NasDem Ingin Usung Ganjar, PDIP: Kita Bukan Partai yang Suka Nusuk dari Belakang
Merdeka.com - Partai NasDem menetapkan Gubernur Jawa Tengah sekaligus politikus PDIP Ganjar Pranowo sebagai salah satu bakal calon presiden hasil rekomendasi Rakernas. NasDem membuka peluang kerjasama dengan PDIP di Pilpres 2024.
Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, setiap partai punya strategi sendiri. Bagi PDIP, berpolitik itu harus beretika.
"Jadi setiap partai kan punya strategi tersendiri, prinsip yang dijalankan oleh PDI perjuangan berpolitik itu dengan etika politik, dengan aturan main, memahami seluruh tahapan-tahapan pemilu yang sudah ditetapkan. Karena di situlah sumber daya kita atur agar rakyat juga tidak bingung," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin (20/6).
Berita terkait Ganjar Pranowo bisa diakses di Liputan6.com
Lebih lanjut, Hasto menyinggung komunikasi politik hari ini untuk membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sementara keputusan politik Pilpres 2024 sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Karena kerjasama terkait dengan Pilpres ujung-ujungnya kan pada capres dan cawapres. Dan itu berada di dalam mandat ibu ketua umum yang diberikan oleh Kongres," kata Hasto.
Hasto pun menyindir pihak yang membajak kader. PDIP menegaskan menghasilkan proses kaderisasi di internal melalui pendidikan politik seperti melalui sekolah partai.
"Kita bukan partai yang suka nusuk dari belakang, yang suka mengambil kader-kader dari partai lain," ucap Hasto.
Sebelumnya, NasDem membuka pintu kepada PDIP bila ingin berkoalisi. NasDem dan PDIP berkoalisi juga bukan barang baru karena menjadi mitra mengusung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019.
"Tentu NasDem terbuka dengan siapapun. Menghormati apa yang menjadi statement mbak Puan, dan sama PDI Perjuangan bukan suatu hal yang asing," ujar Ketua DPP NasDem Willy Aditya ketika dihubungi, Minggu (19/6).
"Dua kali menjadi kawan koalisi untuk mengusung Pak Jokowi, tentu historisnya dekat," jelas wakil ketua Baleg DPR RI ini.
NasDem juga tidak punya hambatan untuk berkoalisi dengan PDIP. Willy menyebut, Ketua Umum NasDem Surya Paloh juga seorang Sukarnois.
"Pak Surya juga sebagai seorang Sukarnois. Tentu hal-hal seperti itu menjadi modal dasar," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.
Baca SelengkapnyaDia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini partai di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri itu belum menyatakan secara resmi sikap politik ke depannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP menyiapkan sejumlah kadernya dari kalangan kepala daerah sampai menteri untuk diusung di Pilkada Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaDua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan
Baca SelengkapnyaHasto bilang kunci utama PDIP menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas
Baca SelengkapnyaIwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan, hak angket kecurangan Pemilu 2024 segera diusulkan ke DPR.
Baca Selengkapnya