Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib Setya Novanto mirip Akbar Tandjung saat pimpin Golkar

Nasib Setya Novanto mirip Akbar Tandjung saat pimpin Golkar Acara ulang tahun Agung Laksono. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Partai Golkar tengah merancang rencana penyelamatan buat Setya Novanto selaku ketua umum dalam kasus korupsi e-KTP. Mereka mengklaim kompak. Bahkan belum ada usulan untuk melakukan pelengseran melalui munaslub.

Kondisi Novanto nantinya bakal seperti Akbar Tandjung. Para kader siap mempertahankan meski ketua DPR itu duduk sebagai terdakwa. Sebab, Akbar Tandjung ketika menjabat ketua umum Partai Golkar juga dipertahankan.

Kala itu, Akbar tersandung kasus Penyalahgunaan Dana Nonbujeter Bulog sebesar Rp 40 miliar. Namun, partai berlambang pohon beringin ini tidak melakukan pergantian. Alhasil, AKbar lolos jeratan hukum dalam kasus itu.

Sinyal pembelaan kepada Novanto disampaikan Wakil Sekjen Partai Golkar Dave Laksono. Bahkan dia menegaskan belum ada usulan melakukan munaslub dari internal partai. "Masih belum tentu. Karena kita ingat zamannya Pak Akbar saja dia sudah terdakwa. Sampai dia bebas di MA tidak ada pergantian ketum," kata Dave, Selasa kemarin,

Menurut Dave, Munaslub untuk mencari ketua umum harus disepakati semua pihak melalui rapat pleno. "Namanya proses organisasi itukan tidak diambil keputusan pribadi, itu harus diputuskan secara ramai-ramai melalui rapat yang ada, pleno harian dan itu harus disepakati semua pihak," tegasnya.

Mayoritas kader, kata Dave, masih memegang teguh asas praduga tak bersalah terhadap Novanto. Para juga kader masih menunggu proses hukum dugaan keterlibatan Novanto dalam korupsi yang mencapai Rp 2,3 triliun itu

"Ini kan masih ada proses hukumnya kita lihat dulu sejauh mana. Baru kita bisa menilai tindakan selanjutnya yang perlu diambil Golkar," tegasnya.

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham juga menegaskan tidak ada satu pun pikiran untuk melakukan Munaslub. "Bahwa sampai pada hari ini tidak ada pikiran-pikiran dari siapa pun untuk lakukan Munaslub. Itu sama sekali tidak ada pikiran-pikiran semacam itu," ungkap Idrus.

Kritik juga datang dari internal partai. Ketua Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, elektabilitas partainya awalnya stabil pada posisi 9 persen usai Pilpres 2014 silam. Kemudian baru mengalami peningkatan mencapai 15 persen usai beralih mendukung Presiden Joko Widodo.

"Paska Munaslub 14 Mei sampai 16 Mei 2016 dengan memberikan dukungan kepada Jokowi untuk 2019 maka elektabilitas Golkar dalam waktu ke waktu naik cukup signifikan," kata Yorrys.

Yorrys tidak memungkiri ada beberapa hal akhirnya menyebabkan elektabilitas 15 persen kini semakin menurun. Salah satunya kasus e-KTP menyeret nama Setya, merugikan negara mencapai Rp 2,3 triliun.

Untuk itu, dia merasa harus ada langkah strategis dilakukan agar mengembalikan elektabilitas partai jelang Pilkada 2018, Pilpres dan Pileg 2019 mendatang. Sebab posisi ketua umum nantinya akan sangat terasa saat verifikasi faktual partai pada Agustus 2017 mendatang.

Wakil Presiden sekaligus mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK), juga ikut angkat bicara. JK melihat, Partai Golkar dalam kondisi tidak baik karena Setya Novanto terbelit kasus hukum.

"Golkar memang berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan karena ketumnya sudah dicekal," kata Wapres JK.

"Apabila ada kemungkinan lain lagi (jadi tersangka) tentu satu partai harus mempunyai pemimpin yang baik lah. Karena itu memang Golkar sendiri punya prosedur. Yaitu kalau ada apa-apa, plt (pelaksana tugas) dulu baru Munas atau Munaslub," tambahnya.

Untuk diketahui, Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM telah menerbitkan surat pencegahan bagi Setya Novanto yang juga Ketua DPR RI bepergian ke luar negeri selama enam bulan. Langkah ini diambil setelah KPK mengajukan permohonan mengingat dugaan adanya peran Novanto dalam kasus ini.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda
Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda

Airlangga mengundurkan diri dari Ketua Umum Golkar.

Baca Selengkapnya
Bamsoet Ungkap Kondisi Partai Golkar
Bamsoet Ungkap Kondisi Partai Golkar

Tak menutup kemungkinan akan ada Munaslub apabila ada peristiwa besar di Partai Golkar.Reporter: Lisza Egeham

Baca Selengkapnya
Golkar Sodorkan Nama Sekar Anak Akbar Tandjung jadi Wakil Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Golkar Sodorkan Nama Sekar Anak Akbar Tandjung jadi Wakil Bobby Nasution di Pilgub Sumut

Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto usai menyerahkan surat dukungan kepada Bobby Nasution.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita

Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Pengakuan Agus Rahardjo Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi e-KTP
Istana Jawab Pengakuan Agus Rahardjo Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi e-KTP

Agus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.

Baca Selengkapnya
Kata Ketum Golkar soal Kabar Jokowi Minta KPK Setop Kasus Setya Novanto
Kata Ketum Golkar soal Kabar Jokowi Minta KPK Setop Kasus Setya Novanto

Airlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.

Baca Selengkapnya
PAN Mantap Koalisi dengan Golkar, Dukung Putri Akbar Tandjung Maju Pilkada Solo
PAN Mantap Koalisi dengan Golkar, Dukung Putri Akbar Tandjung Maju Pilkada Solo

PAN mendukung Ketua DPD II Partai Golkar Solo itu sebagai calon wali kota maupun calon wakil wali kota.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan

Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Dengar Agus Rahardjo Sempat Ingin Mundur Gara-Gara Kasus e-KTP Diintervensi
Novel Baswedan Dengar Agus Rahardjo Sempat Ingin Mundur Gara-Gara Kasus e-KTP Diintervensi

Agus Rahardjo yang mengaku sempat diminta Presiden untuk menghentikan kasus korupsi KTP elektronik

Baca Selengkapnya
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov

Moeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Setyo Budiyanto Bakal Evaluasi Kasus Korupsi Mandek, Termasuk Kasus Harun Masiku
Ketua KPK Setyo Budiyanto Bakal Evaluasi Kasus Korupsi Mandek, Termasuk Kasus Harun Masiku

Ketua KPK baru Setyo Budiyanto menekankan komitmennya menyelesaikan kasus-kasus korupsi.

Baca Selengkapnya
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK  Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas

Buntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Baca Selengkapnya