NasDem pastikan anggaran Polri tak dibekukan
Merdeka.com - Anggota komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Teuku Taufiqulhadi memastikan tidak akan ada pembekuan anggaran bagi Polri. Pernyataan ini disampaikan usai melakukan rapat koordinasi dengan Wakapolri Komjen Syafruddin.
Taufiqulhadi memastikan komunikasi antara DPR dan polri telah terjalin dengan baik. Dalam rapat, beberapa permasalahan yang menjadi isu telah diklarifikasi sehingga sudah tak ada masalah lagi.
"Seolah dari pihak DPR mengatakan tidak ingin membahas anggaran kemudian dari pihak kepolisian kami tidak mau melaksanakan tapi ternyata itu tidak ada. Hanya kelihatan di permukaan saja," katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/7).
-
Bagaimana DPR ingin memastikan netralitas para pihak yang dilibatkan? 'Karena betul-betul dilibatkan langsung pada tiap prosesnya. Namun yang perlu dipastikan juga adalah terkait SOP, harus clear dan seragam. Ini demi meminimalisir potensi adanya kejadian-kejadian tidak netral nantinya. Jadi kalau dengan dilibatkan malah jadi tak netral, nanti kita sanksi keras,' ujar Sahroni dalam keterangan, Senin (6/11).
-
Apa yang dibahas dalam dialog DPR RI? “Tentunya lewat dialog ini, kita bisa menjembatani diskusi untuk membahas agenda strategis dari setiap anggota AIPA dengan Tiongkok. Karena tentu setiap negara punya isu dan concern tersendiri yang harus ditindaklanjuti. Termasuk mendalami isu-isu skala kawasan dan regional yang juga harus diselesaikan bersama,“ urai Puteri.
-
Kenapa DPR mengapresiasi Polri? 'Pilkada serentak ini pastinya tidak kalah ‘panas’ dari Pemilu kemarin. Dan salah satu ruang pertarungan ide itu adanya di ruang digital, media sosial. Nah peran Polri di sini yaitu memastikan agar tidak adanya hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Konten-konten ujaran kebencian dan fitnah juga harus dipantau. Jangan sampai ada pihak yang sengaja menggiring dan menyesatkan masyarakat. Saya yakin polisi bisa 100% menjaga kondusifitas keamanan sepanjang Pilkada,' ujar Sahroni dalam keterangan (11/9).
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
Dia mengungkapkan, tidak dapat membeberkan pembahasan yang dilakukan dalam rapat koordinasi tersebut. Namun, Taufiqulhadi mengatakan, mereka sempat membahas mengenai kinerja KPK.
"Kami kan tidak berbicara KPK secara khusus tapi menyamakan sikap dulu terhadap hal tersebut. Jadi harmonisasi hubungan perlu. Kalau sudah ada itu maka menurut kami, lebih mudah untuk bicara," tutupnya.
Sebelumnya anggota Pansus Hak Angket KPK, Muhammad Misbakhun melontarkan ide agar DPR mengambil tindakan membekukan anggaran KPK dan Polri untuk tahun 2018. Hal itu menyusul penolakan dua lembaga itu memenuhi keinginan Pansus menghadirkan Miryam.
"Kita mempertimbangkan menggunakan hak budgeter DPR di mana saat ini tengah dibahas RAPBN 2018, termasuk di dalamnya anggaran polisi dan KPK. Apabila mereka tidak menjalankan apa yang menjadi amanat UU MD3, maka DPR mempertimbangkan dan Komisi III mempertimbangkan pembahasan anggaran kepolisian dan KPK," ujar Misbakhun di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
Usul tersebut menurut Misbakhun, telah dibahas Pansus Hak Angket KPK. Menurut Misbakhun ketika DPR ingin menggunakan haknya dengan melibatkan pihak kepolisian, kalau kepolisian kemudian masih memberikan tafsir-tafsir yang berbeda. "Tentunya DPR bisa menggunakan hak-hak yang dipunyai DPR untuk melakukan pembahasan anggaran," ujar politikus Golkar itu.
Misbakhun juga menegaskan jika KPK-Polri tak menuruti permintaan DPR soal Miryam, anggaran pada dua instansi itu untuk tahun 2018 tersebut akan distop.
"Kita tidak memotong. Pembahasan anggaran 2018 tak akan dibahas bersama kepolisian dan KPK. Bukan tidak cair tapi 2018 mereka tak punya postur anggaran," tegasnya. Seraya menyebut bahwa hampir semua anggota saat ini sudah dalam tone yang sama dengannya.
Ia mengatakan penyetopan anggaran bagi Polri dan KPK tak akan berimplikasi ke APBN 2018 secara keseluruhan. "Tidak. Tinggal decline aja. KPK nol, kepolisian nol, selesai," tegasnya.
Namun jika KPK mau menuruti permintaan DPR menghadirkan Miryam, kemungkinan pembekuan anggaran itu tak akan terjadi. Termasuk juga bagi polisi jika mereka menuruti kemauan Pansus Angket KPK soal jemput paksa.
"Ya. Sampai Miryam dihadirkan," ujar Misbakhun. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah memanggil Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung St Burhanuddin.
Baca SelengkapnyaSandi tidak menjelaskan alasan dari motif penguntitan yang dilakukan Densus 88.
Baca SelengkapnyaHubungan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri diniilai baik-baik saja, sehingga tidak perlu ada istilah rekonsiliasi dalam pertemuan keduanya.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
Baca SelengkapnyaHadi belum menyebut kapan waktu pertemuan antara Kapolri dan Jaksa Agung.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, mengaku jalinan komunikasinya dengan sejumlah elit Partai Gerindra cukup lancar.
Baca SelengkapnyaHal ini lantaran Parlemen yang membatalkan pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilu atau Pilkada.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Ungkap Hubungan Kapolri dan Jaksa Agung usai Isu Jampidsus Dikuntit Densus 88
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto memastikan hubungan Kapolri Listyo Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin sudah baik
Baca SelengkapnyaKabar teresebut diungkap Mahfud MD yang menyebut suasana kabinet sudah tidak seperti dulu
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin mewanti-wanti Panglima agar prajurit TNI agar netral saat Pilkada
Baca SelengkapnyaPolri menegaskan semua pihak harus menjaga netralitas menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Baca Selengkapnya