NasDem sebut PKB hampir final usung Ridwan Kamil
Merdeka.com - Partai NasDem menyebut komunikasi politik yang dibangun dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam rangka membangun koalisi kian menguat. Komunikasi yang intens dengan pengurus PKB itu membuat kepastian koalisi untuk mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018 mendekati kata sepakat.
Ketua DPW NasDem Jabar Saan Mustopa yakin, dalam hitungan dua pekan ke depan dipastikan sudah ada hasil positif. Jika PKB bergabung, sudah 12 kursi dikantongi dari 20 kursi yang diharuskan sebagai syarat mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur Jabar
"PKB satu dua minggu ke depan mudah-mudahan sudah selesai (berkoalisi)," ungkap Saan di Bandung, Jumat (25/8).
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Bagaimana Kemnaker dan Kadin kerjasama? Ia menjelaskan, Kemnaker memiliki tugas, terutama mengeluarkan kebijakan terkait dengan ketenagakerjaan. Sedangkan Kadin menjadi pilar penting dalam menjaga ekosistem ketenagakerjaan.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Mengapa Kemnaker dan Kadin bekerja sama? MoU tentang dua hal ini sangat penting mengingat Kemnaker dan Kadin memiliki ranah tugas yang hampir sama, yakni menciptakan ekosistem ketenagakerjaan dengan sebaik-baiknya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam komunikasi? Pengirim pesan adalah orang atau entitas yang mengirimkan pesan, sedangkan penerima pesan adalah orang atau entitas yang menerima pesan.
Melengkapi kekurangan, NasDem juga terus melakukan komunikasi politik dengan PPP. Komunikasi dibangun di dua kubu baik kubu Dzan Faridz maupun kubu Romahurmuziy.
"PPP pun secara prinsip tidak ada masalah, baik dengan (kubu) Romy maupun Dzan Faridz. Dengan kubu Dzan Faridz hampir selesai juga, termasuk Pak Romy," katanya.
Dengan bergabungnya PKB dan PPP, Saan yakin jagoannya akan melenggang mulus ke Pilgub Jabar. Sebab jika tiga partai ini bergabung, pengusungan Ridwan Kamil pun otomatis sudah lebih dari cukup.
"Tidak ada persoalan soal partai pengusung. Soal kursi juga, PKB dan PPP juga sudah selesai, ini soal skema dan timing aja," tegasnya.
Terkait manuver sejumlah partai dalam wacana koalisi tanpa melibatkan NasDem, Saan memandangnya hanya bagian dari dinamika politik. Bahkan, Saan pun tak menganggapnya sebagai ancaman. Diketahui ditengah Rakernas PAN di Bandung, lima partai PAN, PKB, PPP, Hanura dan Demokrat rapatkan barisan untuk membentuk kesepahaman terkait Pilgub Jabar.
Namun pertemuan itu cenderung mengambang karena tidak menghasilkan keputusan strategis dan tidak menelurkan nama-nama yang bakal diusung di Pilgub Jabar. "Justru partai yang tidak menentukan sikap, itu akan terombang-ambing, kalau NasDem dan Emil inikan selangkah lebih maju," ungkapnya.
Saan pun membantah anggapan Ridwan Kamil yang berada di posisi terpojok menyusul manuver-manuver yang dilakukan partai tanpa melibatkan NasDem tersebut. Dia menegaskan, saat ini, hanya Ridwan Kamil yang sudah memiliki kepastian sebagai kandidat calon gubernur Jabar.
"Yang lebih punya kepastian, ya Kang Emil. Pertama elektabilitas, kedua dukungan partai. Lalu, kepastian buat masyarakat jabar. Itu Kang Emil jauh di depan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaHermawi mengaku, tak hanya dengan kubu Prabowo, terbuka peluang berkoalisi juga dengan paslon nomor urut 3.
Baca SelengkapnyaPDIP masih menunggu internal Golkar apakah RK akan diusung di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaIa lantas menyebut bahwa saat ini komunikasi dengan parpol lain telah dilakukan.
Baca SelengkapnyaDikabarkan, bakal ada partai yang bergabung dengan KIM yakni PKS, PKB hingga Partai NasDem yang akan menjadi KIM Plus.
Baca SelengkapnyaPKS justru tengah membangun komunikasi intens dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaKepastian Partai Keadilan Sejahtera mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) menemukan jalan buntu.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) Plus tengah mencari wakil untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024. Salah satu calon wagub Jakarta yang beredar adalah dari PKS
Baca SelengkapnyaMenurut Said, saat ini belum paslon cagub-cawagub di Pilkada Jakarta yang sudah fiks, termasuk juga Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyebut, komunikasi dengan PKS bukan hal aneh. Sebab PKS adalah kawan lama Gerindra dan sering bersama dalam kontestasi pilpres.
Baca SelengkapnyaNamun, Cak Imin membenarkan terkait adanya politikus PDIP yang mengungkap terus berkomunikasi dengan PKB
Baca SelengkapnyaNasDem optimis koalisi dengan PKS berjalan mulus karena di beberapa wilayah memiliki kesamaan pemahaman untuk kerja sama.
Baca Selengkapnya