Nasib Ruhut di Demokrat di 'ujung tanduk' karena Ahok
Merdeka.com - Bukan Ruhut Sitompul jika tak mengundang perhatian. Jika pada Pilpres 2014 lalu Ruhut menuai perhatian publik karena mendukung Jokowi-JK, kini di Pilgub DKI 2017, Ruhut mendukung Ahok-Djarot.
Padahal dua pilihannya itu bertentangan dengan garis kebijakan Partai Demokrat, partai tempatnya bernaung. Pada Pilpres 2014, Demokrat memilih tak memberi dukungan kepada siapapun.
Namun kala itu Ruhut tak menuai murka dari elite Partai Demokrat. Tapi kali ini, kesalahan Ruhut sepertinya tak bakal diampuni oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
Sebabnya, garis kebijakan Partai Demokrat di Pilgub DKI tak dipatuhi oleh Ruhut. Anggota Komisi III DPR itu menolak mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan bakal cagub cawagub DKI yang diusung Demokrat dan koalisinya.
Ruhut malah tegas mendukung pasangan Ahok-Djarot yang diusung PDIP, Golkar, Hanura, dan NasDem. Ruhut bahkan masuk dalam tim pemenangan Ahok-Djarot sebagai juru bicara.
Hal itu tentu saja membuat elite-elite Demokrat mengamuk. Ruhut terancam mendapat sanksi tegas dari partai yang identik dengan lambang Mercy itu. Bukannya malah membuat suasana teduh, Ruhut justru seakan membuat suasana semakin keruh. Ruhut terus menerus mengeluarkan sejumlah statement keras soal dukungannya ke Ahok dan posisinya di Demokrat.
Salah satunya adalah soal kerelaannya mundur dari posisi anggota DPR dan koordinator Polhukam Partai Demokrat. Hal itu demi upaya memenangkan Ahok-Djarot.
"Kalau nanti masih kurang, akhir reses ini aku mundur dari DPR. Mantap enggak?," kata Ruhut, Rabu (5/10).
Tak cuma itu, Ruhut juga pernah menantang elite Demokrat untuk memecatnya ketimbang meminta mundur dari partai.
"Kalau berani pecat jangan suruh mundur jangan suruh keluar dari partai. Pecat saja, kalau berani, kok enggak dipecat-pecat," katanya, Selasa (4/10).
Sanksi buat Ruhut dari Demokrat pun sudah di depan mata. Posisi Ruhut di partai yang identik berwarna biru itu sudah di ujung tanduk.
Ruhut mengakui mendapat kabar mencengangkan dari para petinggi Demokrat. Dia mengaku dapat kabar nasibnya tersisa dua hari lagi di partai pimpinan SBY itu.
"Aku enggak tahu, ada kawan-kawan seperti Roy dan yang lainnya bilang aku tinggal dua hari lagi di Demokrat. Aku kaget, panwas saja belum panggil aku yang kedua kalinya," kata Ruhut di Jakarta Kamis (6/10).
Sementara itu, Ahok berterimakasih kepada Ruhut meski berisiko pada posisinya di Demokrat. Ahok juga menyambut baik Ruhut didaulat menjadi jubir di Tim Pemenangan Ahok-Djarot.
"Ya kita terima kasih saja Bang Ruhut nekat mau memperjuangkan saya jadi jubir, dengan risiko bisa dipecat," ujar Ahok saat di kantor Balai Kota, Kamis (6/10).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaGerindra tengah mempertimbangkan nama Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) yang di dalamnya ada Partai Golkar, hendak mengusung Ridwan Kamil di Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, PDIP membuka peluang Ahok dan Djarot maju Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, dirinya mendapatkan kabar langsung dari Babah Alun mengenai rencana batal maju Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya