NasDem ke PAN dan Demokrat: Berjuangnya di Mana, Mengharapkannya di Mana
Merdeka.com - Politikus Partai NasDem Zulfan Lindan menyindir PAN dan Demokrat yang mencari celah merapat ke koalisi pemerintah. Padahal, kedua partai tersebut bukan berjuang untuk Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres 2019.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi bertema 'Susah Gampang Rekonsiliasi' di Gado-gado Boplo, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7).
"Bahkan partai yang di luar koalisi pun berupaya ke situ. Itu lebih lucu lagi, berjuangnya di mana, mengharapkannya di mana, ini jadi saya sebut ajalah partainya, PAN dan Demokrat, harus jelas itu nanti orang tanya lagi partai apa, ya kan PAN dan Demokrat begitu. Kenapa mau merapat ke 01?" ujarnya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Nurdin Halid menanggapi wacana Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar,' ucapnya.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
Menurutnya, keberhasilan pemimpin partai di Indonesia sangat bergantung soal dapat jatah di dalam pemerintahan supaya tak dianggap gagal oleh kadernya. Hal tersebut, kata dia, cerminan dari partai oposisi yang ingin merapat ke barisan pemerintah.
"Nah itu yang ingin dilakukan oleh kelompok yang ada di dalam partai-partai non koalisi Jokowi kemudian sekarang ingin merapat ke Jokowi, itu ada faksi itu di dalam, nah ini yang sangat mengganggu pola-pola politik seperti ini," ujarnya.
Zulfan berujar, hal itu menghambat kader partai untuk berpikir visi misi serta konseptualisasi program ke depan. Dia tak ingin partai politik bersifat pragmatis.
"Ini kan mereka gak ada konsepsi untuk pemikiran ideologis, pemikiran soal nasionalisme, pokoknya dia pragmatis aja, ini bahaya," tukas Zulfan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhamad Mardiono mengaku, belum mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKetum PAN Zulkifli Hasan bicara terbuka jika Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka ingin bergabung dengan partainya.
Baca Selengkapnya“Pak Prabowo pernah bilang 'NasDem kok belum kasih masuk nama?' kita diam saja," kata Sekjen NasDem.
Baca SelengkapnyaPadahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDia yakin kalau PKS akan berperan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Baca SelengkapnyaPDIP melihat Partai Demokrat merupakan partai penentu dalam konstelasi politik ke depan.
Baca SelengkapnyaZulhas mengatakan, Jokowi dan Prabowo menunjukkan semangat tinggi untuk membangun Indonesia lebih baik.
Baca SelengkapnyaHal ini sekaligus menegaskan dukungan NasDem pada pemerintah ke depan tak setengah hati.
Baca SelengkapnyaNasDem tetap menjadi bagian dari koalisi di pemerintahan Prabowo meski kader NasDem tidak ada di kabinet.
Baca SelengkapnyaHal ini diungkapkan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaDua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan
Baca Selengkapnya