Oesman Sapta bantah ada kericuhan di dalam DPD
Merdeka.com - Sidang Paripurna dilaksanakan siang tadi berlangsung ricuh, karena beberapa anggota DPD kubu Hemas melakukan aksi protes dengan membawa poster serta angkat kaki dari ruang sidang. Terkait hal tersebut pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) menganggap itu bukalah sebuah kericuhan.
"Engga ada kericuhan. Kita kan engga ricuh. Yang ricuh siapa? Nah yang di luarkan jadi jangan dipikirin," kata Oso usai pimpin sidang Paripurna, di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/4).
Terkait dengan intrupsi yang tidak ditanggapi olehnya, Oso menjelaskan, jika seseorang ingin interupsi haruslah mengisi absensi kehadiran terlebih dahulu. Menurut Oso banyak sekali yang tidak mengisi absensi tetapi ingin melakukan interupsi sebelum dimulainya sidang.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana sidang DKPP digelar? Ketua KPU, Hasyim Asy'ari saat mengikuti sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dengan pihak pengadu Nus Wakerkwa di Gedung DKPP, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
"Karena interupsi harus sidang dulu, hrs absen dulu. kalau dia gak absen mau ikut sidang gimana? tau tau dia bukan org dalam gimana?," ujarnya.
Hingga saati ini Oso belum juga membangun komunikasi dengan kubu Hemas. "Ya itu nanti harus orangnya sadar dulu, itu orang (GKR Hemas) lagi sakit jangan dilawan sakit juga. Saya kan sabar, saya memberikan kesempatan ngomong, harus tertib, harus berwibawa, harus bernegara tapi," ungkapnya.
Sedangkan Farouk menganggap kubu Hemas sudah tidak lagi dianggap oleh kubu Oso. Sehingga menyulitkan untuk kembali membangun komunikasi.
"Kalau kami sendirikan tidak dianggap juga. Gimana gitu kalo persoalannya seperti itu," pungkas Farouk.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaTotal sebanyak empat pagar DPR jebol oleh demonstran yang menolak pengesahan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAcara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Pansus Tata Tertib DPD RI, Hasan Basri, menyayangkan kejadian tersebut
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku perusakan gedung DPR saat demo Apdesi.
Baca SelengkapnyaKelompok itu akan melakukan penutupan jalan pantura, dan pintu tol menuju Krapyak.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaDia mengaku tidak mempersoalkan sikap dari massa aksi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, revisi UU Pilkada batal disahkan dalam rapat paripurna.
Baca SelengkapnyaNusron menganggap apa yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan perilaku yang menggambarkan ketidaksiapan orang untuk berbeda pendapat dan berbeda pilihan.
Baca Selengkapnya