Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ogah Pusing Soal Hasil Survei, PPP Bakal Perkuat Basis Pemilih Islam Tradisional

Ogah Pusing Soal Hasil Survei, PPP Bakal Perkuat Basis Pemilih Islam Tradisional Rapimnas IV PPP. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Jelang Pemilihan Presiden dan Legislatif, elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih ada di posisi rawan untuk lolos parliamentary threshold sebesar 4 persen. Sebabnya, berdasarkan survei Litbang Kompas, elektoral PPP per Maret 2019 hanya 2,7 persen, dengan margin error 2,2 persen.

Wasekjen PPP Achmad Baidowi mengaku hasil survei tersebut akan dijadikan acuan gerakan politik partai berlambang Kabah itu. Salah satu gerakan politik yang dimaksud adalah menguatkan basis pemilih muslim.

"Sebulan ke depan kita memperkuat basis pemilih tradisional. Pemilih tradisional yakni kalangan pesantren dan aktivis Islam," ujar Baidowi kepada merdeka.com, Jumat (22/3).

Dia menambahkan meski hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektoral PPP masih belum di titik aman, hal itu tidak menjadi persoalan untuk menjalani masa kampanye. Dengan satir, anggota Komisi II DPR itu mengatakan partai nya bertekad lolos pemilihan umum, bukan lolos hasil survei.

"Biasa saja. Survei Kompas memang selalu PPP tak lolos PT (parliamentary threshold) bisa dicek di setiap survei menjelang pemilu. Kami mau lolos pemilu bukan lolos survei. Namun demikian hasil survei tersebut tetap menjadi acuan untuk memetakan gerakan politik ke depan. Kami akan terus bekerja maksimal agar suara PPP tak semakin tergerus," ujarnya.

Dikutip dari Harian Kompas yang terbit Kamis (21/3), elektabilitas partai baru di bawah parliamentary threshold adalah PSI (0,9%), Berkarya (0,5%), Garuda (0,2%), sementara Perindo (1,5%).

Survei juga menunjukkan Hanura, partai yang mempunyai kursi DPR 2014-2019, terancam gagal masuk Senayan karena elektabilitasnya hanya berkisar 0,9%.

Sementara partai lama yang tidak lolos parlemen pada 2014-2019 seperti PBB dan PKPI, berpotensi kembali gagal, karena elektabilitasnya masing-masing 0,4% dan 0,2%.

Sementara itu, survei Kompas dengan margin of error +/- 2,2 persen, menunjukkan partai-partai seperti NasDem, PPP dan PAN belum aman. Sebab, dengan elektabilitas NasDem (2,6%), PPP (2,7), PAN (2,9), masih dalam rentang ancaman ketidaklolosan ambang batas parlemen 4%.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui pengumpulan pendapat melalui wawancara tatap muka ini pada 22 Februari-5 Maret 2019. Sebanyak 2.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +/- 2,2 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus untuk Konversi Perolehan Suara Jadi Kursi di DPR
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus untuk Konversi Perolehan Suara Jadi Kursi di DPR

Kondisi yang dialami PPP di Pemilu 2024 telah menimbulkan ketidakadilan.

Baca Selengkapnya
Real Count KPU Suara Masuk 65,57%: PPP Terancam Tak Masuk ke DPR
Real Count KPU Suara Masuk 65,57%: PPP Terancam Tak Masuk ke DPR

Komposisi parpol yang berada di atas ambang batas parlemen sebesar 4 persen tidak terlalu banyak perubahan.

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: Elektabilitas Gerindra Nyaris Samai PDIP, PPP dan PSI Terancam Tak Lolos
Survei Populi Center: Elektabilitas Gerindra Nyaris Samai PDIP, PPP dan PSI Terancam Tak Lolos

Populi Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
PPP Yakin Tembus ke Senayan, Sebut Data Internal di Atas 4 Persen
PPP Yakin Tembus ke Senayan, Sebut Data Internal di Atas 4 Persen

PPP tetap yakin lolos ke Senayan meski real count KPU menunjukkan suara turun.

Baca Selengkapnya
Menakar Peluang PSI Lolos Parlemen saat Rekapitulasi Masih Berlangsung
Menakar Peluang PSI Lolos Parlemen saat Rekapitulasi Masih Berlangsung

Ambang batas lolos parlemen masih di angkar 4 persen

Baca Selengkapnya
VIDEO: Quick Count LSI Denny JA
VIDEO: Quick Count LSI Denny JA "PSI Tak Lolos ke Senayan, PPP Masih Abu-Abu"

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan analisis hitung cepat atau quick count terkait Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
PSI Tetap Optimis Lolos ke Senayan, Mengingat Hasil Survei Sebelum Pemilu
PSI Tetap Optimis Lolos ke Senayan, Mengingat Hasil Survei Sebelum Pemilu

Sejumlah survei sebelum Pemilu menunjukkan elektabilitas PSI di atas 4 persen.

Baca Selengkapnya
Quick Count LSI Denny JA: PSI Tak Lolos Senayan, PPP Masih Abu-Abu
Quick Count LSI Denny JA: PSI Tak Lolos Senayan, PPP Masih Abu-Abu

Padahal pada masa kampanye, PSI seperti telah diendorse oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru CSIS: Elektabilitas PDIP Mulai Dibuntuti Gerindra
Survei Terbaru CSIS: Elektabilitas PDIP Mulai Dibuntuti Gerindra

PDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen
Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen

Hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.

Baca Selengkapnya
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik

PPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Tertinggi, PPP hingga PSI Terancam Tak Lolos DPR
Survei Poltracking: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Tertinggi, PPP hingga PSI Terancam Tak Lolos DPR

Kendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.

Baca Selengkapnya