OSO Minta Jokowi Tetap Hargai Partai Pendukung yang Tak Lolos Parlemen
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menilai partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf yang tidak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary treshold harus tetap dihargai. Sebab, kata dia, semua partai politik pendukung sudah menyumbang angka kemenangan untuk Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
"Saya kira perlu dipikirkan. Bukan perlu mendapatkan di kabinet tapi perlu dipikirkan kenapa? yang tidak lolos itu juga punya warna punya angka punya jumlah yang mendukung Pak Jokowi. Jadi harus dihargai," kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7).
Menurut OSO, menghargai partai yang tidak lolos parlemen bukan hanya dengan cara memberikan posisi di kabinet. Tetapi bisa saja dengan selalu melibatkan partai tersebut dalam berbagai kesempatan.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana cara PPP agar lolos ke parlemen? PPP harus percaya dengan diri mereka sendiri melalui data serta bukti-bukti yang akan diajukan ke MK.Karena jika berharap pada pertolongan Arsul, maka PPP akan kecewa nantinya.
-
Dimana Partai Golkar berkontribusi di pemerintahan? Per hari ini Partai Golkar melalui Ketua Umumnya Airlangga Hartarto terus berkontribusi penting di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian untuk terus menguatkan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia.
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
"Apresiasi itu banyak bentuknya yang membikin si pendukung itu senang itu banyak variasinya banyak sekali bisa umpamanya setiap kali event anda di libatkan, Anda di undang, Anda diajak itu semacam apresiasi yang lebih tinggi nilainya dari pada menempatkan sesorang di kabinet. Kenapa? karena kita engga pernah di tinggalkan," ungkapnya.
Meski begitu, dia yakin Jokowi sebagai presiden terpilih memahami cara-cara menghargai partai yang tidak lolos parlemen.
"Pak Jokowi itu orang yang dari bawah dia selalu menghormati orang yang bawah. Jadi mudah-mudahan itu tetap dia pegang. Dan itu menjadi ukuran dari keputusan-keputusan dia kedepan. Karena harapan kita kan begitu bahwa dia tetap merakyat," ucapnya.
Diketahui, Jokowi-Ma'ruf maju Pilpres 2019 dengan didukung sembilan partai politik. Enam diantaranya adalah partai di parlemen yakni PDIP, Golkar, PPP, PKB, NasDem dan Hanura. Diantara enam partai di parlemen itu hanya Hanura yang tidak berhasil duduk kembali di parlemen karena gagal mencapai ambang batas parlemen 4 persen.
Sedangkan tiga partai lainnya berasal dari non parlemen, yakni Perindo, PKPI dan PSI. Partai-partai itu juga tidak lolos parlemen. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.
Baca SelengkapnyaBendahara Umum Projo, Panel Barus menegaskan, jika Projo tidak ingin Presiden Jokowi buru-buru ‘pensiun’ dari kancah politik nasional.
Baca SelengkapnyaSejak awal PDIP tak pernah meminta jatah menteri kepada Presiden Jokowi,
Baca SelengkapnyaAirlangga mempersilahkan jika ada pihak yang tak ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaPujian itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara Kongres VI PAN di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (23/8) malam.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaHasan pun menilai wajar bila presiden ditinggalkan jelang akhir masa jabatan.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurutnya sumbang ide, pemikiran, dan pandangan juga bisa menjadi kontribusi bagi pemerintahan.
Baca Selengkapnya