NasDem Tantang Prabowo Jelaskan Isu Penculikan Aktivis di Debat Capres
Merdeka.com - Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate menantang Capres Prabowo Subianto menjelaskan isu penculikan aktivis 1998 dalam debat capres pada 17 Januari 2019 nanti. Kala itu, Prabowo menjabat sebagai Danjen Kopassus.
Johnny meminta Prabowo jelaskan ke publik kejadian atau fakta sebenarnya kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1998. Menurut dia, momentum debat capres-cawapres bisa dijadikan kesempatan mengungkap fakta tersebut.
"Mestinya Pak Prabowo buka ke publik apa yang sebenarnya terjadi supaya orang mengetahui rekam jejaknya, orang memilih dengan informasi yang banyak bukan dengan pertanyaan-pertanyaan yang banyak," ujar Johnny kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/1).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Apa yang diributkan soal ajudan Prabowo? Salah satunya karena polemik sang ajudan Mayor Teddy yang berada dalam barisan tim kampanye Prabowo saat debat capres perdana.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
-
Apa yang diminta seorang polisi kepada Prabowo? Anggota Polisi tersebut ternyata hanya minta waktu untuk berfoto bersama sang Menhan.
Johnny menambahkan, masyarakat masih penasaran terkait kasus penculikan dan penghilangan paksa para aktivis 98 tersebut. Apalagi, kata dia, sejumlah anggota Tim Mawar telah diproses secara hukum di Mahkamah Militer, sementara dugaan keterlibatan Prabowo diselesaikan melalui Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
"Mereka (Tim Mawar) sudah dihukum secara hukum, tetapi juga ada di TNI yang dulu ABRI tidak semua diselesaikan di Mahkamah Militer terkait Jenderal Prabowo yang diselesaikan di luar Mahkamah Militer, yaitu melalui jalur politik dengan pertimbangan politik, dengan dibentuknya Dewan Kehormatan Perwira," jelas dia.
Menurut Johnny, Prabowo perlu menjelaskan, alasan adanya perlakuan berbeda seperti itu. Dia menyebut, terminologi pemberhentian dari TNI oleh DKP juga dinilai samar supaya tidak gamblang Prabowo disebut dipecat dari TNI.
"Sekarang masyarakat bertanya karena masyarakat membutuhkan informasi terkait rekam jejak paslon. Ini juga terkait debat karena nanti terkait visi-misi, salah satunya masalah HAM. Karena itu kita harus mengetahui rekam jejak pasnagan calon. Nah, rekam jejak ini belum clear," ungkap dia.
Lebih lanjut, kata Johnny, butuh kerendahan hati dan kejujuran Prabowo untuk mengungkap fakta sebenarnya. Menurutnya, tak perlu dibuat Tim Gabungan seperti pengungkapan kasus penyidik KPK Novel Baswedan. Pasalnya, penyelesaian kasus HAM sudah ada jalurnya dan akan lebih cepat jika aktor-aktor yang terlibat bisa jujur mengungkapkan fakta sebenarnya.
"Tidak perlu tim khusus, minimal dari Prabowonya, terlibat atau tidak karena faktanya Tim Mawar sudah dihukum melalui Mahkamah Militer," pungkas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menjelaskan, pertanyaan yang dilontarkan Ganjar saat itu adalah untuk memberikan penjelasan terhadap korban penculikan 98.
Baca SelengkapnyaAktivis 98 menilai ada upaya memanipulasi sejarah masa lalu bergabungnya Budiman Sudjatmiko hingga anggota Dewan Kehormatan Perwira Wiranto ke kubu Prabowo.
Baca SelengkapnyaSaat Ganjar melemparkan pertanyaan, mendadak Prabowo mengusap keringatnya di wajahnya.
Baca SelengkapnyaAktivis '98 Benny Ramdhani menyebut, putusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) sudah jelas menyatakan bahwa Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan aktivis '98.
Baca SelengkapnyaPrabowo merasa disudutkan karena tidak memiliki banyak waktu untuk membuka data sebenarnya
Baca SelengkapnyaAnies menyinggung salah seorang pendukung Prabowo di Pemilu 2019 tewas hingga kini tidak menemukan keadilan
Baca SelengkapnyaIsu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tak puas dengan jawaban Prabowo mengenai komitmennya menyelesaikan kasus HAM masa lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, alangkah baiknya bila Bawaslu menindaklanjuti laporan tersebut
Baca Selengkapnya"Misalnya tadi Pak Prabowo, kan kesulitan ketika ditanya terkait persoalan penculikan," kata Hasto
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran Akbar Himawan kecewa debat ketiga Pilpres 2024 justru menjadi forum serangan personal kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan Aktivis 98 terhadap dirinya sebagai capres 2024.
Baca Selengkapnya