OTT Kemenpora Bukti Omongan Prabowo, Reputasi Jokowi Bisa Jatuh
Merdeka.com - KPK kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). KPK menangkap dan telah menetapkan lima pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan KONI sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi dana hibah dari Kemenpora dan KONI. KPK juga kemungkinan akan memanggil Menpora, Imam Nahrawi sebagai saksi dalam kasus ini.
OTT di Kemenpora ini dinilai dapat menjatuhkan reputasi pemerintahan Jokowi. Apalagi saat ini menjelang Pemilu, OTT ini dinilai dapat berimbas secara politik dan berpengaruh terhadap elektabilitas Jokowi pada Pilpres 2019. Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12).
"Presiden Jokowi harus berkoordinasi karena suka atau tidak, peristiwa pemberantasan korupsi menjelang Pemilu pasti menjatuhkan reputasi pemerintahan yang sedang berjalan. Semakin sering terjadi OTT menjelang Pemilu, maka reputasi pemerintah akan tambah jatuh," jelasnya.
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa yang dibahas Jokowi dan Raffi? Di tengah makan siang, Raffi melempar pertanyaan candaan kepada Jokowi.
-
Kenapa Jokowi minta Parmusi jaga kondusifitas Pemilu? 'Bapak presiden memberikan pesan agar supaya Parmusi juga ikut menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan dalam rangka menyambut tahun politik 2024 agar pemilu dapat dilaksanakan secara aman damai jujur adil tepat pada tanggal 14 Februari yang akan datang,'
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
Fahri mengatakan, dengan maraknya OTT menjelang Pemilu, rakyat akan berpikir korupsi di pemerintahan bertambah marak. Karena itulah dia menyarankan Presiden Jokowi berkoordinasi dengan jajarannya.
"Sehingga betul-betul ini jangan sampai menjadi faktor kekacauan politik," kata Fahri.
Apalagi, lanjutnya, jika dalam korupsi itu melibatkan pejabat tinggi seperti menteri, hal itu akan menggerus reputasi Jokowi karena mereka bagian dari pemerintah.
"Kalau korupsi itu diusut terus lalu kalau menteri atau siapapun pejabat yang sekarang ini yang kena itu artinya kan bagian dari pemerintah. Artinya itu kan akan menggerus reputasinya Pak Jokowi," ujarnya.
Fahri menambahkan, kritik Prabowo selama ini tentang korupsi sudah stadium empat terbukti dan ini bisa menjatuhkan Jokowi. Karena itulah dia berpendapat ini akan berimbas secara politik.
"Ini akan menggerus elektabilitas Pak Jokowi. Orang Pak Prabowo sudah ngomong keras kayak begitu kok dan sekarang ini omongan Pak Prabowo terbukti kan. Itu kan menjatuhkan Pak Jokowi. Jadi dia harus berkoordinasi dong sebagai kepala negara, kepala pemerintah sekaligus juga sebagai penyelenggara Pemilu. Sebab jangan sampai ini jadi konflik politik. Itu saja yang bisa merusak penegakan hukum," terangnya.
Selain itu, politikus PKS ini menyarankan pemerintah mengevaluasi sumber-sumber pendanaan pemerintahan non budgeter. Dana non budgeter seperti hibah ini harus dibuat standar pelaporan dan pengelolaan sehingga tak dijadikan sumber bancakan.
"Metode pelaporannya, penanganan dan pengelolaannya itu harus dibikin standar supaya dia tidak menjadi sumber bancakan yang terindikasi blmenjadi korupsi," jelasnya.
Fahri juga mengaku telah mendengar lama bahwa banyak sumbangan dari berbagai pihak untuk pendanaan Asian Games. Karena itulah dana penyelenggaraan Asian Games perlu diaudit.
"Khusus untuk Kemenpora ya saya sudah mendengar lama bahwa dalam Asian Games kemarin karena itu sebuah peristiwa pesta dan pesta rakyat, pesta olahraga yang dianggap membanggakan pasti ada banyak sumbangan dan orang yang ingin melihat maraknya pesta itu. Nah ini perlu ada audit yang menyeluruh dari BPK dana Asian Games itu apakah betul-betul penggunaan dananya sudah sangat accountable dan betul-betul bersih dari kemungkinan terjadinya penyelewengan atau fraud itu," paparnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaEks Penyidik KPK Novel Baswedan mengkritik pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri dan Luhut Binsar Pandjaitan soal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaMenurut Faisal, apa yang disampaikan oleh Agus Rahardjo tidak disertai dengan bukti-bukti otentik dan berdasarkan fakta-fakta hukum.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaPara pemfitnah, kata Prabowo, mengira rakyat Indonesia bisa dibohongi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaPerlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengingatkan kepada Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto bahwa pihak yang berada di dalam pemerintahan bisa saja mengganggu.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi yakin ada proses hukum apabila terbukti ada transaksi mencurigakan dalam Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya