Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

NasDem minta kubu oposisi tidak paranoid dengan Perpres TKA

NasDem minta kubu oposisi tidak paranoid dengan Perpres TKA Surya Paloh dan Jhonny G Plate. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate meminta kubu oposisi tidak paranoid dalam menyikapi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing (TKA). Belakangan kubu oposisi kerap mengkritik keras pemerintah mengeluarkan Perpres tersebut karena dianggap memudahkan TKA bekerja di Indonesia.

"Kami lihat ada kecenderungan dan sangat mendorong rekan-rekan politik khususnya poros sebelah atau oposisi untuk tidak paranoid politik, jangan berpolitik paranoid," kata Jhonny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4).

Cara berpolitik yang paranoid itu, kata Jhonny, justru akan berdampak buruk bagi Indonesia. Dia mengajak kubu oposisi tidak tidak paranoid dalam berpolitik demi kepentingan bangsa dan negara.

Orang lain juga bertanya?

"Mengembangkan paranoid politik itu berefek buruk bagi Indonesia. Ini mau berjuang untuk siapa? Untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan rakyat. Kalau untuk kepentingan bangsa dan negara maka tinggalkan paranoid politik," ucapnya.

Menurut Jhonny, kebijakan pemerintah untuk membangun investasi dan industri generasi ke 4 seharusnya didukung oleh seluruh unsur termasuk kubu oposisi.

"Hal-hal yang baik dan kebijakan pemerintah untuk bangun Indonesia yang berpihak pada tenaga dalam negeri. Dan pada peningkatan investasi dan angkat industrialisasi karena sekarang industri generasi ke 4 yang dikembangkan, harus didukung sepenuhnya oleh stakeholder dan komponen dan unsur politik di dalam dan di luar pemerintahan," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan isu tentang Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing (TKA) bukanlah isu yang sengaja 'digoreng' atau dibesar-besarkan. Sebab, pada kenyataannya, Perpres tersebut memberi kemudahan pada TKA.

"Ya memang politik dong, keputusannya aja politik, tidak digoreng-goreng kan memang pemerintah mengeluarkan Perpres itu, dan memberikan kemudahan bagi tenaga kerja asing," katanya.

Dia menjelaskan, isu tentang TKA itu tidak dibesar-besarkan karena awalnya memang itu adalah kebijakan yang dibuat presiden. Meskipun ia menolak, bukan tambahnya, bukan berarti terlalu membesar-besarkan masalah.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Surya Paloh: Kita Berada di Ujung Tanduk Kerusakan yang Paling Mencemaskan
Surya Paloh: Kita Berada di Ujung Tanduk Kerusakan yang Paling Mencemaskan

Surya Paloh berharap para pemimpin nasional tidak kehilangan kontrol.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngaku Punya Data Intelijen Arah Politik Partai, PKS Anggap Alarm Berbahaya
Jokowi Ngaku Punya Data Intelijen Arah Politik Partai, PKS Anggap Alarm Berbahaya

Terlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres

Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Ganjar Soal Jokowi Berkampanye hingga Bansos Berstiker
VIDEO: Respons Ganjar Soal Jokowi Berkampanye hingga Bansos Berstiker

Menurut Ganjar, pejabat negara sebaiknya tidak lagi membagi-bagikan bansos.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Hasto Minta Polisi Tiru Jenderal Hoegeng, Bukan Jadi Parcok
Sekjen PDIP Hasto Minta Polisi Tiru Jenderal Hoegeng, Bukan Jadi Parcok

Hasto mengatakan Pilkada Serentak 2024 dihancurkan oleh Partai Cokelat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto Tak Berkutik Kena Skak Irma NasDem Kritik Tajam Sikap PDIP ke Jokowi
VIDEO: Hasto Tak Berkutik Kena Skak Irma NasDem Kritik Tajam Sikap PDIP ke Jokowi

Irma Suryani mengkritik tajam sikap PDIP depan Hasto Kristiyanto terkait Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ganjar Ingatkan Prabowo: Yang Bekerja Sama Saja Bisa Ganggu
Ganjar Ingatkan Prabowo: Yang Bekerja Sama Saja Bisa Ganggu

Ganjar Pranowo mengingatkan kepada Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto bahwa pihak yang berada di dalam pemerintahan bisa saja mengganggu.

Baca Selengkapnya
PDIP: Pernyataan Jokowi Kontradiktif, Minta ASN hingga Aparat Netral tapi Mau Kampanye untuk Calon Tertentu
PDIP: Pernyataan Jokowi Kontradiktif, Minta ASN hingga Aparat Netral tapi Mau Kampanye untuk Calon Tertentu

Etika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Hasto Duga Ada Perpecahan di Kabinet Jokowi, PSI: Jangan Memperkeruh Suasana Politik
Hasto Duga Ada Perpecahan di Kabinet Jokowi, PSI: Jangan Memperkeruh Suasana Politik

Hasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Minta Jokowi Netral Usai Lihat Pertemuan dengan Prabowo dan Ketum Golkar
VIDEO: PDIP Minta Jokowi Netral Usai Lihat Pertemuan dengan Prabowo dan Ketum Golkar

Hasto meminta Presiden Jokowi netral, dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Andika Perkasa: Aparat Milik Negara, Bukan Paslon Tertentu
Andika Perkasa: Aparat Milik Negara, Bukan Paslon Tertentu

Andika mengakui, tekanan terhadap aparat negara agar membantu salah satu calon tertentu pasti ada.

Baca Selengkapnya
TB Hasanuddin: PDIP, PKB, NasDem, PKS dan PPP Minta Agus Subiyanto Bawa TNI Netral di Pemilu 2024
TB Hasanuddin: PDIP, PKB, NasDem, PKS dan PPP Minta Agus Subiyanto Bawa TNI Netral di Pemilu 2024

Agus Subiyanto akan memberikan penekanan aspek yuridis, sesuai dengan UU TNI dan UU pemilu bahwa prajurit TNI tidak boleh berpolitik praktis.

Baca Selengkapnya