Nurul: Tak happy, Prabowo minta Golkar kubu Ical boikot Pilkada 2015

Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly mengesahkan kepengurusan kubu Agung Laksono untuk pimpin Partai Golkar. Hal ini yang membuat kubu Aburizal Bakrie (Ical) naik pitam. Tak hanya kubu Ical, bahkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto ikut menanggapi kisruh ini.

Ketua DPP Partai Golkar kubu Ical, Nurul Arifin menyatakan, bahwa ada permintaan dari Prabowo agar Golkar kubu Ical memboikot Pilkada 2015. Namun, lanjut dia, ini baru permintaan dan bentuk dukungan moral dari pimpinan Koalisi Merah Putih (KMP).

"Itu memang suruhan dari Bapak Prabowo. Tapi kami belum buat keputusan, karena kan (konflik internal) belum selesai," kata Nurul saat dihubungi merdeka.com, Rabu (11/3).

Nurul menjelaskan, bahwa surat yang diajukan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ke KPU untuk melaksanakan Pilkada 2015 adalah Munas Riau. Munas Riau 2009 dipimpin oleh Ical sebagai ketua umum.

"Kita tidak ingin kesempatan ini hilang, karena yang menjadi acuan Munas Riau," terang dia.

Nurul menyatakan apresiasinya soal Prabowo minta Ical boikot Pilkada. Menurut dia, Prabowo ikut merasa tidak senang dengan keputusan Menkum HAM yang dinilai melakukan intervensi politik.

"Ini solidaritas dari Pak Prabowo kepada sesama KMP. Beliau merasa tidak happy, prihatin dengan keputusan Menkum HAM yang melakukan intervensi politik, kami sangat menghargai itu. Tapi kami belum tahu (akan boikot atau tidak), belum bisa karena memang belum dibahas sama sekali," pungkasnya.