Pakai tagar 2019 ganti presiden, elektabilitas Asyik tak akan terpengaruh
Merdeka.com - Pesan ganti presiden 2019 yang disampaikan oleh pasangan calon gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) saat debat Pilgub Jabar kedua di Kampus UI Senin (14/3) dinilai tidak akan berpengaruh pada perolehan suara di masa pemilihan.
Alasannya, tidak ada korelasi antara pemilih pada Pilgub Jabar 2018 dan pemilih Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan Indonesia Strategic Institute (Instrat) dalam serial survei persepsi publik jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Kapan debat kedua Pilgub Sumbar berlangsung? Isu gender dan disabilitas turut menjadi salah satu topik bahasan dalam debat publik kedua calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (19/11).
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi Pilgub Jateng? 'Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh,' imbuh dia.
-
Apa yang terjadi di debat Pilgub Sulut? Debat ketiga Pilgub Sulawesi Utara (Sulut) diwarnai kejadian menarik. Hal ini karena pasangan nomor dua, Elly Engelbert Lasut dan Hanny Jost Pajouw (E2L-HJP) justru mengajak warga dan pendukungnya untuk memilih pasangan nomor urut 3, Steven Kandouw dan Alfred Denny Tuejeh (SK-ADT).
-
Kapan debat pilgub Jateng pertama? Selain itu, Andika Perkasa menjadikan debat terbuka Pilkada Jakarta sebagai salah satu referensinya dalam menghadapi pelaksanaan debat Pilkada Jateng 2024.'Debat yang pertama kan tanggal 26 (Oktober, red.). Kami sudah mempersiapkan, dan debat pertama di (Pilkada, red.) Jakarta kemarin itu salah satu referensi kami secara umum,' tuntasnya.
Analis Instrat Henry Baskoro menyatakan, tindakan unjuk kaos bertuliskan Ganti Presiden 2019 tak akan mampu menaikkan secara signifikan perolehan elektabilitasnya.
Mengacu pada hasil survei, jika pilpres digelar hanya diikuti Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi), hasilnya pemilih Prabowo di Jabar masih lebih tinggi ketimbang pemilih Jokowi.
Prabowo dipilih oleh 47,6 persen responden, sedangkan Jokowi 40,8 persen, dan 11,7 persen lainnya belum atau tidak menentukan pilihan.
Namun, saat data pemilih Prabowo dan Jokowi ditabulasi silang dengan pilihan Gubernur Jabar 2018 mendatang, hasilnya 40,9 persen pemilih Prabowo memilih pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, 31,7 persen memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 11 persen memilih pasangan Sudrajat-Syaikhu, dan hanya 2,5 persen yang memilih pasangan Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan.
"Sementara 14 persen responden menyatakan belum atau tidak menentukan pilihan," ujar Henry melalui rilis yang diterima, Rabu (15/5).
Sebaliknya, saat pemilih Jokowi ditabulasi silang dengan pilihan Gubernur Jabar 2018, hasilnya 42,6 persen memilih Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, 27,7 persen memilih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 6,8 persen memilih Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan, dan 4,2 persen memilih Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Sedangkan 18,7 persen sisanya belum atau tidak menentukan pilihan.
"Sekalipun mayoritas pemilih Jabar adalah pemilih Prabowo yang sebelumnya diusung oleh Partai Gerindra dan PKS, namun prediksinya memang takkan mampu menaikkan secara signifikan elektabilitas Asyik," tegasnya.
Pengumpulan data dilakukan antara 3-6 Mei 2018 melalui wawancara terstruktur face to face terhadap 1.800 responden berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Metodologi survei multistage random sampling di 422 desa/kelurahan dari 333 kecamatan di 27 kabupaten/kota di Jabar dengan margin of error sebesar +-2,31%.
Seperti diketahui, Sudrajat-Syaikhu menyampaikan pesan 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden dalam segmen terakhir saat closing statement acara Debat Publik Pilgub Jabar 2018 di Balairung Universitas Indonesia (UI) Depok, Senin (14/5) malam.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa kampanye pilkada serentak tersisa empat hari lagi. Pencoblosan akan dilakukan pada 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaGerakan itu diduga muncul sebagai bentuk kekecewaan pendukung Anies Baswedan lantaran jagoannya tidak maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies tidak mau ambil pusing soal elektabilitasnya dari hasil survei belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo di Jatim.
Baca SelengkapnyaAirlangga tak khawatir JK dukung Anies. Sebab, keponakan JK Erwin Aksa berada di barisan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaAher yakin dalam waktu beberapa pekan ke depan, elektabilitas Syaikhu dan Ilham Habibie akan naik.
Baca SelengkapnyaAnies dan cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berencana untuk masuk ke putaran kedua kontestasi.
Baca SelengkapnyaArsjad menegaskan, tidak ada pembahasan duet Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSyaikhu dan Ilham puas waktu singkat yang diberikan mampu dimaksimalkan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini tidak akan muncul lagi isu politik identitas di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPartai pengusung dan pendukung Anies dan Muhaimin optimistis akan menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaMenurut Budiman, dukungan dari Wapres ke-10 dan ke-12 RI itu tidak berpengaruh banyak ke suara Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingat ucapan Jokowi agar tidak memilih pemimpin diktator, otoriter dan melanggar HAM.
Baca Selengkapnya