Nur Asia Uno Putuskan Tak Maju Bursa Pilkada Tangsel 2020
Merdeka.com - Teka-teki Nur Asia Uno maju dalam pemilihan Wali Kota Tangerang 2020 mendatang terjawab. Wanita kelahiran 28 November 1970 itu dipastikan tak maju dalam kontestasi Pilkada Tangerang Selatan.
Kepastian itu disampaikan sang suami, Sandiaga Salahuddin Uno, lewat video berdurasi dua menit yang diunggah di Instagram pribadinya. Kabar Mpok Nur sapaan bagi Nur Asia Uno ikut bertarung dalam Pilkada Tangerang Selatan itu sebelumnya diusulkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
"Setelah kita bertukar pikiran dan informasi akhirnya Mpok Nur memutuskan untuk akan fokus di kegiatan sosialnya dan tidak akan maju dalam Pilwalkot di Tangerang Selatan," kata Sandiaga dalam video tersebut seperti dilihat Liputan6.com pukul 09.30 WIB, Rabu (9/10).
-
Kapan Sandiaga Uno menikah? Sandi menikahi Nur pada 28 Juli 1996.
-
Bagaimana Sandiaga Uno melihat perhelatan Pilkada Jakarta? 'Saya optimis para calon ini nanti akan beradu gagasan dan mencoba memenangkan hati dan pikiran dari warga masyarakat Jakarta,' kata Sandiaga.
-
Dimana Sandiaga Uno menikah? Bukan di Indonesia, Sandi menikahi istrinya pada tahun itu di Singapura.
-
Siapa yang mendukung keputusan Sandiaga Uno terjun ke politik? Keputusan Sandi turun ke dunia politik mendapat dukungan penuh dari sang istri.
-
Kenapa Sandiaga Uno membagikan 'jurus' ini? Tujuannya, dia berucap agar para bawahan lekas mendapat jabatan hingga gaji yang naik.
-
Bagaimana hubungan Sandiaga dan Nur sebelum menikah? Sebelum menikah, keduanya diketahui sempat berpacaran selama 13 tahun.
Mpok Nur pun memberikan alasan tak maju dalam Pilkada Tangerang Selatan. Dia mengaku saat ini tengah fokus dalam kegiatan sosial di bidang anak dalam wadah YAMSA (Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak).
"Masih banyak anak-anak yang mesti diurus dan saya harus fokus dengan bidang sosial saya yang mengurus mereka yang mendapat kekerasan terhadap anak, pendidikan layak, karena masih banyak sekali anak Indonesia yang belum mendapat pendidikan layak dan kesehatan terutama," kata Nur.
Menutup pernyataan tersebut, Sandiaga memberi semangat untuk siapa pun yang akan maju dan dapat memberi dampak positif tidak hanya untuk Tangerang Selatan, tapi seluruh Indonesia.
"Kita sudah mengambil keputusan, terus semangat, maju terus dan sampai jumpa di kegiatan YAMSA berikutnya," kata Sandiaga.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengusulkan istri Sandiaga Uno, Nur Asia Uno untuk maju dalam kontestasi Pilkada Tangerang Selatan 2020, sebagai calon Walikota Tangsel karena dinilai memiliki kemampuan memimpin.
"Saya telah mengusulkan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk memajukan Nur Asia Uno sebagai calon Wali Kota Tangerang Selatan yang akan diusung Partai Gerindra pada Pilkada Tangerang Selatan 2020," kata Dasco di Jakarta, Rabu (31/7).
Usulan itu sudah disampaikan Dasco kepada Sandiaga. Menurut dia, ada beberapa alasan mengapa Nur Asia diajukan maju dalam Pilkada Tangsel. Pertama, di wilayah tersebut terbukti tidak resisten terhadap pemimpin perempuan. Kedua menurut Dasco, Nur Asia memiliki kapasitas dan kapabilitas sehingga tidak perlu diragukan untuk memimpin Tangsel.
"Lalu, pemilih emak-emak pendukung Sandiaga Uno dan fans Nur Asia Uno sangat banyak di Tangsel," ujarnya.
Dasco mengatakan, Tangsel merupakan daerah dengan pembangunan yang cepat sehingga diperlukan orang-orang kreatif, teliti dan inovatif. Dia menilai kriteria-kriteria tersebut diperlukan agar pembangunan di Tangsel ke depan dapat tersinkronisasi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Akan tetapi, Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tangerang Selatan, belum bulat menyatakan dukungan kepada Siti Nur Asia (Mpo Nur) untuk maju sebagai kandidat calon Wali Kota Tangerang Selatan pada Pemilihan Umum 2020 mendatang.
Sekjen DPC Gerindra Tangerang Selatan, Yudi Wibowo mengatakan, nama Mpo Nur yang merupakan istri Sandiaga Salahuddin Uno, ini sempat dilemparkan langsung oleh Pengurus DPP Gerindra, Sufmi Dasco kepada Cawapres Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu itu.
"Maka Pak Dasco ketika bertemu Pak Sandi Uno menanyakan dan masih dijawab dengan senyuman oleh Pak Sandi, Pak Dasco memperoleh nama Mpo Nur dari usulan kader dan kelompok relawan," tegas dia, Jumat (2/8).
Yudi mengaku, saat ini internal partainya masih dalam tahap penilaian dan penjaringan aspirasi dari kader dan masyarakat Tangsel, untuk diusung partainya. "Saat ini kami masih berjalan tahap penilaian dan penjaringan aspirasi dari kader dan masyarakat Tangsel. (Nama yang masuk) Banyak, ada kader Anggota DPRD Banten, anggota DPRD Tangsel yang lama maupun yang baru, tokoh relawan dan beberapa kader DPP juga ada. Semua masuk penilaian," ucap dia.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lewat akun Instagram resmi @sandiuno, Sandiaga menyatakan tawaran dari PKB tidak dia terima setelah berdiskusi dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno berkisah soal masa berpacaran dengan sang istri sejak belia.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu, (14/6) lalu.
Baca SelengkapnyaSebelum terjun ke panggung politik, Sandiaga bergelut di dunia bisnis.
Baca SelengkapnyaDia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno, memberikan sinyal tak maju di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi tak terduga Nur Asia, istri Sandiaga Uno saat mengetahui ajudan suaminya jadi 'incaran' kaum hawa.
Baca SelengkapnyaAda dua caleg terpilih yang mengundurkan diri karena akan maju di Pilgub Banten yakni Andra Soni dari Partai Gerindra dan Ade Sumardi dari Partai PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno mengaku ikhlas apabila tidak menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengaku belum ada perintah dari DPP untuk maju Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeski sudah ada komunikasi informal dengan NasDem, Sandiaga menegaskan akan fokus menyelesaikan kerjanya sebagai Menparekraf.
Baca Selengkapnya"Ada tiga nama yang sudah kami catat untuk Pilkada Jakarta. Salah satunya Pak Sandi," kata Mardiono.
Baca Selengkapnya