Nurdin Halid bandingkan kasus Setya Novanto dengan Akbar Tanjung
Merdeka.com - Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid langsung menyambangi gedung DPR guna memimpin rapat internal Fraksi Golkar pasca Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Nurdin meyakini, Golkar tetap solid meski sang ketua umum terjerat korupsi triliunan rupiah.
Nurdin mengatakan, sampai saat ini belum ada rencana Golkar untuk menghelat Munaslub mencari pengganti Novanto sebagai ketua umum. Dia bahkan membandingkan kasus yang membelit Setya Novanto ini seperti yang terjadi pada Akbar Tanjung dalam kasus Bulog tahun 2002.
"Belum, Golkar ini pernah menghadapi situasi yang sama ketika Akbar Tanjung, Ketua Umum Golkar bahkan pernah ditahan, bahkan sudah di pengadilan negeri sampai tingkat kasasi. Yang pasti Golkar sangat patuh menghargai dan akan ikuti segala proses hukum baik di DPR, proses politik ataupun di KPK," kata Nurdin Halid di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/7).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Bagaimana Nurdin Halid menanggapi wacana Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar,' ucapnya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? 'Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar,' ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. 'Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar),' tuturnnya.
Saat kasus non bujeter Bulog terjadi, Akbar menjabat sebagai ketua DPR meski telah berstatus terdakwa. Akbar kala itu dituduh nilep uang rakyat senilai Rp 40 miliar. Dia dituntut 4 tahun penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun, Mahkamah Agung (MA) menyatakan Akbar tak bersalah dalam proses kasasi.
Menurut Nurdin, baik Setya Novanto maupun Partai Golkar juga telah menyiapkan langkah hukum. Serta akan segera menggelar beberapa rapat Partai ke depan.
"Tadi malam saya sendiri bersama sekjen memimpin rapat internal di rumah Pak Novanto menyiapkan langkah-langkah, termasuk Pak Novanto sendiri melakukan langkah hukum, partai menyiapkan langkah advokasi. Nanti sore mengadakan rapat DPP, kemudian lusa menyelenggarakan rapat pleno dengan DPP 1, sehingga Insya Allah Golkar akan tetap solid, tentu prihatin, tapi tetap solid," ungkapnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaNurdin diperiksa dalam kapasitasnya sebagai pihak swasta.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, jika isu Munaslub sering terjadi di Partai Golkar menjelang penyelenggaraan Pemilu.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto usai menyerahkan surat dukungan kepada Bobby Nasution.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaTak menutup kemungkinan akan ada Munaslub apabila ada peristiwa besar di Partai Golkar.Reporter: Lisza Egeham
Baca SelengkapnyaMenurutnya, karena waktu yang sangat mepet dengan Pemilu 2024, maka Luhut yang menjadi prioritas.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut, jika pihak yang menggulirkan isu Munaslub tidak masuk dalam internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBahlil sudah memenuhi syarat sebagai ketua umum Golkar karena pernah menjabat sebagai pengurus Golkar selama satu periode.
Baca SelengkapnyaNama Bahlil dikabarkan bakal menjadi ketua umum menggantikan Airlangga dan diputuskan pada Munas Golkar digelar Desember mendatang.
Baca SelengkapnyaDinamika Partai Golkar sering terjadi pergantian pimpinan partai baik dalam konteks murni munas maupun melalui munaslub.
Baca SelengkapnyaAksi keduanya kemudian berhasil mengundang kegaduhan pada internal KPK dan memicu beberapa kontroversi.
Baca Selengkapnya