'Novanto jatuh atau dijatuhkan tidak pengaruhi suara Golkar'
Merdeka.com - Peran Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di pusaran kasus dugaan korupsi KTP elektronik (e-KTP) yang telah merugikan negara Rp 2,3 triliun semakin terlihat jelas dari fakta persidangan. Internal partai bersiap diri, namun kondisi ini diperkirakan tidak akan banyak berpengaruh terhadap perolehan suara partai berlambang pohon beringin ini dalam pemilu.
Pengamat hukum pidana Universitas Jayabaya Umar Husin mengatakan, Partai Golkar sudah berpengalaman menghadapi krisis. Sehingga permasalahan yang saat ini melibatkan ketua umumnya diyakini tidak akan berpengaruh pada suara Golkar.
"Novanto jatuh atau dijatuhkan tidak akan memengaruhi perolehan suara Golkar. Bahkan Golkar sudah pecah tiga hingga empat kali, suaranya tetap," katanya dalam satu diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/4).
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Mengapa Partai Golkar eksis hingga sekarang? Partai Golongan Karya (Golkar) salah satu partai tertua yang tetap eksis hingga kini, keberhasilannya tidak lepas dari soliditas kader hingga simpatisan untuk terus tampil dalam setiap Pemilu sejak 1971.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
Dia justru menyoroti kinerja aparat penegak hukum yang mulai tebang pilih dan hanya berani dengan partai kecil. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah saat ada kader partai besar terkena kasus, proses hukum yang berjalan cenderung lamban.
"Jika terkait PDIP dan Golkar, muter-muter. Contohnya e-KTP ini sudah berapa lama. BLBI juga baru disidik," tutup Umar.
Sebelumnya, Ketua Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, elektabilitas partainya awalnya stabil di kisaran 9 persen usai Pilpres 2014 silam. Kemudian baru mengalami peningkatan usai memberikan dukungan kepada Joko Widodo.
"Paska Munaslub 14-116 Mei 2016 dengan memberikan dukungan kepda Jokowi untuk 2019 maka elektabilitas Golkar dalam waktu ke waktu naik cukup signifikan," katanya dalam satu diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/9).
Namun, dia tidak memungkiri ada beberapa hal yang akhirnya menyebabkan elektabilitas 15 persen usai mendukung Jokowi terus menurun. Salah satu yang menjadi penyebab adalah kasus E-KTP yang menjerat Setya Novanto karena dianggap telah merugikan negara mencapai Rp 2,3 triliun.
"Tetapi dengan perbagai macam kejadia akhir-akhir ini seperti kasus E-KTP. Elektabilitas relatif stagnan dan menurun," jelasnya.
Yorrys mengungkapkan, harus ada langkah-langkah strategis yang dilakukan agar mengembalikan elektabilitas partai jelang Pilkada 2018, Pilpres dan Pileg 2019 mendatang. Sebab posisi Ketua Umum nantinya akan sangat terasa saat verifikasi faktual partai pada Agustus 2017 mendatang.
"Kalau memang ada gerakan di situ tidak bisa melakukan faktual kita akan di diskualifikasi, ini menjadi masalah tersendiri," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengurus DPD Golkar yakin rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk calon kepala daerah tidak akan terdampak dari keputusan Airlangga mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca SelengkapnyaFirman menjelaskan, bahwa UU MD3 itu awalnya dimasukkan dalam Prolegnas prioritas karena mempertimbangkan UU IKN.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar merupakan partai besar dengan daya tawar tinggi.
Baca SelengkapnyaPKB menghargai dinamika yang terjadi di Golkar dan memandangnya sebagai urusan internal partai.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaHasto kemudian berbicara soal calon Kepala Daerah yang diusung dengan membendung koalisi.
Baca SelengkapnyaPrabowo yang juga merupakan calon presiden (capres) tidak hanya mementingkan Gerindra.
Baca SelengkapnyaMeski ada badai ataupun pergantian kursi ketua umum, Agus Gumiwang memastikan Golkar solid dan tanpa gejolak.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan menghindari pola transaksional dan pembagian sumber daya ekonomi dalam membangun koalisi politik.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca Selengkapnya