Nurdin sebut ada bagi-bagi uang, KPK diminta pantau munas Golkar
Merdeka.com - Petinggi Partai Golkar, Nurdin Halid mengumpulkan DPD I jelang Musyawarah Nasional (Munas) pada Rabu (17/2) kemarin. Dalam kesempatan itu, Nurdin mengungkapkan ada kandidat ketua umum Partai Golkar melakukan 'politik uang' ke pengurus Golkar di daerah-daerah.
Menangapi itu, Inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mendorong penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkat pada April-Mie 2016 yang akan datang harus melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Penyelidikan Analisis Traksaksi Keuangan (PPATK).
"Saya meminta KPK dan PPATK tegas tidak bicara saja mengenai adanya isu 'politik uang' dalam calon Ketua Umum Partai Golkar pada Munas yang akan datang," kata Doli ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (18/2).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Bagaimana Nurdin Halid menanggapi wacana Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar,' ucapnya.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? 'Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar,' ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. 'Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar),' tuturnnya.
-
Apa pesan para ketua dewan kepada pengurus Golkar? “Jangan ada lagi konflik internal yang justru kontraproduktif dengan cita-cita Partai Golkar, mengembalikan kemenangan seperti Pemilu 2004,“ ujar Lodewijk.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Doli berharap, pemilihan Ketua Umum Partai Golkar pada Munas yang akan datang harus diisi dengan orang-orang yang bersih dalam permasalahan hukum.
"Munas Golkar harus yang berkualitas, yang berkualitas dengan tidak adanya 'politik uang'," kata Doli.
Doli meminta para bakal calon Ketum Golkar tidak melakukan pendekatan kepada DPD I dengan melakukan hal-hal yang tak sewajarnya untuk meminta dukungan kepada pemilik suara.
"Yang kedua teman-teman calon kandidat ini fokus dulu lah melaksanakan Munas lebih baik. Ada tiga yang harus dilakukan yang pertama pemulihan kader, yang kedua panitia penyelenggara, ketiga pesertanya," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan tersebut diduga terjadi di Kelurahan Sukmajaya, Depok.
Baca SelengkapnyaNurdin diperiksa dalam kapasitasnya sebagai pihak swasta.
Baca SelengkapnyaPKB meminta agar pihak lain tidak mengkaitkan penggeledahan rumah Gus Halim dengan isu lain.
Baca SelengkapnyaKPK menilai aksi Zulhas bagi-bagi duit gocapan sebagai politik uang jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPihak partai diharapkan dapat kooperatif untuk pengusutan tersebut. Sebagaimana dalam komitmennya untuk membangun politik yang bersih.
Baca SelengkapnyaKPK meminta agar Rocky Gerung bisa melaporkan apa yang diketahuinya.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem tidak masalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan aliran uang korupsi Mentan SYL ke partai.
Baca SelengkapnyaKPK membuka peluang memeriksa pengurus DPP Partai Nasdem untuk menelusuri aliran uang terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementan.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PKB Luqman Hakim meminta Bawaslu memprioritaskan viral video Gus Miftah bagi-bagi uang di Madura.
Baca SelengkapnyaNasDem mengancam somasi Alexander Marwata buntut temuan aliran dana korupsi Syahrul Yasin Limpo ke partainya.
Baca SelengkapnyaViral sebuah video beraksi di atas mobil sedang bagi-bagi duit kepada warga.
Baca SelengkapnyaAhyar pun mempertanyakan pernyataan Aspidsus Kejati Kalteng soal dugaan kesalahan prosedur dalam mengelola dana hibah.
Baca Selengkapnya