OSO tunjuk terdakwa suap jadi wakil pembina, ini pembelaan Hanura
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menunjuk Bambang Wiratmaji Soeharto sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina. Penunjukan ini menuai kritik karena Bambang berstatus sebagai terdakwa kasus suap pengurusan perkara pemalsuan sertifikat tanah yang membelit Kepala Kejaksaan Negeri Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Subri.
Wasekjen Partai Hanura Dadang Rusdiana menilai penunjukan Bambang wajar. Hal ini dikarenakan Bambang adalah salah satu pendiri Partai Hanura. Untuk itu, OSO menunjuk Bambang dengan mengesampingkan kasus hukum yang menjeratnya.
"Pokoknya begini Pak Bambang kan itu kan pendiri Hanura. Pak Bambang itu berjasa buat Hanura. Kemudian beliau juga senior di hanura. Jadi saya kira wajar jika Pak Oesman Sapta Odang menarik beliau sebagai salah satu wakil dewan pembina," kata Dadang kepada merdeka.com di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/2).
-
Mengapa Hasto diduga terlibat dalam kasus suap? Dugaan kasus ini bermula dari penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait suap yang melibatkan mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Hasto diduga berperan dalam menyediakan dana suap untuk memperlancar langkah Harun Masiku, seorang kader PDIP, agar dapat menjadi anggota DPR.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus suap Harun Masiku? Harun Masiku akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2020 bersama tiga orang tersangka lain
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
-
Kenapa Harun Masiku melakukan suap? Ia melakukan suap agar dapat menggantikan posisi Nazarudin Kiemas, peraih suara tertinggi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 daerah pemilihan Sumatera Selatan I yang meninggal dunia.
Selain itu, menurutnya, OSO memilih Bambang karena kasus suap tersebut belum berkekuatan hukum tetap (in kracht).
"Yang sekarang dihadapi Pak Bambang W Soeharto itu kita memandang belum berkekuatan hukum tetap jadi Pak Oso Sebagai wakil ketua dewan pembina," jelasnya.
Lagipula, kata Dadang, Bambang hanya diberi jabatan di dewan pembina bukan pengurus DPP. Dewan pembina tidak memiliki tugas untuk menjalankan operasional partai. Sehingga perkara hukum tidak mengganggu tugas Bambang.
"Tapi perbandingannya Dewan Pembina Dewan Penasihat kan tidak operasional ya. Proses hukum tidak akan mengganggu seseorang menjalankan tugasnya," terang dia.
Menurutnya, prosedur pengurus DPP yang telah ditetapkan tersangka akan dinonaktifkan sementara. Namun, jika seorang kader terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) akan langsung diberhentikan.
"Jadi kalau DPP standar operasional prosedurnya kalau DPP seorang itu sudah tersangka nonaktifkan. Kalau pembina sampai ada proses hukum berkekuatan tetap. Jadi begini ada SOP buat pengurus khususnya anggota DPR ya, kalo anggota DPR tersangka dinonaktifkan sementara. Kalau OTT diberhentikan langsung," ujar dia.
Kendati demikian, lanjut Dadang, apabila kasus Bambang telah inkrah maka secara langsung akan dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.
"Ya tentu kalau inkrah nanti Pak ketum Pak Oso akan melakukan rapat kemudian memutuskan saya kira kalau sudah berkekuatan hukum tetap pasti lah kemudian tidak diaktifkan lagi di struktur apapun," ungkapnya.
Respon kader-kader partai atas penunjukan Bambang cukup positif. Para kader lebih melihat jasa dan pengabdian Bambang selama di Partai Hanura.
"Kalau kita melihatnya dari posisi positif saja dari sisi jasa beliau mendirikan Hanura sebagai perintis Hanura. Terlepas seseorang punya kesalahan dan tentu kesalahan yang sifatnya manusiawi kemudian kesalahan berkonsekuensi hukum itu persoalan lain. Kalau DPP langsung dinonaktifkan," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto memuji Oso tidak hanya piawai memimpin partai Sumatera, Sulawesi dan luar Jawa saja. Tetapi juga piawai menggarap di pulau Jawa, seperti Jabar Jateng.
Baca SelengkapnyaOesman Sapta Odang (OSO) terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Hanura 2024-2029 secara aklamasi dalam Munas Hanura.
Baca SelengkapnyaKPK menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap dalam kasus Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka korupsi dari kasus Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSaid menyampaikan, dukungan yang diberikan Partai Hanura akan memperkokoh elektabilitas Ganjar dipuncak teratas mengalahkan bacapres lainnya.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka terhadap Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini terkait kasus Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka kasus Harun Masiku oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Baca SelengkapnyaWahyu belum bisa menyampaikan lebih lanjut soal pemeriksaan dirinya kali ini.
Baca SelengkapnyaHanura masih membuka peluang kepada siapa saja untuk didukung dalam pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Setyo Budiyanto mengatakan peran penting Hasto dalam kasus suap yang menyeret kader PDIP Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaKPK belum mengumumkan secara resmi status tersangka Hasto.
Baca SelengkapnyaHarun Masiku akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2020 bersama tiga orang tersangka lain
Baca Selengkapnya