Ogah Minta Maaf, Ma'ruf Amin Sebut Ucapan Budek dan Buta Dipolitisasi
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01, Ma'ruf menilai ada upaya mempolitisasi ucapan 'budek, bisu dan buta'. Padahal perkataannya itu sudah jelas tidak menyinggung fisik.
Hal itu diungkapkan Ma'ruf Amin menanggapi reaksi dan aksi protes dari penyandang disabilitas karena merasa tersinggung atas ucapan Ma'ruf.
"Apa saja dipolitisasi," ucapnya di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/11).
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Mengapa Jokowi ingin Pemilu 2024 Jurdil dan Luber? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Jokowi memanggil Prabowo 'Mas Bowo'? 'Kemarin-kemarin saya masih dipanggil Menhan kan sekarang sudah lebih akrab Mas Bowo,' kata Prabowo, saat halal bi halal di PBNU, Jakarta, Minggu (28/4).
-
Apa jabatan politik Budi saat ini? Jabatannya adalah seorang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
-
Apa yang ditegaskan Prabowo soal calon presiden yang joget-joget? Banyak yang bilang tentang saya, apa sih itu calon presiden kok joget-joget, katanya calon presiden harus memberi gagasan. Saya tegaskan gagasan kita paling hebat. Nggak usah ragu, gagasan KIM sudah hebat, paten,' kata Prabowo saat memberikan pidato di HUT ke-9 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu, (9/12).
Ma'ruf pun didesak supaya meminta maaf atas ucapannya tersebut. Ketum MUI itu mengaku tak ada maksud menyinggung sama sekali.
"Wong enggak menyinggung mereka kok minta maaf. Saya enggak menyinggung siapa-siapa," tegasnya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko menilai tidak mungkin Ma'ruf bermaksud menyinggung. Menurutnya, ada yang sengaja mempolitisir.
"Jadi jangan terus dipolitisir yang enggak karu-karuan. Itu hanya sebuah istilah. Enggak ada niat kiai besar menciderai teman-teman kita yang difabel," ucapnya usai bertemu Ma'ruf.
Penyandang disabilitas melakukan aksi protes kepada cawapres Ma'ruf Amin terkait ucapan 'budek, bisu dan buta'. Mereka menuntut permintaan maaf Ma'ruf karena merasa tersinggung. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon pun menyatakan bahwa perkataan Ma'ruf itu bisa menyinggung penyandang disabilitas.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres Maruf Amin menyinggung candaan Ketum PAN Zulkifli Hasan soal salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo bentuk kekanak-kanakan.
Baca SelengkapnyaSuswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaSalam metal (tiga jari) tersebut murni salam keakraban, menghargai HUT PDIP
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati meminta maaf usai menyebut istilah "rakyat jelata" saat merespons polemik dengan Gus Miftah
Baca SelengkapnyaDia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Wapres juga mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh pegawai Setwapres.
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD bicara kasar hingga menyebut bodoh respons pernyataan kubu TKN Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDahnil berharap semua pihak untuk introspeksi diri, jangan karena batal berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka lalu mereka menjelek-jelekan pihak lain.
Baca SelengkapnyaPartainya juga menerima kritik yang diberikan masyarakat kepada Miftah.
Baca SelengkapnyaMenteri Yaqut membantah candaannya dikaitkan dengan pilpres
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pernyataannya tersebut seharusnya membuat senang kandidat yang di singgung bidah.
Baca Selengkapnya