NasDem Nilai Kritikan BEM UI ke Jokowi Kurang Tepat di Tengah Lonjakan Covid-19
Merdeka.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyampaikan kritikannya kepada Presiden Joko Widodo di halaman instagram official dari BEM UI.
Dalam unggahannya, BEM UI menyertakan foto Presiden jokowi dengan mahkota raja dan menyebutkan Presiden Indonesia sebagai 'The King Of Lip Service'. Mereka juga menyertakan sejumlah pernyataan yang disampaikan oleh Presiden bersamaan dengan referensi beritanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III asal Fraksi NasDem Ahmad Sahroni menilai, mahasiswa bebas berpendapat dan menyampaikan kritiknya kepada pemerintah. Namun, menurutnya, waktunya kurang tepat mengingat Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa yang protes soal UMP? Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan mogok nasional awalan ini melibatkan sejumlah pabrik di kawasan industri di seluruh Indonesia.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran tokoh-tokoh bangsa? Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
-
Siapa yang merasa marah? Jordi Onsu, pamannya, merasa marah. Jordi menegaskan bahwa Betrand Peto telah diberi kasih sayang penuh oleh keluarga Ruben Onsu dan tidak pernah dianggap sebagai anak angkat, tetapi sebagai bagian dari keluarga.
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
"Tentunya saya sangat paham keresahan mahasiswa. Pemerintah pusat, daerah, presiden, gubernur, DPR dll pasti punya salah dan kekurangan, dan hal ini wajar bila mendapatkan kritikan. Namun kali ini, kritikan tersebut dirasa kurang tepat waktu penyampaiannya karena kita semua saat ini tengah berusaha fokus dalam memulihkan kondisi negara di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang kian mengganas," ujar Sahroni, Senin (28/6).
Sahroni menambahkan di tengah semakin mewabahnya pandemi Covid-19, pemerintah tentunya tengah berupaya sekuat mungkin untuk berfokus menanggulangi wabah tersebut.
"Di saat semua sedang prihatin dan bekerja super keras, saya rasa bukan saatnya menyerang, mencari-cari kesalahan dan kekurangan, yang memecah fokus kita kepada pandemi ini."
"Presiden dan pemerintah dan semua pejabat saya yakin ada kurangnya dan kesalahannya, tapi sekali lagi menurut saya, kita fokus gotong royong menghadapi musibah ini dulu," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab soal kritikan dari BEM UGM
Baca SelengkapnyaBEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, memastikan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) sesuai tingkat ekonomi mahasiswa
Baca SelengkapnyaSivitas akademika memberikan petisi kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, suara para guru besar dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air menjadi peringatan bagi semua elemen bangsa.
Baca Selengkapnya