NasDem Nilai Tak Pantas Bicara Capres di Tengah Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menegaskan, partainya tidak ingin buru-buru dukung mendukung tokoh untuk menjadi capres-cawapres di Pilpres 2024. Kata Ali, NasDem tidak ingin mengikuti langkah sejumlah partai lain yang sudah mendorong tokohnya maju di Pilpres.
"Kami tidak ingin mengomentari baliho-baliho (capres) itu. Kita mengedepankan upaya untuk membantu pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19. Kita semua bahu membahu," katanya dikutip dari siaran pers, Rabu (29/9).
Ali menuturkan, tidak elok dan pantas sudah menilai seseorang layak atau tidak menjadi capres di tengah pandemi Covid-19 belum juga tuntas. Menurutnya, masih banyak waktu bagi banyak tokoh membuktikan kapasitas dan kredibilitasnya.
-
Siapa yang tidak ikut Pilkada 2024? Seluruh provinsi yang ada di Indonesia akan melaksanakan Pilkada serentak 2024 kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Siapa yang diminta untuk bersikap netral dalam Pilpres 2024? Kedudukan Polri berada di bawah Presiden. Ari meminta institusi kepolisian untuk menjaga kehormatan, profesionalitas, dan integritas, sebagaimana diamanahkan oleh konstitusi, peraturan perundang-undangan, dan kode etik profesi.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa yang ditolak oleh NasDem dan Demokrat? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa saja capres dan cawapres 2024? Ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam pemilu 2024 ini, yaitu:Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 1 dan diusung oleh empat partai koalisi, yakni Partai Nasdem, PKS, PKB, dan Partai Ummat. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 2 dan diusung oleh delapan partai politik pengusung. Mereka adalah Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Garuda, dan Gelora.Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 3 dan diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura.
"Biarkan juga masyarakat untuk melihat dan menilai track record dan kemampuan para figur yang ada," sambungnya.
Ali mengatakan, NasDem tidak mau buru-buru menentukan pasangan calon presiden saat ini. Kewenangan itu berada di tangan Ketua Umum Surya Paloh.
"Jadi, NasDem tidak mau terburu-buru. Apalagi, kewenangan untuk melakukan blocking politik capres tidak berada di tangan wakil ketua umum. Itu domain ketua umum," kata Ketua Fraksi NasDem DPR RI ini.
Ali melanjutkan, kebijakan serupa juga dilakukan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Jika partai-partai lain sudah menempatkan calon-calon bupati, wali kota maupun gubernurnya di berbagai daerah, Partai NasDem berbeda.
"Kami tidak mau ikut-ikutan. Kami punya strategi sendiri. Membicarakan persoalan kepala daerah itu rasanya sangat tidak arif kita bicarakan hari ini, karena ketua umum kami membangun partai ini untuk menjadi rumah perjuangan untuk semua orang," terang Ali.
Lebih lanjut ia bilang, biarkan masyarakat mengkontribusikan keinginannya terhadap figur-figur yang punya kapasitas. Dari situ baru dievaluasi dan menerima masukan-masukan masyarakat pada tokoh yang potensial.
Partai NasDem membuka peluang tokoh eksternal yang punya integritas dan komitmen untuk diusung. Tidak membatasi hanya kader-kader internal saja.
Kata Ali, yang jauh lebih penting saat ini adalah seluruh fungsionaris DPP hingga DPD melakukan konsolidasi dan pembentukan struktur partai.
"Memastikan terbentuknya kepengurusan hingga tingkat desa di seluruh Indonesia pada awal 2022," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apel Siaga NasDem tidak mengundang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurutnya tidak ada urgensi pada saat ini untuk Anies mendeklarasikan cawapresnya.
Baca Selengkapnya"Enggak ada tanggapan lah udah," kata Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku bingung dengan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan terkait kriteria cawapresnya.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai Anies terlalu banyak kriteria, padahal nama cawapres yang ada pada Anies sudah disaring kriterianya oleh koalisi.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat tidak setuju nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan diumumkan di menit-menit terakhir pendaftaran.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah melemparkan wacana menduetkan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem menolak Pilkada 2024 dimajukan pada bulan September.
Baca SelengkapnyaMenurut NasDem, Anies perlu memilih tokoh dari Jawa Timur untuk merebut suara di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaNasDem mengungkapkan, Pernyataan Jokowi soal pilpres menjadi urusan partai berbeda dengan kenyataan
Baca SelengkapnyaBahkan, hal itu sudah disampaikan Surya Paloh kepada Anies secara langsung.
Baca SelengkapnyaDemokrat mendesak Anies segera menetapkan calon wakil presiden dan mendeklarasikannya
Baca Selengkapnya