Netizen kecam keluarnya Fatwa Fardhu 'Ain pilih Khofifah-Emil
Merdeka.com - Gerakan mengecam keluarnya fatwa fardhu ‘ain untuk memilih pasangan calon (Paslon) Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak semakin kuat. Warganet atau sering disebut netizen juga mengecam dan mempertanyakan kemunculan fatwa fardhu ‘ain di tengah masyarakat.
Mereka menyayangkan kalau pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur yang berjalan adem mulai memanas, karena banyak kiai yang menggunakan agama untuk mempengaruhi masyarakat. Bahkan sampai keluar fardhu ‘ain memilih Khofifah-Emil, artinya jika tidak memilih pasangan nomor urut satu itu dianggap berdosa besar. Karena fardhu ‘ain ibarat seperti kewajiban sholat.
Kecaman netizen ini diketahui dari unggahan di instagram dengan akun bernama 'Jaya Post'. Akun ini mengunggah gambar KH Asep Saifudin Chalim kemudian muncul surat seruan fatwa fardhu’ain untuk memilih Khofifah-Emil. Dalam caption gambar tersebut berisi 'Diserukan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur bahwa hukumnya fardhu ain (WAJIB DILAKUKAN) untuk memilih Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dalam pemilihan gubernur Jatim 27 Juni mendatang. Karena fardhu ain, maka kita berdosa jika tak patuh fatwa itu. Muncul fatwa seperti ini, apa pendapat sahabat-sahabat semua? Kasih komen yaa'.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa yang dukung Khofifah-Emil? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
Atas munculnya seruan ini banyak warganet yang menanggapi, seperti berikut :@Supriantotasawuf berijtihad boleh tapi mbok ya jangan terlalu lah!!!! Politik itu kan ibarat orang jawa mengatakan 'isuk dele sore tempe'. @natuldanaan72017 Maaf pak nyai, saya orang Sampang Jawa Timur. Sebaex nya anda lebih bijak menggunakan LIDAH moe, knp bgitu mudah nya kamoe berfatwa keyak itu nyai.@rizawhy jancox dodolan agomo meneh,thel.@agam_indah semoga jatim terbebas daro orang2 yang mengaku ulama...@moby_express jangan bawab Al quran dan Allah swt dalam politic.@Beni_burhan Sampek segitunya ya demi kekuasaan, dr mana sampean tau pak kalau Khofifah lebh baik, kyak tuhan aja ente yg maha tahu.
Jika dijumlah ada ratusan warganet yang mengecam unggahan fatwa fardhu ‘ain untuk memilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Mereka menyayangkan untuk pilgub sampai harus menggunakan nama Allah untuk menjatuhkan lawan politik. 'Mari kita jaga suasana lebih adem,' kata Pakar Politik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Agus Sukristyanto.
Agus meminta semua pihak menjaga kondisi Jawa Timur menjadi lebih baik. Fatwa-fatwa yang dikeluarkan bisa menjadikan suasana menjadi lebih panas. Untuk itu, kondisi ini harus segera diselesaikan. Karena memang dalam agama fardhu ‘ain itu hanya diterapkan untuk persoalan ibadah yang tidak bisa tergantikan. "Fardhu ‘ain itu kayak Sholat," tegas dia.
Masyarakat Jawa Timur, ungkapnya merupakan warga yang sudah cerdas. Salah satu bukti adalah munculnya kecaman saat mengetahui ada unggahan dalam instagram tentang fatwa fardhu ‘ain memilih Khofifah-Emil. Kondisi ini seharusnya menjadi pertimbangan untuk terus menjadikan agama sebagai alat untuk memenangkan pilgub.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaMereka mengajak generasi muda Jatim untuk coblos Khofifah-Emil.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengimbau agar jangan sampai karena berbeda pilihan nantinya persatuan dan kesatuan bangsa justru terganggu.
Baca SelengkapnyaPemilih partai politik pengusung Khofifah-Emil dinilai sangat solid.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda menyatakan, tren elektabilitas Khofifah-Emil meningkat signifikan selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKhofifah menyebut keluarnya formulir B1-KWK merupakan bukti komitmen kuat Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKhofifah - Emil sendiri telah mengantongi setidaknya rekomendasi dari 14 partai pendukung.
Baca SelengkapnyaDukungan Khofifah terhadap pasangan Prabowo-Gibran tidak memiliki pengaruh.
Baca Selengkapnya“Jawa Timur aman, PKB menang di Jawa Timur," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaSebelum menuju KPU, Khofifah dan Emil sempat melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengucapkan rasa terima kasih kepada partai yang dipimpin Zulhas atas dukungan yang diberikan kepada dirinya.
Baca SelengkapnyaPKS resmi mendukung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada Jawa Timur 2024.
Baca Selengkapnya