Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib Nusron & Teman Ahok, pendukung setia terhempas dari timses

Nasib Nusron & Teman Ahok, pendukung setia terhempas dari timses Ahok-Djarot jalani tes kesehatan. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Empat partai pengusung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sudah menyerahkan susunan tim pemenangan ke KPU DKI Jakarta. Penyerahan dilakukan di hari terakhir pelengkapan berkas pasangan pada Senin (3/10) kemarin.

Susunan tim pemenangan dari berbagai latar belakang. Ada artis meski didominasi kalangan politikus.

Di antara nama yang disodorkan, tak tercantum nama Nusron Wahid dan salah satu pendiri Teman Ahok. Padahal baik Nusron maupun pendiri Teman Ahok adalah orang-orang yang sejak lama getol ingin Ahok, sapaan Basuki, kembali maju di Pilgub DKI 2017 mendatang.

Nusron secara pribadi sejak beberapa bulan lalu menyatakan dukungan buat Ahok. Padahal kala itu, Ahok masih pede maju dari jalur independen. Saat Nusron mendukung pun, partainya di Golkar juga belum memberikan sikap apakah mendukung atau mengusung calon lain.

Hal yang sama dilakukan relawan Teman Ahok. Lima orang anak muda membuat gerakan mengawal Ahok kembali maju.

Alasan gerakan ini dibuat, karena saat itu Ahok terlibat seteru hampir dengan semua partai. Sehingga kemungkinan didukung partai kembali sangat kecil. Mereka mengumpulkan KTP warga DKI untuk bekal Ahok maju independen.

Di-injury time pendaftaran Pilgub DKI, Ahok berubah sikap memutuskan melebur dalam dukungan empat partai. Tim pemenangan yang sempat disusun hanya bersama Golkar, NasDem dan Hanura berubah. Meski masuk belakangan, sebagai partai terbesar PDIP mendapat jatah terbanyak dalam susunan tim sukses Ahok-Djarot.

Ketua Tim Pemenangan yang semula dipegang Nusron Wahid kini dikuasai PDIP. Bahkan tak satu pun pendiri Teman Ahok yang berkontribusi di dalamnya.

Baik Nusron maupun Teman Ahok mengaku tak masalah nama mereka terhempas dari tim pemenangan. Mereka mengaku yang meminta sendiri untuk tidak dimasukkan.

"Pertama saya minta sendiri. Saya minta tolong jangan ditulis di KPU karena kalau ditulis di KPU itu kan tanggung jawab. Saya kan harus mengendalikan pilkada di 4 provinsi untuk gubernur dan 48 untuk kabupaten dan kota se Jawa dan Sumatera. Lah kalau saya nanti ditulis di KPU nanti yang lain semua nuntut saya dimasukin di KPU, jadi tim semua," kata Nusron usai bertemu Ahok di Balai Kota kemarin.

nusron wahid

Nusron Wahid

"Kan saya enggak boleh mengesankan bahwa saya istimewakan DKI Jakarta, mengorbankan Banten atau Babel atau Aceh. Padahal sama-sama penting di mata partai. Jadi saya enggak boleh pilih kasih. Kesepakatannya kan sudah. Sekarang teman-teman di DPP jadi pengendali yang operasional di lapangan adalah teman-teman pengurus tingkat provinsi yaitu DKI Jakarta. Kita-kita jadi pengendali," sambungnya.

Amalia Ayuningtyas, salah satu pendiri Teman Ahok juga mengatakan hal serupa. Dikatakannya, permintaan tidak dimasukkan ke dalam tim pemenangan karena ingin fokus mengurusi dukungan 1 juta KTP yang sudah terkumpul. Relawan Teman Ahok bertugas membuat mereka yang telah mengumpulkan KTP tetap solid memberikan dukungan.

"Pertimbangan kita enggak mau masuk dalam struktur timses, karena tugas untuk mengawal satu juta KTP sendiri itu udah spesifik banget. Jadi menurut kita, temen-temen di sini harus saling melengkapi. Ada yang fungsinya misalnya menghimpun relawan dari mesin partai, ada yang spesialisasinya seperti jasmev di media sosial. Terus ada juga yang spesialisasinya kegiatan di lapangan, lebih ke partisipasi publik, ya kita akan tetap menjaga itu," jelas Amalia saat dihubungi kemarin.

"Dan memang temen-temen di timses pun menyambut baik dengan usulan itu. Karena kan memenangkan Pak Ahok tidak bisa dengan satu cara. Harus dengan berbagai macam cara gitu. Kita kalau bisa beriringan lah jalannya gitu. Kan tujuannya untuk memenangkan Ahok. Kalau komunikasi tetap berjalan baik kok," sambungnya.

Meski namanya tak dimasukkan di tim pemenangan Ahok-Djarot, keduanya mengaku tetap memberikan kontribusi dengan cara lainnya. Terpenting bagi keduanya, Ahok- Djarot kembali menang.

"Enggak-enggak. Makanya kenapa kita kemarin bikin launching #tetapahok karena sebenarnya untuk menghalau sentimen negatif. Bahkan ini tantangan lah untuk Temen Ahok untuk nunjukin walaupun Teman Ahok tidak terdaftar dalam tim pemenangan, tapi kita tetap bisa melengkapi timses," beber wanita berhijab ini.

pendiri teman ahok amalia ayuningtyas

Pendiri Teman Ahok Amalia Ayuningtyas

"Jadi nanti kalau menyelenggarakan kegiatan, yang jelas pasti ada koordinasi. Karena Teman Ahok juga akan koordinasi dengan temen timses. Kami koordinasi biar enggak bentrok. Acara banyak enggak apa-apa, yang penting enggak saling membingungkan. Misalnya hari ini fokus ke Teman Ahok, besok fokus ke siapa, kami akan saling support," pungkas Amalia.

Nusron pun demikian. Dia tetap bersedia turun gunung saat masuk masa kampanye nanti. Sebagai bentuk keseriusannya mendukung Ahok-Djarot, dia mengajukan surat cuti ke Presiden Jokowi.

"Cuti nanti kalau saya jadi Jurkam. Sudah, nanti tinggal aku lihat jadwalnya kapan saya turun, saya cuti yang pentingkan kampanye di luar Sabtu Minggu kan. Cuti kan, kalau Sabtu-Minggu boleh kan," pungkas Nusron.

Ahok mengatakan tidak masukkan keduanya karena mereka punya tugas yang berbeda-beda. Sehingga tak semua harus dimasukkan di dalam tim pemenangan. Toh, kata dia, permintaan tidak dimasukkan namanya atas kemauan mereka.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01

Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sesumbar Ahok: Pendukung Anies dan Saya Lebih Cenderung Pilih Kotak Kosong, Pasti Malu
Sesumbar Ahok: Pendukung Anies dan Saya Lebih Cenderung Pilih Kotak Kosong, Pasti Malu

Ahok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Exit Poll Indikator: PKS Paling Solid Dukung AMIN, NasDem Lumayan dan PKB Banyak Bocor ke Prabowo-Gibran
Exit Poll Indikator: PKS Paling Solid Dukung AMIN, NasDem Lumayan dan PKB Banyak Bocor ke Prabowo-Gibran

Temuan Indikator Politik Indonesia menunjukkan suara partai pengusung seperti PKB paling sedikit menyumbang suara kepada Anie-Muhaimin.

Baca Selengkapnya
Gagal Berduet, Ini Perjalanan Mesra AHY-Anies Sebelum Kandas Ditikung Cak Imin
Gagal Berduet, Ini Perjalanan Mesra AHY-Anies Sebelum Kandas Ditikung Cak Imin

Anies dan NasDem disebut Demokrat mengkhianati piagam Koalisi Perubahan yang telah disepakati bersama dengan PKS.

Baca Selengkapnya
Riza Patria-Marshel Widianto Batal Maju di Pilkada Tangsel, Ini Alasannya
Riza Patria-Marshel Widianto Batal Maju di Pilkada Tangsel, Ini Alasannya

Keduanya mengalihkan dukungan kepada paslon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.

Baca Selengkapnya
Rencana Duet Anies-Cak Imin, Ini Respons PKS
Rencana Duet Anies-Cak Imin, Ini Respons PKS

Riefky menyebut, keputusan Surya Paloh itu mengkhianati mandat yang sudah diberikan kepada Anies untuk memimpin Koalisi Perubahan.

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN ungkap Posisi NasDem Usai Pertemuan Dengan Prabowo
Timnas AMIN ungkap Posisi NasDem Usai Pertemuan Dengan Prabowo

Iwan memandang pertemuan antara Surya Paloh dengan Prabowo tidak membuat partai koalisi perubahan pecah.

Baca Selengkapnya
Ahmad Sahroni Batal Jadi Ketua Timses RK-Suswono, Ini Alasannya
Ahmad Sahroni Batal Jadi Ketua Timses RK-Suswono, Ini Alasannya

Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni membenarkan batal menjadi Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil - Suswono.

Baca Selengkapnya
Demokrat Meradang, Sudirman Said Sebut Parpol Buntu, Cawapres Anies Tak Bisa Diputuskan
Demokrat Meradang, Sudirman Said Sebut Parpol Buntu, Cawapres Anies Tak Bisa Diputuskan

Demokrat meradang penunjukkan Cak Imin sebagai cawapres Anies dilakukan sepihak tanpa melibatkan partainya.

Baca Selengkapnya
Pramono Anung Terkesan Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati di Pilkada Jakarta, Begini Analisisnya
Pramono Anung Terkesan Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati di Pilkada Jakarta, Begini Analisisnya

Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara melihat ada kesan menghilangkan dukungan dari PDIP dan sosok Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya