Ngaji Bersama Ma'ruf Amin, Yenny Serukan Warga Sumenep Pilih Nomor Wahid
Merdeka.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid menghadiri ngaji bersama di lapangan Pondok Pesantren An-Nuqayah, Sumenep, Jawa Timur. Yenny mengajak para santri dan warga Sumenep memilih cawapres 01 Ma'ruf Amin
"Terus mau milih yang mana sudah dikasih yang begitu, mau pilih yang sebelah lagi? apakah yang sebelah Marufun? Apakah yang sebelah Aminun? ya sudah jelas kan," ujar Yenny, Selasa (19/3).
Yenny menyebut masyarakat di Madura masih ada yang termakan hoaks dan fitnah yang menyerang ulama dan pemimpin. Dia pun mengajak agar memastikan ruang publik tidak diisi dengan fitnah dan kabar bohong.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa yang dikritik Meutya Hafid ke Menkominfo? 'Harusnya ada sikap meminta maaf, karena secara jujur harus diakui kita belum mampu mengamankan data-data pribadi masyarakat dengan maksimal,' ujar Meutya.
-
Siapa yang bisa menjadi korban fitnah? Fitnah adalah salah satu ujian berat yang bisa menimpa siapa saja.
-
Siapa yang memimpin diskusi tentang pencegahan hoax di Pekanbaru? Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
"Kita memastikan ruang publik kita tak diisi ujaran kebencian fitnah hoaks dan fake news apalagi yang menyudutkan ulama dan pemimpin kita," tegas Yenny.
Yenny juga meminta untuk menjaga marwah para ulama dengan menggunakan bahasa yang santun. Kata dia, itu sudah tugas para santri dan keluarga pesantren.
"Saya minta kita semua rapatkan barisan, Sumenep harus tunjukkan kekuatan NU," katanya.
Pesan terakhir yang disampaikan Yenny adalah tidak lupa mencoblos pada 17 April mendatang. Tidak lupa, dia ingin memastikan para warga Sumenep agar memilih pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Yang penting tanggal 17 nanti ingat-ingat nama saya, nama belakangnya apa, wahid, artinya apa? Satu," tutupnya.
Beri Ijazah Kitab
Kiai Ma'ruf Amin memberikan ijazah Kitab Shahih Bukhari kepada para santri pondok pesantren An-Nuqayah Guluk-Guluk, Sumenep. Selain pemberian ijazah kitab, Ma'ruf juga memberikan tausiyah dan pengajian.
"Dulu saya belajar kitab ini di Tebu Ireng. Saya diberi silsilahnya sampai Imam Bukhari. Yaitu saya mengaji kepada guru saya KH. Idris Jamali, menantu Syekh Hasyim Asyari," ucap Ma'ruf.
Ma'ruf membacakan pendahuluan Kitab Shahih Bukhari sebelum memberikan kepada para santri. Setelah memberikan ijazah, Ketun MUI itu membaca surat Al-Fatihah. Ma'ruf mengatakan, baru pertama kalinya di dunia ini, ada cawapres yang memberikan ijazah kitab.
"Mungkin ini pertama kali di dunia, calon cakil presiden memberi ijazah kitab," kata Ma'ruf yang disambut riuh para santri.
Mustasyar PBNU itu bersyukur bisa bersilahturahmi ke Pondok Pesantren An-Nuqayah yang mencetak generasi paham agama
"Untuk mencetak putra-putra bangsa dalam rangka menyiapkan orang-orang yang memahami agama, para ulama dan orang-orang yang akan memberikan perbaikan dan perubahan di dalam masyarakat," ucap Ma'ruf.
Dalam safari politik ke Pulau Madura, Jawa Timur ini, Ma'ruf ditemani istri Wury Estu Handayani. Turut hadir Pengasuh Pesantren An-Nuqayah KH. Abd. A'la, Pengasuh Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pengasuh Pesantren Nurul Jadid. Hadir pula putri Gus Dur Yenny Wahid dan Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim, serta sejumlah pejabat lainnya di Madura.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPegiat Mafindo Niken Setyawati berharap berita palsu dapat diminimalisasi mengingat calon-calon peserta pilkada kali ini jauh dari kontroversi.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid ditanya tentang peluang digandeng para Capres di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyaenny membeberkan dengan kondisi ini, persaingan yang sehat adalah kunci dari perebutan suara di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPondok pesantren memiliki saluran aspirasi yang tepat di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid menyebut bansos yang diberikan anggap saja sedekah dan sedekah tak wajib untuk memilih paslon tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka menilai Yenny Wahid representasi politik tokoh muda perempuan Nadlatul Ulama (NU) dan pemersatu bangsa.
Baca SelengkapnyaMahfud dinilai memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai persoalan bangsa.
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid mengaku siap jika dirinya dipilih menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaDewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid bersilaturahmi dengan para kiai dan ribuan santri di Ponpes Syarifuddin Lumajang.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan dukungan dari keluarga Gus Dur ini menjadi energi baru bagi dirinya dan Ganjar.
Baca Selengkapnya