Nusron yakin Prabowo tak maju Pilpres, Fadli Zon sebut pendukung Jokowi takut kalah
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai prediksi soal Prabowo Subianto tidak akan maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019 hanya kekhawatiran partai pendukung Joko Widodo (Jokowi). Prediksi ini sebelumnya disampaikan oleh Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa dan Kalimantan, Nusron Wahid.
Prabowo, kata Fadli, mungkin dianggap sebagai pesaing berat bagi Jokowi oleh partai pendukungnya. Bahkan, dia meyakini Jokowi akan kalah jika bertarung dengan Prabowo di Pilpres 2019 mendatang.
"Itu orang-orang yang takut Pak Prabowo maju itu karena mereka itu khawatir Pak Jokowi akan kalah. Dan menurut saya akan kalah gitu ya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/2).
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
Fadli menyinggung wacana sejumlah pihak yang menyebut Prabowo sebagai calon wakil presiden yang ideal bagi Jokowi atau Prabowo sebagai 'king maker' di Pilpres 2019. Iming-iming itu disebut sebagai bagian dari kekhawatiran pendukung Jokowi menghadapi Prabowo.
"Oleh karena itu, mereka berusaha mengiming-imingi Pak Prabowo menjadi cawapresnya Pak Jokowi. Ada juga yang berusaha menciptakan opini Pak Prabowo jadi king maker saja. Itu sebenarnya karena mereka gentar menghadapi Pak Prabowo," tegasnya.
Tanda-tanda kekalahan Jokowi, menurut Fadli, telah terlihat dari beberapa faktor, terutama di bidang ekonomi. Fadli mengaku menanyakan 3 pertanyaan kepada masyarakat soal kehidupan mereka di era pemerintahan Jokowi.
Hasilnya, kata dia, masyarakat menyatakan hidup di rezim Jokowi-Jusuf Kalla lebih susah. Masyarakat juga mengeluhkan sulitnya mencari lapangan kerja, serta harga bahan pokok yang melonjak.
"Sudah banyak doang, secara ekonomi saja rakyat makin susah. Di mana-mana saya tanya pertanyaan saya tuh 3 saja. Hidup makin susah apa makin mudah? Itu jawabannya makin susah. Enggak ada satupun yang bilang hidup makin mudah," ujarnya.
"Yang kedua, lapangan pekerjaan makin susah apa makin mudah? Nyari kerja makin susah di mana-mana. Yang ketiga saya bilang harga-harga naik atau turun? Rata-rata mereka mengatakan harga naik makin mahal," tambah Fadli.
Wakil Ketua DPR ini mengklaim telah memiliki bukti rekaman atas pertanyaan-pertanyaan yang dia ajukan kepada masyarakat. Tujuannya agar kritik yang disampaikan tidak dianggap hoaks.
"Jadi saya tanya pertanyaan-pertanyaan itu dan jawabannya kira-kira itu. Ini saya ada rekaman tuh, di mana-mana saya rekam. Kepada masyarakat saya tanya 3 hal itu, rata-rata susah," klaimnya.
Di samping itu, Fadli menegaskan, Prabowo tidak bisa disandingkan dengan Jokowi. Penyebabnya adalah perbedaan platform, visi misi dan pandangan politik. Contohnya, lanjut dia, Jokowi menganut visi ekonomi liberal meski berkedok kerakyatan. Sementara, Prabowo disebut mengusung ekonomi kerakyatan.
"Kalau Pak Jokowi itu kan ekonominya ekonomi liberal, kelihatannya aja kerakyatan. Tapi sebenarnya liberal yang bikin rakyat makin susah. Kalau ekonominya Pak Prabowo itu ekonomi kerakyatan," ujarnya.
Diketahui, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa dan Kalimantan, Nusron Wahid, bahkan yakin Prabowo tak akan maju di Pilpres 2019 buat melawan Jokowi.
"Saya menyakini, dan kita sudah persiapan, lawannya Pak Jokowi bukan pak Prabowo," kata Nusron saat acara diskusi Survei Nasional Indo Barometer 'Dinamika Pilpres 2019: Tiga Skenario Pilpres 2019, Siapa Kuda Hitam?' di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
Dia meyakini Prabowo tak akan maju dan bakal menunjuk penggantinya yang akan menghadapi Jokowi. Namun, dia enggan berandai-andai siapa orang tersebut.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaMeski Projo telah bergabung, Zulhas mengaku belum bisa memastikan siapa cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaProjo meyakini jika Presiden Jokowi akan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, meskipun Prabowo dikeroyok nantinya capres nomor urut 2 tersebut akan menang.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku akan menghormati keputusan dan kehendak rakyat di Pilpres nanti.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal Prabowo bukanlah Jokowi.
Baca SelengkapnyaPengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang Ganjar dan Anies berpasangan ada tetapi sangat kecil.
Baca SelengkapnyaPDIP sempat merancang strategi dua putaran untuk memenangkan Pramono-Rano Karno.
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada seluruh kader Partai Gerindra untuk tetap tenang, santun, dan jaga diri.
Baca SelengkapnyaFahri hadir dalam acara mengawal suara rakyat di Istora Senayan
Baca Selengkapnya