NasDem santai soal rencana Gerindra bentuk koalisi gemuk lawan Ahok
Merdeka.com - Partai Gerindra menggulirkan wacana membentuk koalisi besar untuk bertarung dengan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Partai Nasional Demokrat (NasDem) sebagai salah pendukung Ahok tidak khawatir dengan rencana koalisi tersebut.
Ketua DPD Partai Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus tidak terlalu risau jika Gerindra berkoalisi dengan PKS, PPP dan PDIP. Langkah tersebut wajar dilakukan partai politik demi memenangkan pemilihan kepala daerah.
"Dalam satu perhelatan biasa saja, ada yang mendukung ada yang tidak, itu hal yang biasa saja, saya rasa selama aturan mainnya tegas kemudian juga berkompetisi dengan harmoni, tak masalah," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (13/5).
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
Menurutnya, warga Jakarta sudah cukup pandai menentukan pilihan sosok yang pantas memimpin ibu kota. Bisa saja mantan Ahok kalah bila ternyata koalisi gemuk mampu memberikan calon lebih baik dari Bupati Belitung Timur itu.
"Yang jelas yang terbaiklah menurut masyarakat yang menang, yang akan dipilih. Jadi bukan masalah koalisi atau independen, tapi lebih pada jatuhnya nanti pilihan masyarakat ke mana. Tapi masyarakat yang pilih, apakah (memilih ke) koalisi yang gemuk atau tidak. Yang memenangkan tergantung pada masyarakat," ujarnya.
Nasdem memastikan tidak akan terbujuk rayuan untuk bergabung dalam koalisi gemuk. Karena partai besutan Surya Paloh tersebut telah memutuskan mendukung Ahok. "Tetap lah kita. Kan memang sudah deklarasi jauh hari," tutup Bestari. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Gerindra santai dengan keputusan NasDem mengusung Anies di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSahroni NasDem: Sangat Mudah Kalahkan Ridwan Kamil di Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies lebih memikirkan permasalahan warga Jakarta dibanding bicara banyak soal calon lawannya di Pilgub mendatang
Baca SelengkapnyaWilly mengatakan, tak dipungkiri Anies Baswedan saat ini banyak dilirik oleh partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaNasDem bakal mengusung nama-nama yang dianggap memahami Kota Jakarta serta yang sejalan dengan partai.
Baca SelengkapnyaNasDem mengatakan, masyarakat dapat melihat siapa sosok yang dibutuhkan Jakarta.
Baca SelengkapnyaIvan menambahkan kerukunan, keamanan dan kedamaian warga Jakarta dalam berdemokrasi bisa menjadi acuan bagi daerah lain.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku, dirinya berkomunikasi dengan berbagai partai politik termasuk dengan Gerindra.
Baca SelengkapnyaDia lebih memikirkan permasalahan warga Jakarta dibanding bicara banyak soal calon lawannya di Pilgub mendatang.
Baca SelengkapnyaGerindra erespons isu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sampai turun gunung dukung cagub Jakarta Ridwan Kamil karena elektabilitasnya turun.
Baca SelengkapnyaNasDem belum memutuskan nama bakal cagub yang akan didukung untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem mengklaim Anies Baswedan juga sudah memahami keputusan NasDem meninggalkan dirinya untuk mendukung Ridwan Kamil tersebut.
Baca Selengkapnya