaikan kuliahnya di ITB. Ia kemudian mencoba mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Dengan berbekal rekomendasi dari Rektor ITB dan juga dari Adnan Buyung Nasution ketika itu, dia kemudian mencoba mendaftar beasiswa di Ford Foundation.
"Kalau tidak bekerjasama maka tidak ada artinya, ada dua pilihan dia mundur atau dipertahanin dan bekerja keras mencapai cita-cita, bukan mengumbar ke publik, itu namanya spirit melemahkan bisa menimbulkan efek dahsyat dalam dan luar negeri," ujarnya.
"Pola seperti ini stop bekerja dengan baik sesuai prosedur, jangan menteri ajak debat di depan publik, itu contoh yang tidak baik, yang terjadi bukan kabinet kerja tapi kabinet sibuk kritik," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini diungkapkan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Baca SelengkapnyaMegawati berpesan agar para kader PDIP yang berada di kabinet untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, sampai saat ini menteri PDIP tetap bekerja secara netral menjalankan tugas negara.
Baca SelengkapnyaMenurutnya sumbang ide, pemikiran, dan pandangan juga bisa menjadi kontribusi bagi pemerintahan.
Baca SelengkapnyaTKN menilai Prabowo tidak harus mundur sebagai Menhan mengikuti jejak Mahfud MD yang mundur dari Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaMenag Nasaruddin Umar memberikan pesan khusus dan tegas kepada jajarannya terkait upaya membersihkan Kementerian Agama dari praktik korupsi.
Baca SelengkapnyaDia mengancam bakal mencopot menteri yang kinerjanya buruk.
Baca SelengkapnyaMoeldoko membeberkan rapat paripurna yang digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaMundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaDemokrat menyebut duet Anies-Cak Imin diputuskan sepihak oleh Surya Paloh
Baca SelengkapnyaMenurutnya, permasalahan kebangsaan tak akan selesai bila hanya dengan membuat tambahan undang-undang.
Baca Selengkapnya