Ogah Pusing Soal Hasil Survei, PPP Bakal Perkuat Basis Pemilih Islam Tradisional
Merdeka.com - Jelang Pemilihan Presiden dan Legislatif, elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih ada di posisi rawan untuk lolos parliamentary threshold sebesar 4 persen. Sebabnya, berdasarkan survei Litbang Kompas, elektoral PPP per Maret 2019 hanya 2,7 persen, dengan margin error 2,2 persen.
Wasekjen PPP Achmad Baidowi mengaku hasil survei tersebut akan dijadikan acuan gerakan politik partai berlambang Kabah itu. Salah satu gerakan politik yang dimaksud adalah menguatkan basis pemilih muslim.
"Sebulan ke depan kita memperkuat basis pemilih tradisional. Pemilih tradisional yakni kalangan pesantren dan aktivis Islam," ujar Baidowi kepada merdeka.com, Jumat (22/3).
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
-
Apa yang menjadi faktor penghambat elektabilitas PSI? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik. Berdasarkan data LSI, elektabilitas partai berlogo mawar tersebut hanya mendapatkan angka sebesar 1,5 persen.
-
Suara PPP berapa? Di Pemilu 2024, berdasarkan hasil rekapitulasi KPU RI, PPP hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87 persen.
-
Bagaimana PPP akan menghadapi sengketa pemilu? 'Jika terjadi persengketaan baik di internal sesama kader (caleg) maupun eksternal akan diserahkan terakhir ke MK. Tentunya, kader yang membidangi hukum dari PPP akan kolaborasi agar setiap persengketaan bisa ditangani sebaik-baiknya,' sambungnya.
-
Apa dampak dari parliamentary threshold sebesar 4%? Dengan diterapkannya parliamentary threshold sebesar 4%, berdampak kepada banyak suara rakyat tidak dipakai.
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
Dia menambahkan meski hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektoral PPP masih belum di titik aman, hal itu tidak menjadi persoalan untuk menjalani masa kampanye. Dengan satir, anggota Komisi II DPR itu mengatakan partai nya bertekad lolos pemilihan umum, bukan lolos hasil survei.
"Biasa saja. Survei Kompas memang selalu PPP tak lolos PT (parliamentary threshold) bisa dicek di setiap survei menjelang pemilu. Kami mau lolos pemilu bukan lolos survei. Namun demikian hasil survei tersebut tetap menjadi acuan untuk memetakan gerakan politik ke depan. Kami akan terus bekerja maksimal agar suara PPP tak semakin tergerus," ujarnya.
Dikutip dari Harian Kompas yang terbit Kamis (21/3), elektabilitas partai baru di bawah parliamentary threshold adalah PSI (0,9%), Berkarya (0,5%), Garuda (0,2%), sementara Perindo (1,5%).
Survei juga menunjukkan Hanura, partai yang mempunyai kursi DPR 2014-2019, terancam gagal masuk Senayan karena elektabilitasnya hanya berkisar 0,9%.
Sementara partai lama yang tidak lolos parlemen pada 2014-2019 seperti PBB dan PKPI, berpotensi kembali gagal, karena elektabilitasnya masing-masing 0,4% dan 0,2%.
Sementara itu, survei Kompas dengan margin of error +/- 2,2 persen, menunjukkan partai-partai seperti NasDem, PPP dan PAN belum aman. Sebab, dengan elektabilitas NasDem (2,6%), PPP (2,7), PAN (2,9), masih dalam rentang ancaman ketidaklolosan ambang batas parlemen 4%.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui pengumpulan pendapat melalui wawancara tatap muka ini pada 22 Februari-5 Maret 2019. Sebanyak 2.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +/- 2,2 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi yang dialami PPP di Pemilu 2024 telah menimbulkan ketidakadilan.
Baca SelengkapnyaKomposisi parpol yang berada di atas ambang batas parlemen sebesar 4 persen tidak terlalu banyak perubahan.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPPP tetap yakin lolos ke Senayan meski real count KPU menunjukkan suara turun.
Baca SelengkapnyaAmbang batas lolos parlemen masih di angkar 4 persen
Baca SelengkapnyaLingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan analisis hitung cepat atau quick count terkait Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah survei sebelum Pemilu menunjukkan elektabilitas PSI di atas 4 persen.
Baca SelengkapnyaPadahal pada masa kampanye, PSI seperti telah diendorse oleh Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaPPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca Selengkapnya