Nasib Koalisi Besar usai PDIP Usung Ganjar Capres
Merdeka.com - Keputusan PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) telah kembali memetakan konstelasi politik. Terhitung saat ini telah ada tiga nama kandidat capres yang siap bersaing di Pilpres 2024 nanti.
Selain Ganjar, ada Anies Baswedan lewat Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Nasdem, PKS dan Demokrat), dan Prabowo Subianto yang bakal diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) (Partai Gerindra dan PKB). Lalu ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) (PPP, PAN, dan Golkar) yang belum ada kandidat capres.
Berita lengkap mengenai Ganjar Pranowo bisa dibaca di Liputan6.com
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang siap jadi Cawapres Ganjar? Usai bertemu adik Megawati, Andika Perkasa, mengaku siap menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) dari Partai PDIP di Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa cawapres Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
Dengan susunan seperti itu, lantas bagaimana nasib koalisi besar sebuah wacana yang diinisiasi oleh partai koalisi pemerintah. Di mana akan diisi lima partai besar dari koalisi KIB dan KIR. Ketika pendaftaran capres dan cawapres, tersisa sekitar lima bulan lagi.
"Sebetulnya kan, koalisi besar yang kemarin itu, yang ada 5 partai yang sudah hadir di PAN, itu Gerindra, Golkar PKB kemudian PAN dan PPP ini kan sudah termasuk besar," kata Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (22/4).
Saleh yakin, bila koalisi besar ini terbentuk akan semakin memberikan kekuatan. Terlebih, dia mengklaim usulan koalisi besar itu mendapat sambutan baik dari masyarakat.
"Nah, peluang ini kan akan sangat terbuka sekali. Wong sampai sekarang ide tentang koalisi besar itu disambut baik oleh masyarakat. Sesungguhnya kalo semakin besar koalisinya tuh semakin solid dan semakin kuat mestinya," kata dia.
Terlebih, Saleh menilai PAN sejauh ini sangat fleksibel untuk membangun komunikasi ke semua Partai Politik. Sebab, PAN tidak kukuh mengusung kandidat nama capres, sehingga komunikasi berjalan lancar termasuk kepada Koalisi KIR yang digadang -gadang usung Prabowo.
"Alhamdulillah komunikasi kiya bagus, dan salah satu sebetulnya kelebihannya PAN ya, PAN ini tidak ngotot untuk nyalonin salah seorang capresnya, ndak ada. Jadi karena itu kelihatan kita lebih lebih Independen untuk bekerja sama dengan siapapun," ujarnya.
"Kepentingan kita adalah gimana masyarakat ini bisa sejahtera, jadi kita dapatkan pemimpin yang betul-betul bisa membawa mereka ke arah perubahan yang lebih baik. Bukan perubahan si istilahnya, melanjutkan apa yang sudah dimulai hari ini untuk lebih baik di masa yang akan datang gitu," tambahnya.
Golkar Soal Koalisi Besar
Secara terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengungkap partainya saat ini bakal fokus pembentukan koalisi besar untuk jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebagai tindaklanjut pengusungan capres Ganjar oleh PDIP.
"Masih lanjut. Itu terus dilakukan. Sampai sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang terjadi. Saya kira dengan pengumuman PDIP maka ini akan semakin mendekati konfigurasi Pilpres 2024 nanti," kata Ace di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (22/4/2023).
Ace pun yakin proses komunikasi pembentukan koalisi besar akan berjalan dengan lancar dan lebih intens. Meski dinamika tetap akan terjadi antara partai politik kedepannya.
"KIBnya sendiri kan insya Allah solid. Seperti yang disampaikan Pak Ketum. Dan KIB dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang disitu ada Gerindra dan PKB juga terus menjalin komunikasi," kata dia.
"Jadi artinya penjajakan membuat koalisi besar ini akan semakin intens dilakukan. Apalagi saat ini, PDIP sudah mengumumkan capresnya," ujarnya.
Dapat Restu Jokowi
Sebelumnya, wacana koalisi besar untuk pemilihan umum atau Pemilu 2024 menguat setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan lima ketua umum partai politik. Dimana Jokowi telah merestui apabila koalisi besar terbentuk dari lima partai pendukung pemerintahan.
Lima ketua umum yang hadir adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.
Dalam pertemuan kurang lebih dua jam ini muncul sinyal penggabungan dua koalisi Pemilu 2024. Yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN dan PPP, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) antara Gerindra dan PKB.
Usai pertemuan, Jokowi mengaku tidak ingin bicara peluang penggabungan dua koalisi tersebut. Tetapi, ia mengatakan cocok bila bergabung.
Cocok," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai Silaturahmi Ramadan di kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).
Tetapi, Jokowi menyerahkan kepada para ketua umum partai yang hadir apakah akan mau bergabung menjadi koalisi besar.
"Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik," kata Jokowi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar dan PAN memutuskan merapat mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAnies yakin tetap maju bersama NasDem, PKS dan Demokrat yang mengusungnya sebagai capres.
Baca SelengkapnyaPDIP dan Anies harus mencari rekan partai koalisi karena partai berlambang banteng itu tidak dapat mengusung pasangan calon secara tunggal.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu PPP, Sandiaga Uno ingin mengajak Demokrat dan PKS bergabung.
Baca SelengkapnyaKIM Plus telah memutuskan untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024. Bahkan, PKS dan NasDem juga diprediksi bakal bergabung.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaNasDem tak mau ambil pusing dengan keputusan tersebut.
Baca SelengkapnyaKoalisi Perubahan menyambut baik usulan PDIP duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menanggapi prediksi hanya ada dua pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHubungan antara koalisi dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies-Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md makin mesra.
Baca SelengkapnyaPosisi Anies terdesak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Baca SelengkapnyaPDIP mendorong duet Ganjar dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya