Ngotot pasang Ical, Golkar terancam tak punya kawan koalisi
Merdeka.com - Gerak yang dilakukan Partai Golkar boleh dibilang masih lambat bila dibandingkan dengan partai lain dalam mencari mitra koalisi. Jika dibandingkan dengan PDIP dan Gerindra , Golkar kalah jauh.
PDIP misalnya, lewat Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dan Jokowi , pekan lalu sudah mulai melakukan safari politik. Kedua elite PDIP itu sudah menyambangi partai lain seperti Partai NasDem , PKB dan bahkan Golkar sendiri.
Dari hasil lawatannya itu, PDIP sudah pasti mendapat mitra koalisi yaitu NasDem. Partai pimpinan Surya Paloh itu secara resmi mendukung Jokowi sebagai capres. Sementara PKB masih nihil. Meski belum jelas arah PKB , kemungkinan besar partai pimpinan Muhaimin Iskandar ini akan merapat ke PDIP . Sinyal itu diperkuat dengan disodorkannya nama Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi .
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Dimana Partai Golkar berkontribusi di pemerintahan? Per hari ini Partai Golkar melalui Ketua Umumnya Airlangga Hartarto terus berkontribusi penting di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian untuk terus menguatkan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Sedangkan Gerindra juga sama. Sejumlah elitenya sudah mulai melakukan gerilya untuk mencari mitra koalisi. Paling intens didekati adalah PAN dan Partai Demokrat . Bahkan dalam waktu dekat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ). "Pak Prabowo akan bertemu SBY ," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani .
Gerindra juga intens menjalin komunikasi dengan PAN . Bahkan muncul kabar Prabowo akan berduet dengan Hatta Rajasa dalam pilpres nanti. Gerindra juga rajin berkomunikasi dengan PPP dan PKS .
Lalu Golkar dengan siapa? Sejauh ini Golkar secara terang-terangan baru menjalin komunikasi dengan Hanura. Bahkan komunikasi itu selangkah lagi jelas arahnya.
"Sampai sekarang Hanura sudah hampir pasti koalisi dengan Golkar . Beberapa lobi-lobi sudah dilakukan," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Panjaitan di Konferensi Pers, di Wisma Bakrie II Jakarta, Senin (14/4) kemarin.
Menurutnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Hanura Wiranto . Pertemuan membahas peluang koalisi.
Jika merujuk pada hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga survei, koalisi dengan Hanura ternyata belum cukup untuk mengantarkan Ical sebagai capres. Golkar hanya memperoleh 14 persen, sedangkan Hanura 5 persen. Bila dihitung, keduanya baru mengumpulkan 19 persen suara nasional. Padahal butuh 25 persen suara nasional untuk melengkapi syarat sebagai capres atau menguasai 20 persen kursi DPR .
Akhir pekan lalu Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung sudah mulai was-was. Ia khawatir tak ada partai yang melirik Golkar untuk diajak sebagai mitra koalisi. Jika prediksi ini benar, maka Ical terancam tak bisa nyapres.
"Hasil itu jauh sekali dari target kita. Kita pasang target 20 persen sampai 25 persen. DPP harus menjelaskan kenapa bisa jauh menurun dari target seperti itu," kata Akbar di Universitas Mercu Buana, Jakarta, Jumat (11/4).
Dia menjelaskan, hasil yang jauh dari target itu membuat partainya pesimis masih bisa mengusung Ical. "Kalau kursi 20 persen baru bisa Golkar mencalonkan (capresnya) sendiri. Kalau tidak kan opsinya koalisi dengan partai lain. Tapi masalahnya partai lain mau atau tidak bersama-sama mengusung Aburizal sebagai capres?" ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPunya banyak 'kursi', Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaTiga kubu itu adalah Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaGolkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca SelengkapnyaAirlangga juga menuturkan Golkar dekat dengan sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebab, Prabowo diakui Airlangga sebagai mantan orang Golkar.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaDinamika Pilkada Banten mulai memanas usai Golkar yang ditinggal Koalisi Indonesia Maju di Pilkada Banten.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar menyatakan Airlangga sudah merekomendasikan kepada 22 bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk ikut kontestasi Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya