NasDem Melunak, Gerindra Masuk Kabinet Jokowi Dinilai Bukan Ancaman
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengumumkan komposisi dan nama-nama menteri yang akan membantunya selama periode kepemimpinan 2019-2024. Beberapa tokoh mulai berdatangan ke Istana Negara.
Proses penyusunan kabinet juga diwarnai makin kencangnya isu bergabungnya Partai Gerindra dan Demokrat dalam kabinet Jokowi. Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate melihat itu bukan sebuah ancaman. Dia berkaca pada pernyataan Jokowi, untuk menjadi bangsa pemenang perlu memperkuat diri.
"Kalau itu tentu saya tidak bisa komentari, sebelum mengetahui keputusan bagaimana keputusan Presiden. Pasti ada plus dan minus. Sikap NasDem yang utama adalah solidaritas kita sebagai bangsa, kekuatan kita sebagai bangsa," ujar Johnny di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/10).
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Bagaimana koalisi terbentuk? Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Koalisi Perubahan masih solid? Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan menegaskan bahwa pihaknya tetap solid dalam menyikapi perkembangan politik usai pemungutan suara pada Pemilu 2024, 14 Februari lalu.
Johnny menegaskan sikap NasDem mendukung silaturahmi diantara para pemimpin partai politik. Khusus teknis kabinet, NasDem menghargai apapun keputusan Presiden.
"Sekarang waktunya kita bersama-sama menjemput kabinet Jokowi yang akan diumumkan ini agar bersama-sama bergerak maju mencapai cita-cita bersama, Indonesia sukses, Indonesia menjadi bangsa pemenang" katanya.
Partai NasDem mengharapkan Presiden Jokowi segara mengumumkan kabinet kerja yang baru untuk dapat mencapai visi dan misi yang sudah disampaikan pada pelantikan Presiden kemarin.
"Pak Jokowi kemarin mengingatkan kita punya target seabad Indonesia, 2045 untuk menjadi bangsa dengan kekuatan GDP kelima terbesar di dunia, USD 7 triliun itu tidak main-main dengan penghasilan Rp 320 juta perkapita pertahun. Ini kan tantangan bersama kita dan harus disiapkan dari sekarang itu" ucapnya.
Sebelumnya, Nasdem menjadi salah satu partai yang mengisyaratkan penolakan masuknya Gerindra dalam kabinet. Johnny G Plate pernah menuturkan, ada sejumlah kendala jika Partai Gerindra bergabung dalam pemerintahan. Salah satunya adalah perbedaan visi misi selama kampanye Pilpres 2019 antara kubu koalisi Indonesia Kerja dengan koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Johnny juga pernah menilai, kecil kemungkinan Presiden Jokowi memadukan partai oposisi ke kabinet pemerintahan periode 2019-2024. Dia yakin Jokowi tahu bagaimana cara memosisikan partai oposisi.
Dia juga mengingatkan dampak negatif bagi demokrasi jika Partai Gerindra masuk ke dalam koalisi pemerintahan. Hal yang jauh lebih berbahaya adalah oligarki kekuasaan. Menurut Plate, tak ada pihak yang mengharapkan munculnya oligarki kekuasaan, termasuk Jokowi. Karena akan membahayakan negara.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaNasDem tetap menjadi bagian dari koalisi di pemerintahan Prabowo meski kader NasDem tidak ada di kabinet.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
Baca SelengkapnyaSebenarnya isu Demokrat bergabung ke koalisi pemerintah bisa dirunut dari peristiwa-peristiwa politik sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) merasa tidak perlu pamit dengan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat sebelumnya resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dan keluar dari koalisi bersama Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaPertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh digelar di Istana.
Baca SelengkapnyaDua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca Selengkapnya