Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orde Baru hancur leburkan citra Pancasila

Orde Baru hancur leburkan citra Pancasila soeharto. Life via thegossip-celebrity.blogspot.com

Merdeka.com - Kehadiran reformasi dinilai membawa berkah bagi kebebasan terutama dalam bidang politik. Tetapi, kebebasan itu justru dibarengi dengan adanya dekonstruksi pada tataran ideologi. Hal ini tak lepas dari tindakan Orde Baru yang menggunakan Pancasila untuk memberangus lawan politik.

"Hal itu disebabkan pemaknaan Pancasila dianggap pernah dipolitisasi oleh Orba sebagai hegemoni indoktrinisasi dan alat pelarangan berkembangnya ideologi-ideologi di luar Pancasila," ujar Wasekjen MUI, Noor Achmad, dalam Sarasehan bertajuk 'Mewaspadai Kebangkitan Neo-Komunisme' yang digelar Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat di Mess PPAD, Jl Matraman Raya, Jakarta, Rabu (14/11).

Achmad mengatakan, reformasi kini juga telah memunculkan dua kubu ideologi, yaitu ektrim kanan yang diasosiasikan dengan gerakan radikal Islam dan ekstrim kiri yang diasosiasikan dengan gerakan komunisme.

"Ektrem kanan sangat mudah dideteksi karena telah berevolusi menjadi gerakan terorisme berbasis agama, tetapi perkembangan paham komunisme lebih sulit dideteksi karena berevolusi secara halus," kata Achmad.

Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Asad Said Ali menyatakan, kebebasan politik yang dibawa reformasi hanya sebatas prasyarat menuju liberalisasi ekonomi. Hal itu menyebabkan timbulnya berbagai konflik dalam dimensi sosial.

"Liberalisasi itu juga telah merasuk jauh ke dalam ranah sosial. Kita bisa lihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang kehilangan persaudaraan. Konflik-konflik sosial sering terjadi, di mana akarnya adalah perubahan dalam masyarakat yang memandang pihak lain sudah menggunakan sudut pandang politis," kata Asad.

Asad menambahkan, hal ini telah menimbulkan perubahan cara pandang masyarakat terhadap pihak lain, yang menempatkan mereka sebagai 'musuh'. Menurut dia, hal ini merupakan indikasi paham liberalisme telah mempengaruhi politik Indonesia.

"Paham liberalisme dan neoliberalisme sudah secara nyata menguasai kehidupan bernegara kita," tegas Asad.

Lebih lanjut, Ketua PPAD Letjen (Purn) TNI Soerjadi menegaskan, masyarakat perlu menggalang persatuan untuk menghalai kuatnya pengaruh paham-paham di luar Pancasila. Ini karena paham-paham itu telah menimbulkan kesenjangan yang dalam dan terkesan dilindungi oleh penyelenggara negara.

"Perilaku ini banyak terjadi sehingga menimbulkan kesenjangan yang sangat dalam. Kelihatannya penyelenggara pemerintahan menikmati hal itu sehingga berpotensi lahirnya kembali paham-paham ideologi di luar Pancasila," pungkas Soerjadi.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demokrasi Apa yang Dipakai di Indonesia?  Ini Penjelasan Lengkapnya
Demokrasi Apa yang Dipakai di Indonesia? Ini Penjelasan Lengkapnya

Indonesia telah menerapkan empat jenis demokrasi menurut sejarah.

Baca Selengkapnya
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama

Orde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu 1971 dan Hasilnya, Perlu Diketahui
Sejarah Pemilu 1971 dan Hasilnya, Perlu Diketahui

Pemilu 1971 adalah pemilu yang dilakukan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya
Pakar Hukum Sebut UUD ’45 Hasil Amandemen 2002 Tak Lagi Berdasar Pancasila
Pakar Hukum Sebut UUD ’45 Hasil Amandemen 2002 Tak Lagi Berdasar Pancasila

Praktisi hukum Agus Widjajanto setuju apabila Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 tahun 2002 tidak lagi berdasar pada Pancasila

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Cara Soeharto Atur Hanya Ada 3 Parpol Saat Orde Baru
Terungkap, Begini Cara Soeharto Atur Hanya Ada 3 Parpol Saat Orde Baru

Jelang Pemilu 2024, terdapat 24 partai politik yang akan bertarung. Sementara Orde Baru hanya ada tiga partai.

Baca Selengkapnya
Kisah Pers Diberedel Habis pada Masa Soeharto
Kisah Pers Diberedel Habis pada Masa Soeharto

Sejumlah pers diberedel pada masa Orde Baru karena mengkritik pemerintah.

Baca Selengkapnya
Fadli Zon: Orde Baru Bagian Sejarah Indonesia yang Tidak Perlu lagi Diungkit-ungkit
Fadli Zon: Orde Baru Bagian Sejarah Indonesia yang Tidak Perlu lagi Diungkit-ungkit

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menilai masalah orde baru sudah selesai.

Baca Selengkapnya
Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat
Airlangga Balas Megawati: Orde Baru Chapter yang Sudah Lewat

Airlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.

Baca Selengkapnya
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai

TKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba

Baca Selengkapnya
Ganjar Bicara Banyak KKN di Indonesia: Gagal Dong Reformasi?
Ganjar Bicara Banyak KKN di Indonesia: Gagal Dong Reformasi?

Ganjar Pranowo mengatakan reformasi bisa dinilai gagal karena masih menjamur masalah KKN

Baca Selengkapnya
Hendropriyono soal Ketakutan Orde Baru: Itu Sejarah, Sudah Lewat
Hendropriyono soal Ketakutan Orde Baru: Itu Sejarah, Sudah Lewat

Hendro pun mengkritisi pihak-pihak yang bermoral rendah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Napak Tilas Pelanggaran HAM Orde Baru, Ribuan Tengkorak dan Nisan Bertebaran di Peringatan 26 Tahun Reformasi
FOTO: Napak Tilas Pelanggaran HAM Orde Baru, Ribuan Tengkorak dan Nisan Bertebaran di Peringatan 26 Tahun Reformasi

Sebanyak 2.000 tengkorak dan 1.000 nisa kuburan ditampilkan secara dramatis.

Baca Selengkapnya