Ngomong sepotong-sepotong, bikin susah nilai visi misi Jokowi
Merdeka.com - Ketua DPP PAN Didik Junaidi Rachbini mengaku kesulitan untuk menilai ketokohan seorang Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi sering kali bicara sepotong-sepotong.
Menurut Didik, seorang capres harus mampu bicara banyak khususnya soal visi dan misi untuk membangun Indonesia ke depan. Namun, hal itu tidak ia lihat dalam diri Capres PDIP Jokowi.
"Sekarang ada Jokowi, enggak bisa menilai karena enggak ngomong apa-apa. Kalau ngomong sesuatu bisa (dinilai), karena dia enggak ngomong apa-apa," ujar Didik dalam Diskusi Polemik di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (5/4).
-
Apa tujuan capres maju? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa skill penting buat pemimpin? Jadi, buat kamu yang ingin menjadi pemimpin yang hebat, ada banyak skill khusus yang bisa kamu pelajari.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Mengapa Pilkada 2024 diharapkan melahirkan pemimpin yang kapabel? Maka segala ide-ide dan hal baik pada Pemilu 2024, diharapkan dapat diteruskan, direplikasi, dan ditingkatkan penerapannya pada Pilkada serentak 2024 mendatang.'Dengan begitu, harapannya Pilkada ini dapat melahirkan pemimpin daerah yang benar-benar kapabel. Karena memang benar-benar dinilai dan diuji langsung oleh masyarakat di daerahnya. Dan menurut saya, politik yang sehat memang harus seperti itu,' tutup Ghifari.
Beda dengan Jokowi, kata dia, capres Partai Gerindra Prabowo Subianto lebih sering bicara soal nasionalisme. Namun, kata dia, nasionalisme yang dijual Prabowo terlalu ekstrem, sebab saat ini sudah masuk ke dalam era globalisasi.
"Prabowo menjual nasionalisme yang sedikit berbenturan dengan pragmatisme globalisasi. Akan lebih mengambil sentimen nasionalisme kalau terlalu ekstrem juga terlalu bahaya," terang Didik.
Sementara untuk capres Golkar Aburizal Bakrie (Ical), lanjut dia, akan lebih memahami soal globalisasi. Sebab Ical adalah pengusaha nasional. "Aburizal seorang business man," tukas Didik.
"Yang lain Hatta, Wiranto, saya kira bagian dari yang punya potensi mengembangkan nasionalisme," ujar peneliti Pusat Data Bersatu (PDB) ini.
Seperti diketahui, Jokowi kerap menjawab pertanyaan wartawan dengan singkat dan tak mau bicara soal visi misi menjadi capres sebelum pemilu legislatif usai. Bahkan, saat ditanya soal kasus Century, Jokowi ngaku tidak tahu. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Wayan Sudirta mengkritik pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD. Dia menilai, pidato Jokowi terlalu irit.
Baca SelengkapnyaSaling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.
Baca SelengkapnyaTolak ukur yang dimaksud Jokowi seperti pendapatan perkapita, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran, angka kemiskinan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaKritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai banyak pihak kecewa melihat debat capres kemarin
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyindir narasi yang menyebutnya hanya bisa joget saja
Baca SelengkapnyaDalam debat, Gibran sempat bertanya ke Mahfud Md seputar regulasi penyimpanan dan penangkapan karbon, atau Carbon Capture Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaPemimpin adalah sosok yang harus punya gagasan dan rencana terukur.
Baca SelengkapnyaDebat sudah berlangsung sebanyak tiga kali dan menjadi kesepakatan sampai debat terakhir.
Baca SelengkapnyaAnies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.
Baca Selengkapnya