Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OSO jawab kabar minta mahar Rp 2 miliar buat Caleg Hanura

OSO jawab kabar minta mahar Rp 2 miliar buat Caleg Hanura Oesman Sapta Odang jenguk Novel Baswedan di RS JEC. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura kubu Sarifuddin Sudding memecat Oesman Sapta Odang (OSO) dari jabatan Ketua Umum. Salah satu alasan pemecatan, OSO dianggap kerap membuat keputusan sepihak dan meminta 'mahar' politik pada pemilihan kepala daerah (Pilkada).

OSO yang ditemui seusai rapat harian DPP Hanura di Hotel Manhattan, Jakarta, Senin (15/1), menepis isu soal 'mahar' politik tersebut. Dia menegaskan, isu 'mahar' politik yang dilekatkan pada dirinya adalah bohong.

"Ada isu-isu yang mengatakan bahwa kalau nanti calon-calon dari legislatif DPR RI akan dikenakan sumbangan 1 sampai Rp 2 miliar itu bohong. Yang ada kalau potensi itu justru partai yang akan membiayainya," kata OSO.

Orang lain juga bertanya?

Meski demikian, OSO mengakui dalam sebuah organisasi kepartaian diatur soal sumbangan. Sumbangan itu harus bersifat tulus, ikhlas, tidak mengikat dan tidak diperoleh dengan memaksa.

"Itu boleh saja dan resmi, itu diakui disahkan UU," ucapnya.

OSO menegaskan, sumbangan yang masuk bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk organisasi secara keseluruhan. DPP Hanura tidak segan-segan memecat kader yang menggunakan uang sumbangan untuk kepentingan pribadi.

"Jadi bukan untuk pribadi. Kalau untuk pribadi dan enggak bisa dapat terus bikin macam-macam terpaksa kita pecat," imbuhnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OSO Temui Jokowi di Istana Bahas Hanura: Presiden Tak Pernah Ngarah-ngarahin
OSO Temui Jokowi di Istana Bahas Hanura: Presiden Tak Pernah Ngarah-ngarahin

Partai Hanura saat ini mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
OSO: TNI-Polri Wajib Netral, Kalau Berpihak Pengkhianat
OSO: TNI-Polri Wajib Netral, Kalau Berpihak Pengkhianat

OSO menginginkan Pemilu 2024 berjalan jujur, adil dan tidak ada intimidasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Murka Arteria OTT Palsu Kejati Bali Ciduk Petugas Imigrasi, Ajak Menteri Melawan!
VIDEO: Murka Arteria OTT Palsu Kejati Bali Ciduk Petugas Imigrasi, Ajak Menteri Melawan!

Arteria menjelaskan Kejaksaan Tinggi memanipulasi OTT dengan berpura-pura memberi uang ke petugas imigrasi

Baca Selengkapnya
Hanura Belum Berikan Dukungan untuk Pilkada DKI 2024
Hanura Belum Berikan Dukungan untuk Pilkada DKI 2024

Hanura masih membuka peluang kepada siapa saja untuk didukung dalam pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Terpilih Aklamasi, OSO Kembali Pimpin Partai Hanura
Terpilih Aklamasi, OSO Kembali Pimpin Partai Hanura

Oesman Sapta Odang (OSO) terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Hanura 2024-2029 secara aklamasi dalam Munas Hanura.

Baca Selengkapnya
OSO: Jokowi Bukan Sosok yang Suka Ngarah-Ngarahin
OSO: Jokowi Bukan Sosok yang Suka Ngarah-Ngarahin

Partai Hanura mendukung pencapresan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Hanura berkoalisi dengan PDIP, PPP dan Perindo.

Baca Selengkapnya
Saksi Ganjar Tuding Jokowi Bagi Bansos seperti Pencuri, Hotman Paris Bereaksi Keras
Saksi Ganjar Tuding Jokowi Bagi Bansos seperti Pencuri, Hotman Paris Bereaksi Keras

Hotman kemudian mempertanyakan maksud Romo Magnis yang mengibaratkan Presiden layaknya pencuri.

Baca Selengkapnya
Menpora Dito Ariotedjo Jelaskan soal Uang Rp27 Miliar di Sidang Korupsi BTS Kominfo
Menpora Dito Ariotedjo Jelaskan soal Uang Rp27 Miliar di Sidang Korupsi BTS Kominfo

Hal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi kasus dugaan korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).

Baca Selengkapnya
Oso soal Hasil Quick Count Pilpres 2024: Banyak Kejanggalan Dan Pelanggaran
Oso soal Hasil Quick Count Pilpres 2024: Banyak Kejanggalan Dan Pelanggaran

Hasil quick count dapat menyebabkan kebohongan di publik.

Baca Selengkapnya
Pledoi Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bantah Terima Suap Rp3 Miliar Hingga Tiga Tas Mewah
Pledoi Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bantah Terima Suap Rp3 Miliar Hingga Tiga Tas Mewah

Hasbi Hasan dituntut hukuman 13 tahun dan 8 bulan penjara serta denda Rp1 miliar subsider kurungan pengganti selama 6 bulan.

Baca Selengkapnya
Benarkah Dirut Freeport Digaji Rp70 Miliar? Begini Penjelasan Tony Wenas
Benarkah Dirut Freeport Digaji Rp70 Miliar? Begini Penjelasan Tony Wenas

Kendati begitu, Tony Wenas mengaminkan terhadap pihak yang menyebutkan dirinya mendapatkan gaji se-fantastis itu.

Baca Selengkapnya
Isu Demonstran Tolak UU Pilkada Diminta Uang Tebusan Rp3 Juta Oleh Polisi, Begini Faktanya
Isu Demonstran Tolak UU Pilkada Diminta Uang Tebusan Rp3 Juta Oleh Polisi, Begini Faktanya

Kondisi massa aksi yang ditahan di Polres Jakarta Barat dalam keadaan baik.

Baca Selengkapnya