Orde Baru hancur leburkan citra Pancasila
Merdeka.com - Kehadiran reformasi dinilai membawa berkah bagi kebebasan terutama dalam bidang politik. Tetapi, kebebasan itu justru dibarengi dengan adanya dekonstruksi pada tataran ideologi. Hal ini tak lepas dari tindakan Orde Baru yang menggunakan Pancasila untuk memberangus lawan politik.
"Hal itu disebabkan pemaknaan Pancasila dianggap pernah dipolitisasi oleh Orba sebagai hegemoni indoktrinisasi dan alat pelarangan berkembangnya ideologi-ideologi di luar Pancasila," ujar Wasekjen MUI, Noor Achmad, dalam Sarasehan bertajuk 'Mewaspadai Kebangkitan Neo-Komunisme' yang digelar Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat di Mess PPAD, Jl Matraman Raya, Jakarta, Rabu (14/11).
Achmad mengatakan, reformasi kini juga telah memunculkan dua kubu ideologi, yaitu ektrim kanan yang diasosiasikan dengan gerakan radikal Islam dan ekstrim kiri yang diasosiasikan dengan gerakan komunisme.
-
Apa yang memicu lengsernya Soeharto? Kondisi ini menjadi momentum semakin masifnya gerakan menuntut Soeharto mundur dari kursi presiden.
-
Kenapa Soeharto mau diracuni? “Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga,“ kata Soeharto.
-
Mengapa Soeharto akhirnya lengser? Setelah merasa kehilangan dukungan dari orang orang terdekatnya, Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri setelah lebih dari 32 tahun berkuasa.
-
Kapan Soeharto mau diracuni? Saat Itulah, Soeharto Mengaku Sempat Mau Dibunuh Dengan Racun Tikus
-
Bagaimana Soeharto menumpas PKI? Soeharto membentuk Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Dia membubarkan PKI dan menangkapi orang-orang yang dianggap terlibat G30S/PKI.Hal ini juga menjadi tonggak munculnya Orde Baru.
-
Kapan Soeharto lengser dari jabatan presiden? Kamis, 21 Mei 1998, menjadi sejarah untuk Bangsa Indonesia. Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dari kursi presiden setelah berkuasa selama 32 tahun.
"Ektrem kanan sangat mudah dideteksi karena telah berevolusi menjadi gerakan terorisme berbasis agama, tetapi perkembangan paham komunisme lebih sulit dideteksi karena berevolusi secara halus," kata Achmad.
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Asad Said Ali menyatakan, kebebasan politik yang dibawa reformasi hanya sebatas prasyarat menuju liberalisasi ekonomi. Hal itu menyebabkan timbulnya berbagai konflik dalam dimensi sosial.
"Liberalisasi itu juga telah merasuk jauh ke dalam ranah sosial. Kita bisa lihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang kehilangan persaudaraan. Konflik-konflik sosial sering terjadi, di mana akarnya adalah perubahan dalam masyarakat yang memandang pihak lain sudah menggunakan sudut pandang politis," kata Asad.
Asad menambahkan, hal ini telah menimbulkan perubahan cara pandang masyarakat terhadap pihak lain, yang menempatkan mereka sebagai 'musuh'. Menurut dia, hal ini merupakan indikasi paham liberalisme telah mempengaruhi politik Indonesia.
"Paham liberalisme dan neoliberalisme sudah secara nyata menguasai kehidupan bernegara kita," tegas Asad.
Lebih lanjut, Ketua PPAD Letjen (Purn) TNI Soerjadi menegaskan, masyarakat perlu menggalang persatuan untuk menghalai kuatnya pengaruh paham-paham di luar Pancasila. Ini karena paham-paham itu telah menimbulkan kesenjangan yang dalam dan terkesan dilindungi oleh penyelenggara negara.
"Perilaku ini banyak terjadi sehingga menimbulkan kesenjangan yang sangat dalam. Kelihatannya penyelenggara pemerintahan menikmati hal itu sehingga berpotensi lahirnya kembali paham-paham ideologi di luar Pancasila," pungkas Soerjadi.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia telah menerapkan empat jenis demokrasi menurut sejarah.
Baca SelengkapnyaOrde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.
Baca SelengkapnyaPemilu 1971 adalah pemilu yang dilakukan pada masa Orde Baru.
Baca SelengkapnyaPraktisi hukum Agus Widjajanto setuju apabila Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 tahun 2002 tidak lagi berdasar pada Pancasila
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu 2024, terdapat 24 partai politik yang akan bertarung. Sementara Orde Baru hanya ada tiga partai.
Baca SelengkapnyaSejumlah pers diberedel pada masa Orde Baru karena mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menilai masalah orde baru sudah selesai.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengatakan reformasi bisa dinilai gagal karena masih menjamur masalah KKN
Baca SelengkapnyaHendro pun mengkritisi pihak-pihak yang bermoral rendah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2.000 tengkorak dan 1.000 nisa kuburan ditampilkan secara dramatis.
Baca Selengkapnya