Nurdin Halid: Wewenang wantim diperluas agar bisa selesaikan konflik
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Golkar Munas Bali, Nurdin Halid membenarkan adanya wacana penguatan wewenang Dewan Pertimbagan (Wantim) Golkar dalam Rapimnas di Jakarta Convention Center (JCC) yang digelar selama dua hari berturut-turut.
Wacana ini muncul seiring kabar langkah politik Aburizal Bakrie yang disebut-sebut akan melepaskan kursi ketua umum dan membidik posisi ketua wantim partai.
Menurut Nurdin, penguatan wewenang Wantim diperlukan terutama untuk mengatasi konflik internal partai seperti yang terjadi setahun terakhir. Selama ini peran wantim dipandang lemah karena hanya memberikan pertimbangan yang bisa saja ditolak ketua umum partai.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Kenapa Bahlil tidak pantas jadi ketua umum Golkar? “Masa bukan kader Golkar mengaku siap menjadi ketua umum. Malu dong.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Kita melihat perlu ada figur dalam partai yang bisa mempersatu," kata Nurdin di lokasi Rapimnas, Jakarta, Sabtu (23/1).
"Kalau ada konflik internal, wantim punya kewenangan untuk menyelesaikannya sebelum ke pengadilan tanpa perlu orang luar," imbuh dia.
Dalam pandangannya, wantim yang sekarang ini tidak memiliki kapasitas dan wewenang lebih besar untuk menyelesaikan konflik partai yang terus berlarut tanpa ada kejelasan.
"Sekarang wantim kan tidak punya memiliki kapasitas yang lebih untuk satukan partai. Ada kajian dari teman-teman untuk berikan wewenang yang lebih jika suatu saat ada perpecahan di partai," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Ical, Ahmadi Noor Supit menyatakan apabila desakan Munas memang tak terbendung dan harus dijalankan, dia menyebut ada wacana menetapkan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai. "Wacana itu memang ada. Tapi kalau Munas memang digelar," kata Sopit saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (23/1).
Jika Ical ditetapkan sebagai Wantim, maka wewenangnya akan diperluas. Selama ini, tugas seorang Wantim hanya memberikan pertimbangan. Namun, pertimbangan tersebut bisa diterima ataupun ditolak Ketua Umum. "Ya kan kalau orang mau jadi Wantim pasti mau wewenangnya diperluas," katanya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih terus berlanjut. Wapres RI, Ma'ruf Amin pun ambil sikap tegas.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin tidak lagi menjadi penengah. Karena, menurutnya tidak ada lagi konflik antara PKB-PBNU.
Baca SelengkapnyaDesakan Munaslub Golkar untuk melengserkan kepemimpinan Airlangga belum padam.
Baca SelengkapnyaMenurut Ma’ruf, mendamaikan dua pihak yang berseteru merupakan perintah agama.
Baca SelengkapnyaWapres menjelaskan, mendamaikan dua pihak yang berseteru merupakan perintah agama. Terlebih, dirinya merupakan salah satu pendiri PKB dan pernah aktif di PBNU.
Baca SelengkapnyaPBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Baca SelengkapnyaLuluk menyampaikan PKB tak masalah dengan Dewan Pertimbangan Agung.
Baca SelengkapnyaDPP Golkar menolak wacana evaluasi hasil Munas yang menyatakan akan mengusung Airlangga sebagai Capres 2024
Baca SelengkapnyaWantannas atau Lemhannas kerap hanya menjadi tempat parkir prajurit yang tidak mendapat jabatan strategis.
Baca SelengkapnyaNurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBaroto mengungkapkan secara total terdapat 76 partai politik berbadan hukum yang tercatat di Kemenkumham, namun hanya 44 partai politik yang aktif.
Baca Selengkapnya