Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib Koalisi Besar usai PDIP Usung Ganjar Capres

Nasib Koalisi Besar usai PDIP Usung Ganjar Capres Ganjar Naik Pesawat Bareng Jokowi. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Keputusan PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) telah kembali memetakan konstelasi politik. Terhitung saat ini telah ada tiga nama kandidat capres yang siap bersaing di Pilpres 2024 nanti.

Selain Ganjar, ada Anies Baswedan lewat Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Nasdem, PKS dan Demokrat), dan Prabowo Subianto yang bakal diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) (Partai Gerindra dan PKB). Lalu ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) (PPP, PAN, dan Golkar) yang belum ada kandidat capres.

Berita lengkap mengenai Ganjar Pranowo bisa dibaca di Liputan6.com

Dengan susunan seperti itu, lantas bagaimana nasib koalisi besar sebuah wacana yang diinisiasi oleh partai koalisi pemerintah. Di mana akan diisi lima partai besar dari koalisi KIB dan KIR. Ketika pendaftaran capres dan cawapres, tersisa sekitar lima bulan lagi.

"Sebetulnya kan, koalisi besar yang kemarin itu, yang ada 5 partai yang sudah hadir di PAN, itu Gerindra, Golkar PKB kemudian PAN dan PPP ini kan sudah termasuk besar," kata Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (22/4).

Saleh yakin, bila koalisi besar ini terbentuk akan semakin memberikan kekuatan. Terlebih, dia mengklaim usulan koalisi besar itu mendapat sambutan baik dari masyarakat.

"Nah, peluang ini kan akan sangat terbuka sekali. Wong sampai sekarang ide tentang koalisi besar itu disambut baik oleh masyarakat. Sesungguhnya kalo semakin besar koalisinya tuh semakin solid dan semakin kuat mestinya," kata dia.

Terlebih, Saleh menilai PAN sejauh ini sangat fleksibel untuk membangun komunikasi ke semua Partai Politik. Sebab, PAN tidak kukuh mengusung kandidat nama capres, sehingga komunikasi berjalan lancar termasuk kepada Koalisi KIR yang digadang -gadang usung Prabowo.

"Alhamdulillah komunikasi kiya bagus, dan salah satu sebetulnya kelebihannya PAN ya, PAN ini tidak ngotot untuk nyalonin salah seorang capresnya, ndak ada. Jadi karena itu kelihatan kita lebih lebih Independen untuk bekerja sama dengan siapapun," ujarnya.

"Kepentingan kita adalah gimana masyarakat ini bisa sejahtera, jadi kita dapatkan pemimpin yang betul-betul bisa membawa mereka ke arah perubahan yang lebih baik. Bukan perubahan si istilahnya, melanjutkan apa yang sudah dimulai hari ini untuk lebih baik di masa yang akan datang gitu," tambahnya.

Golkar Soal Koalisi Besar

Secara terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengungkap partainya saat ini bakal fokus pembentukan koalisi besar untuk jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebagai tindaklanjut pengusungan capres Ganjar oleh PDIP.

"Masih lanjut. Itu terus dilakukan. Sampai sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang terjadi. Saya kira dengan pengumuman PDIP maka ini akan semakin mendekati konfigurasi Pilpres 2024 nanti," kata Ace di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (22/4/2023).

Ace pun yakin proses komunikasi pembentukan koalisi besar akan berjalan dengan lancar dan lebih intens. Meski dinamika tetap akan terjadi antara partai politik kedepannya.

"KIBnya sendiri kan insya Allah solid. Seperti yang disampaikan Pak Ketum. Dan KIB dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang disitu ada Gerindra dan PKB juga terus menjalin komunikasi," kata dia.

"Jadi artinya penjajakan membuat koalisi besar ini akan semakin intens dilakukan. Apalagi saat ini, PDIP sudah mengumumkan capresnya," ujarnya.

Dapat Restu Jokowi

Sebelumnya, wacana koalisi besar untuk pemilihan umum atau Pemilu 2024 menguat setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan lima ketua umum partai politik. Dimana Jokowi telah merestui apabila koalisi besar terbentuk dari lima partai pendukung pemerintahan.

Lima ketua umum yang hadir adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.

Dalam pertemuan kurang lebih dua jam ini muncul sinyal penggabungan dua koalisi Pemilu 2024. Yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN dan PPP, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) antara Gerindra dan PKB.

Usai pertemuan, Jokowi mengaku tidak ingin bicara peluang penggabungan dua koalisi tersebut. Tetapi, ia mengatakan cocok bila bergabung.

Cocok," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai Silaturahmi Ramadan di kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).

Tetapi, Jokowi menyerahkan kepada para ketua umum partai yang hadir apakah akan mau bergabung menjadi koalisi besar.

"Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik," kata Jokowi.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Semakin Jelas, Begini Peta Pilpres Usai Golkar dan PAN Merapat ke Prabowo
Semakin Jelas, Begini Peta Pilpres Usai Golkar dan PAN Merapat ke Prabowo

Golkar dan PAN memutuskan merapat mendukung Prabowo di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Anies Kenang Menang di Pilgub DKI Jakarta Meski Diusung Dua Parpol
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Anies Kenang Menang di Pilgub DKI Jakarta Meski Diusung Dua Parpol

Anies yakin tetap maju bersama NasDem, PKS dan Demokrat yang mengusungnya sebagai capres.

Baca Selengkapnya
PDIP Masih Upayakan Anies Dapat Tiket Pilgub DKI Jakarta
PDIP Masih Upayakan Anies Dapat Tiket Pilgub DKI Jakarta

PDIP dan Anies harus mencari rekan partai koalisi karena partai berlambang banteng itu tidak dapat mengusung pasangan calon secara tunggal.

Baca Selengkapnya
Demokrat Mulai Melunak soal Jargon Perubahan, Opsi Sandi-AHY Kian Menguat
Demokrat Mulai Melunak soal Jargon Perubahan, Opsi Sandi-AHY Kian Menguat

Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno ingin mengajak Demokrat dan PKS bergabung.

Baca Selengkapnya
Analisis: Anies Gagal Berlayar di Pilkada Jakarta 2024
Analisis: Anies Gagal Berlayar di Pilkada Jakarta 2024

KIM Plus telah memutuskan untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024. Bahkan, PKS dan NasDem juga diprediksi bakal bergabung.

Baca Selengkapnya
Meski Janur Kuning sudah Melengkung, PDIP Tetap Berharap PKB Dukung Ganjar
Meski Janur Kuning sudah Melengkung, PDIP Tetap Berharap PKB Dukung Ganjar

Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, NasDem Tetap Yakin Anies jadi Presiden 2024
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, NasDem Tetap Yakin Anies jadi Presiden 2024

NasDem tak mau ambil pusing dengan keputusan tersebut.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said soal Wacana Duet Ganjar-Anies: Jadi atau Tidak Berpasangan, Itu kan Jodoh
Sudirman Said soal Wacana Duet Ganjar-Anies: Jadi atau Tidak Berpasangan, Itu kan Jodoh

Koalisi Perubahan menyambut baik usulan PDIP duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Anies Hanya Dua Poros di Pilpres Buat Saya Itu Enggak Penting!
VIDEO: Jawaban Anies Hanya Dua Poros di Pilpres Buat Saya Itu Enggak Penting!

Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menanggapi prediksi hanya ada dua pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Tiga Syarat Ganjar ke Anies-Cak Imin Jika Mau Koalisi di Putaran Kedua
Tiga Syarat Ganjar ke Anies-Cak Imin Jika Mau Koalisi di Putaran Kedua

Hubungan antara koalisi dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies-Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md makin mesra.

Baca Selengkapnya
Jalan Satu-Satunya Anies Bisa Berlayar di Pilkada Jakarta 2024
Jalan Satu-Satunya Anies Bisa Berlayar di Pilkada Jakarta 2024

Posisi Anies terdesak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Baca Selengkapnya
Beda dengan PKS, NasDem Buka Opsi Anies jadi Cawapres Ganjar
Beda dengan PKS, NasDem Buka Opsi Anies jadi Cawapres Ganjar

PDIP mendorong duet Ganjar dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya