Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

NasDem sebut penyebar isu 10 juta TKA ilegal incar Jokowi buat 2019

NasDem sebut penyebar isu 10 juta TKA ilegal incar Jokowi buat 2019 Jokowi resmikan PLTP Lahendong. ©2016 merdeka.com/hana adi

Merdeka.com - Persoalan tenaga kerja asing ilegal asal China terus mendapat sorotan. Beredar rumor, jumlah buruh ilegal China yang menetap dan bekerja mencapai 10 juta jiwa, meskipun belakangan rumor itu dibantah oleh pemerintah. Presiden Joko Widodo dibuat geram dan meminta penyebar isu itu puluhan juta buruh China masuk ke Indonesia itu ditindak.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi NasDem Irma Suryani menduga, sasaran penyebar isu itu adalah Jokowi. Motifnya, agar elektabilitas Jokowi merosot di Pilpres 2019 mendatang.

"Bukan dengan pilgub DKI, tapi dengan Pilpres 2019. Pasti (menurunkan elektabilitas Jokowi). Ini gerakan Politik Praktis jelang Pilpres 2019," kata Irma saat dihubungi merdeka.com, Selasa (27/12).

Ketua DPP Partai NasDem ini mengungkapkan, oknum penyebar isu ini tidak suka dengan pemerintahan Jokowi-JK. Sehingga, kata dia, oknum tersebut hanya asal sebut soal jumlah buruh ilegal China yang membanjiri Tanah Air.

"Yang pasti ini ulah oknum-oknum yang tidak senang pada pemerintah dan ingin pemerintah ini jatuh. Tetapi sayangnya mereka tidak bicara by data, cuma asbun (asal bunyi)," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menepis tudingan Indonesia telah dimasuki 10 juta tenaga kerja Tiongkok ilegal. Jokowi menyebut isu itu sudah meresahkan. Dia menilai sudah sepatutnya kepolisian menindak penyebar isu tersebut.

Itu urusannya polisilah, urusannya polisi. Tapi hal yang meresahkan seperti itu memang harus ditindak," kata Jokowi usai menghadiri Deklarasi Pemagangan Nasional Menuju Indonesia Kompeten di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12).

Jokowi mengatakan jumlah tenaga kerja Tiongkok di Indonesia hanya berjumlah 21 ribu. Dia mengatakan pula tak mungkin warga Negeri Tirai Bambu berbondong-bondong ke Indonesia karena gaji yang diperoleh di tanah air lebih rendah ketimbang gaji yang didapat apabila bekerja di negara mereka sendiri.

"Logikanya ndak mungkin karena kita harus ngomong apa adanya, gaji di sana sudah dua sampai tiga kali lipat gaji di sini nggak mungkin dong mereka ke sini, logikanya itu," ujarnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Densus 88 Ringkus 40 Terduga Teroris Kelompok JAD Berencana Gagalkan Pemilu 2024
Densus 88 Ringkus 40 Terduga Teroris Kelompok JAD Berencana Gagalkan Pemilu 2024

Berencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.

Baca Selengkapnya
59 Tersangka Teroris Ditangkap Densus 88 dalam Satu Bulan, Target Serang Aparat Amankan Pemilu 2024
59 Tersangka Teroris Ditangkap Densus 88 dalam Satu Bulan, Target Serang Aparat Amankan Pemilu 2024

Puluhan tersangka teroris ditangkap Densus 88 itu merupakan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshor Daulah (JAD).

Baca Selengkapnya
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten

Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tudingan Tim Anies di MK, Sebut Jokowi Kerahkan BIN Menangkan Prabowo-Gibran di Pilpres
VIDEO: Tudingan Tim Anies di MK, Sebut Jokowi Kerahkan BIN Menangkan Prabowo-Gibran di Pilpres

Bambang Widjojanto mengatakan, Presiden Jokowi mengerahkan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mencari tahu data terkait partai politik

Baca Selengkapnya
Kronologi Partai Coklat Muncul di Pilkada 2024, Disebut Sebagai Simpatisan Jokowi
Kronologi Partai Coklat Muncul di Pilkada 2024, Disebut Sebagai Simpatisan Jokowi

Membahas isu kontroversial yang melibatkan Partai Cokelat dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: TKN Blak-blakan Ada Upaya Jegal Prabowo Menang 1 Putaran, Kecurangan Besar Malaysia
VIDEO: TKN Blak-blakan Ada Upaya Jegal Prabowo Menang 1 Putaran, Kecurangan Besar Malaysia

Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Gibran blak-blakan potensi kecurangan besar pemungutan suara di Malaysia.

Baca Selengkapnya
TKN Ungkap 3 Skenario Hitam Jegal Prabowo-Gibran
TKN Ungkap 3 Skenario Hitam Jegal Prabowo-Gibran

Dia pun meminta kepada pihak terkait, baik Bawaslu, DKPP, Kepolisian agar menangkal tiga skenario melawan hukum ini.

Baca Selengkapnya
Jurus Calon Kepala Daerah Dongkrak Elektabilitas Lewat Data Inflasi
Jurus Calon Kepala Daerah Dongkrak Elektabilitas Lewat Data Inflasi

Para petahana atau penjabat (Pj) kepala daerah kerap memamerkan penurunan inflasi di daerahnya.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Hasto Sebut Sosok Jokowi Hendak Ambil Alih PDIP, Begini Bantahan Istana
Blak-blakan Hasto Sebut Sosok Jokowi Hendak Ambil Alih PDIP, Begini Bantahan Istana

Tuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Cawe-Cawe Sodorkan Nama Kaesang untuk Pilkada Jakarta 2024, NasDem: Terlalu Konspiratif
Jokowi Dituding Cawe-Cawe Sodorkan Nama Kaesang untuk Pilkada Jakarta 2024, NasDem: Terlalu Konspiratif

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dituding cawe-cawe lantaran menyodorkan nama putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk diusung pada Pilkada Jakarta 2024

Baca Selengkapnya
Densus 88 Polri Tangkap Karyawan BUMN Terafiliasi ISIS di Bekasi
Densus 88 Polri Tangkap Karyawan BUMN Terafiliasi ISIS di Bekasi

Tersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
Sespri Jokowi dan Iriana Maju Pilkada, Begini Sindiran PDIP
Sespri Jokowi dan Iriana Maju Pilkada, Begini Sindiran PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai majunya sekretaris pribadi Presiden Jokowi dan istrinya Iriana pada Pilkada 2024 sebagai bentuk nepotisme.

Baca Selengkapnya