Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakai Sistem Paket, Gerindra Ungkap Modus Politik Uang di Jateng

Pakai Sistem Paket, Gerindra Ungkap Modus Politik Uang di Jateng Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Sriyanto Suryosaputro. ©2017 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Prabowo-Sandiaga alami kekalahan besar di Jawa Tengah. Padahal, sejak awal, daerah tersebut menjadi salah satu yang paling digenjot dalam kontestasi Pilpres 2019.

Berdasarkan rekapitulasi KPU, paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf unggul sebanyak 16.825.511 suara atau 77,29 persen. Sementara paslon 02 sebanyak 4.944.447 suara atau 22,71 persen.

Sekretaris DPD Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto Saputro mengatakan, kekalahan Prabowo-Sandi di Jateng akibat politik uang yang masif. Bahkan, menurut dia, hal itu terjadi hampir di seluruh dapil Jateng.

Orang lain juga bertanya?

Awalnya, Sri merasa yakin Gerindra dan Prabowo-Sandi mampu melawan atau tak kalah jauh di kandang Banteng. Namun, yang terjadi sebaliknya, akibat kekuatan uang yang masif.

"Namun digempur uang tak terbatas dan hanya kekuatan besar yang mampu pengadaan uang besar-besaran tersebut," kata Sriyanto kepada merdeka.com, Selasa (14/5).

Namun sayang Sriyanto tak merinci berapa besaran uang yang digelontorkan untuk mengalahkan Prabowo-Sandi di Jateng. Dia juga mengaku kesulitan membuktikan praktik politik uang tersebut.

"Persoalannya politik uang ibarat kentut. Bau terasa tapi sumbernya yang sulit dicari," terang Sriyanto lagi.

Dia pun mengungkap, bahwa politik uang yang terjadi dilakukan oleh para caleg parpol koalisi Jokowi-Ma'ruf. Lagi-lagi, dia menolak membeberkan berapa besaran paket tersebut.

"Hampir merata (sebarannya), polanya lewat paket caleg koalisi 01," jelas Anggota DPRD Jateng tersebut.

Sebelumnya, hal yang sama juga dikeluhkan oleh PAN, parpol pendukung Prabowo-Sandi. Bahkan, partai pimpinan Zulkifli Hasan harus kehilangan 8 kursi DPR RI di Jateng.

"Padahal di pemilu sebelumnya bisa raih 8 kursi DPR dari dapil Jateng. Ini bagian kondisi yang luar biasa kondisi tidak siap hadapi tsunami money politics yang ada di Jateng," kata Wakil Ketua DPW PAN Jateng, Agung Wisnu Kusuma, Senin (13/5).

Dia menyebut pada konstelasi Pileg di Jateng banyak metode politics digunakan dengan cara memberikan uang dilakukan secara terbuka.

"Jadi money politics sudah terbuka. Satu contoh ada di wilayah dapil wilayah Jateng selatan juga sempat dimasuki partai lain, dan itu menunjukkan keterbukaan," ungkapnya.

Sementara PDIP merasa politik uang tak mungkin dilakukan di era saat ini. Begitu pula apabila dilihat jumlah pemilih di Jateng yang capai 27 juta orang.

"Yang dipakai money politik itu uangnya siapa? Pemilih 27,9 juta lho. Mau dikasih uang berapa?" jelas Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto.

Dia pun curiga, bahwa tuduhan ini terjadi karena orang yang menuduh itu biasa melakukan politik uang. Dia menegaskan, PDIP tak memakai cara curang untuk memenangkan pertarungan di Jateng.

"Saya khawatir yang menuduh tersebut pernah melakukan money politik dan menang," tambah Bambang lagi.

Bambang melihat simple saja terkait menang besarnya Jokowi di Jateng. Dia menilai, warga Jateng masih sangat ingin dipimpin oleh Jokowi.

"Ya karena rakyat Jateng cinta Jokowi," tutup dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Keras Bicara Netralitas! Ganjar Ungkap Temuan Pakta Pj Bupati Sorong Menangkan Dirinya
VIDEO: Keras Bicara Netralitas! Ganjar Ungkap Temuan Pakta Pj Bupati Sorong Menangkan Dirinya

Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, mengaku tidak tahu menahu soal pakta integritas tersebut.

Baca Selengkapnya
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?

Uang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya
PPP soal IPW Laporkan Ganjar ke KPK: Momentumnya Dekat Pemilu, Seolah Politisasi
PPP soal IPW Laporkan Ganjar ke KPK: Momentumnya Dekat Pemilu, Seolah Politisasi

PPP menyebut, laporan IPW akan menimbulkan anggapan bermuatan politis.

Baca Selengkapnya
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik

PPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo, Usai Jadi Capres Kini Dilaporkan ke KPK
Ganjar Pranowo, Usai Jadi Capres Kini Dilaporkan ke KPK

IPW melaporkan Ganjar ke KPK dalam kasus dugaan gratifikasi.

Baca Selengkapnya
PPATK Temukan Transaksi Janggal Bendahara Parpol, TKN Prabowo: Yang Berhak Mengusut Itu Penegak Hukum
PPATK Temukan Transaksi Janggal Bendahara Parpol, TKN Prabowo: Yang Berhak Mengusut Itu Penegak Hukum

Diduga transaksi keuangan itu untuk kepentingan penggalangan suara.

Baca Selengkapnya
IPW Laporkan Ganjar Pranowo dan Eks Dirut Bank Jateng ke KPK Atas Dugaan Gratifikasi
IPW Laporkan Ganjar Pranowo dan Eks Dirut Bank Jateng ke KPK Atas Dugaan Gratifikasi

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri membenarkan laporan aduan masyarakat IPW

Baca Selengkapnya
Pramono Pastikan Terima Sumbangan Dana Kampanye dari Parpol: Duitnya dari Mana Mau Masang Baliho sama Videotron
Pramono Pastikan Terima Sumbangan Dana Kampanye dari Parpol: Duitnya dari Mana Mau Masang Baliho sama Videotron

Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) Pramono-Rano Karno Rp100 juta bersumber dari kantong pribadi berdasarkan rilis KPU DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Hentikan Pelaporan Terhadap Ganjar Bagikan Voucher di CFD Solo
Bawaslu Hentikan Pelaporan Terhadap Ganjar Bagikan Voucher di CFD Solo

Berdasarkan kajian awal yang dilakukan oleh bawaslu, syarat materiil yang disampaikan pelapor dinilai belum memenuhi unsur pelanggaran.

Baca Selengkapnya
SMRC: Politik Uang Tidak Berjalan Efektif Dalam Pemilu 2024
SMRC: Politik Uang Tidak Berjalan Efektif Dalam Pemilu 2024

Politik uang cenderung mahal karena dampaknya yang tidak sebanding dengan ekspektasi.

Baca Selengkapnya
Profil Sugeng Teguh Santoso Pelapor Ganjar ke KPK, Kader PSI Pernah Jadi Tim Advokasi Megawati
Profil Sugeng Teguh Santoso Pelapor Ganjar ke KPK, Kader PSI Pernah Jadi Tim Advokasi Megawati

Ganjar secara langsung membantah mentah dugaan gratifikasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jaksa Protes Proses Penegakan Hukum terkait Pemilu Tak Sesuai
VIDEO: Jaksa Protes Proses Penegakan Hukum terkait Pemilu Tak Sesuai "Kemana Bawaslu?"

Masalah tersebut, seperti saksi ahli yang tidak hadir, karena hanya dibayar Rp1 juta. Padahal saksi ahli tersebut meminta bayaran Rp20 juta

Baca Selengkapnya