NasDem sebut Gerindra & PKS bukan malaikat, bisa suruh Emil tobat
Merdeka.com - Partai Nasional Demokrat (NasDem) membela Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang diserang Partai PKS dan Gerindra. Dua partai itu menyindir Ridwan Kamil dengan menyuruhnya tobat dan insyaf.
NasDem merasa semua yang dituduhkan pada Wali Kota Bandung itu tidak memiliki dasar. Sebab Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil tidak berbuat dosa dengan menerima dukungan dari NasDem untuk Pilgub Jabar 2018.
"Apa dosanya kang Emil (Ridwan Kamil) sampai disuruh insaf dan tobat. Mereka juga bukan malaikat yang meminta Kang Emil tobat. Enggak ada hak mereka memposisikan sebagai malaikat. Enggak ada yang berhak memonopoli kebenaran sehingga menyuruh Emil harus insyaf," kata Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa disela-sela Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) NasDem Jawa Barat di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (9/6) malam.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Kenapa Ridwan Kamil pede dalam debat Pilgub Jakarta? Jika tidak optimis, bagaimana bisa menjadi pemimpin? Saya selalu memiliki sikap optimis berkat pengalaman 10 tahun di Bandung dan Jabar,' ungkap RK kepada awak media di Posko Bang Mul, Jakarta Utara, pada hari Minggu.
Pernyataan ini menanggapi Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Julianto yang meminta Emil segera insyaf jika ingin kembali didukung partainya. Begitu juga dengan PKS yang akan membuka pintu maaf kembali bagi Emil jika berniat kembali menjalin komunikasi politik asalkan Emil tobat. Dua partai ini sama-sama mengantarkan Emil menjadi Wali Kota Bandung.
"Jadi Emil itu enggak melakukan kesalahan apapun baik wali kota dan individu apalagi politik. Nasdem dukung Emil itu sukarela. Enggak ada paksa memaksa," tegas Saan.
Saan secara tegas membantah tudingan Gerindra yang menyebutkan Emil menerima pinangan NasDem karena ada intimidasi. Dia menyebut, sebelum mendeklarasikan Emil pada Maret 2017, NasDem menawarkan dukungan secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan.
"NasDem dukung Emil sukarela, enggak ada paksa memaksa. Buat apa kita memaksa kalau orang lain ga mau. Enggak ada manfaatnya buat NasDem. Mendukung Emil itu tidak memperhitungkan aspek politik buat NasDem. Enggak meminta itu. NasDem enggak meminta jabatan apapun," jelasnya.
Kembali dia menegaskan bahwa partai besutan Surya Paloh itu juga tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan politik. Semata-mata dukungan NasDem pada Emil, karena Jabar memang membutuhkan sosok pemimpin seperti yang ada pada Emil.
"NasDem enggak pernah menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan politik. Amanah yang diberikan ini adalah bagian dari sarana memperbaiki keadaan. Jadi sekali lagi kita dukung Emil atas sukarela. Jadi sama-sama enak. Ini bukan di level kepentingan tapi kemasalahatan," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem bakal mengusung nama-nama yang dianggap memahami Kota Jakarta serta yang sejalan dengan partai.
Baca SelengkapnyaNasDem mengklaim Anies Baswedan juga sudah memahami keputusan NasDem meninggalkan dirinya untuk mendukung Ridwan Kamil tersebut.
Baca SelengkapnyaPaloh mengatakan, saat ini Anies Baswedan masih dominan di berbagai survei elektabilitas calon Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaMundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaGerindra siap memberi dukungan ke Ridwan Kamil, apalagi ia menilai warga Jakarta ingin ada sosok baru selain Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon meyakini partainya bisa mengalahkan Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa yang berkeinginan untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta adalah Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaKang Emil menuliskan mendapat wejangan dari menteri pertahanan sekaligus ketua umum Gerindra tersebut.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima TNI ini menilai Ganjar sebagai tokoh sudah dideklarasikan sebagai Capres pasti memiliki pertimbangan matang.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyindir Anies Baswedan yang sekarang mendukung Pramono Anung-Rano Karno
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon resmi dipecat oleh PDI Perjuangan karena dinilai melanggar etik
Baca SelengkapnyaAnies mengaku tidak level menjawab tuduhan Fahri Hamzah.
Baca Selengkapnya